A. Pengertian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah Program pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati , olah karsa, olah pikir, dan olah raga dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah , keluarga ,dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)."Senang Belajar di Rumah Kedua"B. Urgensi Penguatan Pendidikan KarakterUrgensi PPK ada 3:1. pembangunan SDM merupakan pondasi pembangunan bangsa.2. Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan siswa guna mewujudkan keunggulan bersaing Generasi Emas 2045:Kualitas KarakterLiterasi DasarKompetensi 4C. Yang dimaksud kompetensi 4 C yaitu Critical Thinking an Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama)3. Kecenderungan kondisi degradasi moralitas, etika, dan budi pekerti.C. Latar Belakang PPK1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Nlaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."2. Agenda Nawacita No. 8 Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental.3. Trisakti Mewujudkan Generasi yang Berkepribadian dalam Kebudayaan.4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 "Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran"5. Mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, dan memiliki keunggulan bersaing secara global. 6. Arahan Khusus Presiden kepada Mendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter. D. Tantangan dan Urgensi PPK1. Harmonisasi pengembangan potensi siswa yang belum optimal antara olah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olah raga (kinestetik)2. Besarnya populasi siswa, guru, dan sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia3. Belum optimalnya sinergi tanggungjawab terhadap pendidikan karakter anak antara sekolah, orang tua dan masyarakat4. Tantangan globalisasi Pengaruh negatif teknologi informasi dan komunikasi terhadap gaya h dup remaja, serta pudamya nilai-nilai religiusitas dan kearifan lokal bangsa5. Terbatasnya pendampingan orang tua mengakibatkan krisis identitas dan disorientasi tujuan hidup anak6. Keterbatasan sarana belajar dan infrastruktur Prasana dan sarana sekolah, sarana transportasi, jarak antara rumah siswa ke sekolah (jalur sungai, hutan), sehingga PPK diimplementasikan bertahap.E. Pengembangan Nilai-Nilai KarakterFilosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar DewantaraEtika (olah hati)Literasi (olah pikir)Estetika (olah karsa)Kinestetik (olah raga)Nilai-Nilai KarakterReligiusJujurToleransiDisiplinKerja KerasKreatifMandiriDemokratisRasa Ingin TahuSemangat KebangsaanCinta Tanah AirMenghargai PrestasiBersahabat/KomunikatifCinta DamaiGemar MembacaPeduli LingkunganPeduli SosialTanggung Jawabdan lain-lainKristalisasi Nilai KarakterReligiusNasionalisIntegritasMandiriGotong RoyongF. Konsep Dasar PPKG. Prinsip Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi PPK1. Sepuluh (10) Prinsip Pengembangan PPK:Nilai-Nilai Moral Universal Pendekatan Sinkronisasi Pendekatan Integral PrinsipTerukur dan Objektif PrinsipPelibatan Publik Prinsip Kearifan lokal Prinsip Keterampilan Abad 21 Revolusi Mental Prinsip Adil dan inklusif Prinsip Evaluasi Program 2. Lima (5) Prinsip Implementasi PPK:Harmoni dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental Komunikasi dan diaolog dengan seluruh pemangku kepentingan Selaras tahapan usia peserta didik Kebutuhan dan konteks lokal Fokus pada semangat belajar 3. Tiga (3) Prinsip Evaluasi PPK:Implementasi prinsip-prinsip PPK dalam program sekolah Yang dievaluasi adalah program sesuai dengan indikator-indikator objektif dan perubahan perilaku pelaku Penilaian individual peserta didik mengikuti norma Kurikulum 2013 H. Simulasi Model Implementasi PPKI. Ilustrasi Implementasi PPKJ. Manfaat dan Implikasi Program PPK1. Enam (6) Manfaat Program PPK:Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya saing siswa dengan kompetensi abad 21, yaitu: berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi Pembelajaran dilakukan terintegrasi di sekolah dan di luar sekolah dengan pengawasan guru Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manager dan Guru sebagai inspirator PPKRevitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong royong sekolah dan partisipasi masyarakat Penguatan peran keluarga melalui kebijakan pembelajaran 5 (lima) hari Kolaborasi antar K/L, Pemda, lembaga masyarakat, penggiat pendidikan dan sumber-sumber belajar lainnya 2. Aspek Penguatan:Revitalisasi manajemen berbasis sekolah melalui Broad Based Education (BBE) Sinkronisasi intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler, dan non kurikuler, serta sekolah terintegrasi dengan kegiatan komunitas seni budaya, bahasa dan sastra, olahraga, sains, serta keagamaan Deregulasi penguatan kapasitas dan kewajiban Kepala Sekolah/Guru Penyiapan prasarana/sarana belajar (misal: pengadaan buku, konsumsi, peralatan kesenian, alat peraga, dll) melalui pembentukan jejaring kolaborasi pelibatan publik Implementasi bertahap dengan mempertimbangkan kondisi infrastruktur dan keberagaman kultural daerah/wilayah Pengorganisasian dan sistem rentang kendali pelibatan publik yang transparan dan akuntabel K. Peta Jalan PPKSumber: Kemendikbud
A. Pengertian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah Program pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati , olah karsa, olah pikir, dan olah raga dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah , keluarga ,dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
B. Urgensi Penguatan Pendidikan Karakter
Urgensi PPK ada 3:
1. pembangunan SDM merupakan pondasi pembangunan bangsa.
2. Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan siswa guna mewujudkan keunggulan bersaing Generasi Emas 2045:
C. Latar Belakang PPK
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Nlaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
2. Agenda Nawacita No. 8
Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental.
3. Trisakti
Mewujudkan Generasi yang Berkepribadian dalam Kebudayaan.
4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
"Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran"
5. Mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, dan memiliki keunggulan bersaing secara global.
6. Arahan Khusus Presiden kepada Mendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter.
D. Tantangan dan Urgensi PPK
1. Harmonisasi pengembangan potensi siswa yang belum optimal antara olah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olah raga (kinestetik)
2. Besarnya populasi siswa, guru, dan sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia
3. Belum optimalnya sinergi tanggungjawab terhadap pendidikan karakter anak antara sekolah, orang tua dan masyarakat
4. Tantangan globalisasi Pengaruh negatif teknologi informasi dan komunikasi terhadap gaya h dup remaja, serta pudamya nilai-nilai religiusitas dan kearifan lokal bangsa
5. Terbatasnya pendampingan orang tua mengakibatkan krisis identitas dan disorientasi tujuan hidup anak
6. Keterbatasan sarana belajar dan infrastruktur Prasana dan sarana sekolah, sarana transportasi, jarak antara rumah siswa ke sekolah (jalur sungai, hutan), sehingga PPK diimplementasikan bertahap.
E. Pengembangan Nilai-Nilai Karakter
Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara
F. Konsep Dasar PPK
G. Prinsip Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi PPK
1. Sepuluh (10) Prinsip Pengembangan PPK:
I. Ilustrasi Implementasi PPK
J. Manfaat dan Implikasi Program PPK
1. Enam (6) Manfaat Program PPK:
"Senang Belajar di Rumah Kedua"
Urgensi PPK ada 3:
1. pembangunan SDM merupakan pondasi pembangunan bangsa.
2. Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan siswa guna mewujudkan keunggulan bersaing Generasi Emas 2045:
- Kualitas Karakter
- Literasi Dasar
- Kompetensi 4C. Yang dimaksud kompetensi 4 C yaitu Critical Thinking an Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama)
C. Latar Belakang PPK
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Nlaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
2. Agenda Nawacita No. 8
Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental.
3. Trisakti
Mewujudkan Generasi yang Berkepribadian dalam Kebudayaan.
4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
"Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran"
5. Mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, dan memiliki keunggulan bersaing secara global.
6. Arahan Khusus Presiden kepada Mendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter.
D. Tantangan dan Urgensi PPK
1. Harmonisasi pengembangan potensi siswa yang belum optimal antara olah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olah raga (kinestetik)
2. Besarnya populasi siswa, guru, dan sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia
Baca Juga
- Cara Mudah Menghilangkan Kebiasaan Buruk pada Diri Sendiri dan Anak_ Kebiasaan buruk tentunya merupakan gaya hidup yang bukan hanya merugikan diri sendiri, akan tetapi tak jarang juga bisa berpotensi merugikan orang lain. Untuk menghilangkan sebuah kebiasaan buruk, apalagi jika kebiasaan tersebut telah mengakar kuat, maka hal tersebut bukan perkara mudah. Tetapi walau memang terasa sulit pada awalnya, jika Anda sudah memiliki tekat bulat untuk berubah, maka tidak menutup kemungkinan Anda bisa menghilangkan segala kebiasaan buruk tersebut. Nah bagaimana caranya? Silakan simak ulasan yang kami bagikan berikut ini.Cara menghilangkan kebiasaan buruk 1. Rajin BeribadahHal yang paling penting untuk menghilangkan kebiasaan buruk adalah beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semua yang Anda lakukan dan Anda capai tidak ada yang tidak mengalami campur tangan-Nya. Oleh karena itu selalu bersyukurlah dengan rajin beribadah kepada-Nya.2. Ikrarkan Janji pada diri sendiriMerubah kebiasaan buruk harus datang dari niat Anda sendiri, sehingga motivasi perubahan tersebut benar-benar kuat dan tidak tergoyahkan. Oleh karena itu berjanjilah pada diri Anda untuk merubah kebiasaan buruk yang selama ini Anda jalani.3. Miliki Tujuan dan Motivasi HidupSebuah kebiasaan yang sudah lama menjadi rutinitas tentunya sangat sulit dirubah jika tidak diganti dengan aktivitas lain yang menggantikan kebiasaan tersebut. Jadi Anda bisa mulai merancang target tujuan Anda dan lakukan rencana tersebut secara bertahap. Mengaplikasikan rencana dengan didampingi motivasi yang kuat dari dalam diri Anda tentunya dapat memacu semangat Anda untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.4. Asah Bakat dan Keterampilan yang DimilikiBerpikirlah positif dengan mengerjakan hal yang positif. Temukan bakat atau ketrampilan yang menarik minat Anda untuk terjun di dalamnya. Anda tentunya lebih enjoy jika apa yang Anda kerjakan adalah apa yang Anda sukai. Oleh arena itu, Asah bakat dan ketrampilan tersebut sehingga nantinya Anda dapat benar-benar terampil di bidang tersebut dan berguna untuk masa depan Anda.5. Berkumpul dengan Teman yang Memiliki Bakat yang SamaBerkumpul dengan teman yang memiliki bakat yang sama dapat memicu semangat Anda untuk saling belajar dan saling mengisi informasi yang di dapatkan terhadap bakat atau ketrampilan yang sedang Anda tekuni. Jadi Anda bisa mencari teman yang sehobi untuk memuaskan haus ilmu Anda.6. Belajar dari Orang-orang yang SuksesPengalaman adalah guru yang terbaik. Nah, salah satu pengalaman tersebut bisa datang dari orang-orang yang sebelumnya sudah berusaha dengan keras menekuni bakat mereka dan mereka sudah banyak memakan asam garam kehidupan sehingga sekarang waktunya bagi mereka untuk memetik buah yang mereka tanam dulu. Anda bisa meminta nasehat dari mereka ketika Anda mengalami kesulitan atau meminta beberapa tips agar jalan menuju bakat Anda menjadi lebih terarah.7. Meningkatkan Pengetahuan dengan Membaca Buku Offline maupun OnlineBuku adalah jendela Ilmu. Banyak orang dikenang dengan mewariskan tulisan mereka melalui sebuah buku. Oleh karena itu resaplah banyak informasi yang Anda butuhkan dengan membaca buku seputar itu. Jika Anda tidak dapat menemui orang sukses secara langsung, Anda dapat belajar pengetahuan dari mereka melalui warisan mereka, yaitu sebuah buku atau pun catatan online di internet.8. Belajar dari KesalahanJangan sampai Anda terpuruk karena sebuah kesalahan yang Anda perbuat. Jadikan itu sebagai pemicu untuk belajar lebih banyak lagi dan menyiapkan beberapa strategi kemungkinan agar kesalahan tersebut tidak terulang untuk kedua kalinya.9. Percaya pada Diri SendiriTanamkan kepercayaan pada diri sendiri. Setiap orang itu memiliki keistimewaan dan tidak ada orang hebat yang muncul kecuali dari hasil usaha kerasnya dulu. Oleh karena itu jika Anda memiliki keyakinan untuk bisa, maka jangan hiraukan ucapan orang yang meremehkan Anda, jangan mudah putus asa dari kegagalan, tapi teruslah bereksperimen, percayalah pada diri Anda bahwa tidak ada hasil yang mengkhianati sebuah usaha.Demikian tentang tips mudah untuk menghilangkan kebiasaan buruk pada diri sendiri. Pahami kuncinya, tanamkan kepercayaan pada diri Anda, dan pasrahkan semuanya kepada Yang Maha Esa. Jika Anda ingin menghilangkan kebiasaan buruk pada anak maupun peserta didik Anda, silakan sampaikan beberapa cara di atas kepada putra/putri ataupun siswa Anda. Semoga bermanfaat.
- Apa itu definisi pendidikan karakter?. Menurut Kemendiknas (2010) pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.Pengertian pendidikanPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara ( Kemendiknas 2003)Pengertian karakterKarakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak (KBBI)Pengertian pendidikan karakter menurut para ahliDi wikipedia, pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.Apa pengertian pendidikan karakter menurut para ahli?1. Pengertian pendidikan karakter menurut T. Ramli (2003)Menurut T. Ramli, pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak.2. Pengertian pendidikan karakter menurut Elkind (2004)Menurut Elkind, pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik.3. Pengertian pendidikan karakter menurut Suyanto (2009)Menurut Suyanto, pendidikan karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.4. Pengertian pendidikan karakter menurut John W. SantrockMenurut John W. Santtrock, pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan moral dengan memberi pelajaran kepada peserta didik tentang pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka melakukan perilaku tidak bermoral atau membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain.5. Pengertian pendidikan karakter menurut Thomas LickonaThomas Lickona mengemukakan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan dan melakukan nilai-nilai etika yang pokok6. Pengertian pendidikan karakter menurut Aunillah (2011)Menurut Aunillah, pendidikan karakter merupakan sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan,kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilainilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan maupun bangsa sehingga terwujud insan kamil.7. Pengertian pendidikan karakter menurut Samani dan Heriyanto (dalam Hendri, 2013:2)Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya.Baca juga: 18 Nilai dalam Pendidikan Karakter Menurut Kemendiknas
- Cara Membangun Disiplin Kelas Berbasis Karakter_Pemerintah telah menetapkan sebuah kebijakan bahwa lulusan sekolah saat ini harus memiliki nilai-nilai karakter. Pembentukan karakter dapat dilakukan melalui proses pendisiplinan. Disiplin disini nantinya diharapkan bukan sebagai sebuah cara utuk membentuk karakter siswa namun diharapkan ia dapat menjadi sebuah karakter yang melekat dalam diri siswa. Ketika hal ini sudah terjadi, maka siswa secara sadar melakukan kewajibannya. Ia melakukan itu bukan karena adanya punishment tetapi karena ia mengetahui pentingnya disiplin dalam melakukan kewajiban itu. Ia sudah mengetahui manfaat dari itu semua akan kembali kepada dirinya yang nantinya berguna untuk mencapai kesuksesannya di masa depan.Disiplin Kelas Berbasis Karakter via http://sdnbanaran1.blogspot.co.id/ Mewujudkan kedisiplinan kelas berbasis karakter bukanlah perkara yang mudah. Namun Anda jangan khawatir. Berikut ini kami akan bagikan beberapa tips cara membangun disiplin kelas berbasis karakter.Cara membangun disiplin kelas berbasis karakter1. Berbagi agendaKetika Anda menjelaskan sebuah pelajaran, berbagilah agenda Anda dengan siswa anda. Berbagi agenda disini maksudnya adalah jelaskan tujuan pelajaran yang Anda berikan, dasar pentingnya pembelajaran tersebut bagi siswa, bagaimana nanti Anda akan mengajarkannya sehingga tercapai tujuan pembelajaran tadi.Jangan sampai agenda yang dilakukan oleh guru tidak dipahami oleh siswa sehingga pembelajaran akan berlangsung dengan kacau karena tidak ada instruksi yang jelas.2. Libatkan siswa dalam membuat aturanSaat Anda ingin membuat aturan di kelas, maka libatlkanlah siswa Anda untuk membuat aturannya. Dengan melibatkan siswa mereka akan merasa dihargai dan diperlakukan secara adil. Aturan tersebut nantinya akan dipatuhi bersama baik oleh guru maupun siswa. Tentunya aturan tersebut dilengkapi dengan konsekuensi tertentu jika ada yang membuat pelanggaran.3. Berbagi rencana dengan orang tuaDalam menerapkan sebuah perencanaan kedisiplinan, guru juga bisa meminta bantuan kepada orang tua untuk melancarkan perencanaan tersebut. Jelaskan mengenai aturan yang ada di kelas serta konsekuensinya, sehingga nantinya Anda dapat meminta bantuan pada orang tua di titik tertentu dalam memecahkan sebuah permasalahan yang terjadi.4. Gunakan bahasa yang baikLinda popov mengungkapkan bahwa bahasa membentuk karakter. Dalam melihat sebuah permasalahan gunakanlah bahasa kebaikan untuk mengarahkan Anda dalam sudut pandang yang positif. Janganlah memakai sudut pandang subyektif dalam menilai sebuah permasalahan, namun dengarkanlah terlebih dahulu sudut pandang orang yang Anda ajak bicara. Setelah melihat dari sudut pandangnya, jika ada yang kurang tepat maka giringlah ia menuju kebaikan dengan bahasa yang baik.5. Membantu siswa belajar dari kesalahanSetiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, termasuk siswa. Nah disinilah tugas guru untuk membimbing siswa untuk belajar dari kesalahan tersebut, memperbaikinya dan jangan terjebak kepada jurang kesalahan yang sama.6. Membantu para siswa membuat rencana perubahan perilakuKetika terjadi sebuah pelanggaran dari aturan, terlebih jika terjadi untuk yang kedua atau ketiga kalinya, bantulah siswa untuk membuat rencana perubahan perilaku. Rencana tersebut berisi peraturan apa yang dia langgar, kapan ia melakukan pelanggaran, apa rencana yang akan ia lakukan untuk memperbaiki pelanggaran tersebut, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki pelanggaran tersebut, serta apakah rencana tersebut telah berhasil.7. Bahaslah mengapa perilaku itu salahKetika seorang siswa melakukan sebuah kesalahan, jangan hanya sekedar memberi hukuman. Namun bicarakanlah kepada mereka mengapa perbuatan tersebut salah serta apa saja dampak yang akan mereka tanggung dengan melakukan perbuatan yang salah tersebut. Untuk menjelaskan perbuatan tersebut salah, Anda bisa menggunakan sebuah cerita tokoh yang pernah melakukan kesalahan yang sama dan akibat yang tokoh tersebut terima ketika melakukan kesalahan tersebut.8. Berikanlah tanggung jawab kepada anak yang sulit diaturKetika menghadapi anak yang sulit di atur, pemberian hukuman bukanlah solusi yang baik. Dalam hal ini, yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberi tanggung jawab kepada anak tersebut. Pemberian tanggung jawab tersebut dipandang lebih mampu untuk membentuk karakter anak.Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut tentunya disertai dengan pendampingan guru yang memiliki sikap dewasa, tegas, mampu bekerjasama dengannya, penuh kasih sayang dan dapat memahami karakter anak tersebut.Nah itu tadi adalah beberapa tips cara membangun disiplin kelas berbasis karakter. Jangan pernah putus semangat dalam mendidik peserta didik Anda bimbinglah mereka, ingatkanlah mereka dan yang terpenting doakanlah mereka. Semoga para peserta didik kita dapat menjadi generasi penerus bangsa yang bermanfaat bagi sekitarnya.
4. Tantangan globalisasi Pengaruh negatif teknologi informasi dan komunikasi terhadap gaya h dup remaja, serta pudamya nilai-nilai religiusitas dan kearifan lokal bangsa
5. Terbatasnya pendampingan orang tua mengakibatkan krisis identitas dan disorientasi tujuan hidup anak
6. Keterbatasan sarana belajar dan infrastruktur Prasana dan sarana sekolah, sarana transportasi, jarak antara rumah siswa ke sekolah (jalur sungai, hutan), sehingga PPK diimplementasikan bertahap.
E. Pengembangan Nilai-Nilai Karakter
Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara
- Etika (olah hati)
- Literasi (olah pikir)
- Estetika (olah karsa)
- Kinestetik (olah raga)
Nilai-Nilai Karakter
- Religius
- Jujur
- Toleransi
- Disiplin
- Kerja Keras
- Kreatif
- Mandiri
- Demokratis
- Rasa Ingin Tahu
- Semangat Kebangsaan
- Cinta Tanah Air
- Menghargai Prestasi
- Bersahabat/Komunikatif
- Cinta Damai
- Gemar Membaca
- Peduli Lingkungan
- Peduli Sosial
- Tanggung Jawab
- dan lain-lain
Kristalisasi Nilai Karakter
- Religius
- Nasionalis
- Integritas
- Mandiri
- Gotong Royong
G. Prinsip Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi PPK
1. Sepuluh (10) Prinsip Pengembangan PPK:
- Nilai-Nilai Moral Universal
- Pendekatan Sinkronisasi
- Pendekatan Integral Prinsip
- Terukur dan Objektif Prinsip
- Pelibatan Publik Prinsip
- Kearifan lokal Prinsip
- Keterampilan Abad 21
- Revolusi Mental Prinsip
- Adil dan inklusif Prinsip
- Evaluasi Program
- Harmoni dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental
- Komunikasi dan diaolog dengan seluruh pemangku kepentingan
- Selaras tahapan usia peserta didik
- Kebutuhan dan konteks lokal
- Fokus pada semangat belajar
- Implementasi prinsip-prinsip PPK dalam program sekolah
- Yang dievaluasi adalah program sesuai dengan indikator-indikator objektif dan perubahan perilaku pelaku
- Penilaian individual peserta didik mengikuti norma Kurikulum 2013
I. Ilustrasi Implementasi PPK
J. Manfaat dan Implikasi Program PPK
1. Enam (6) Manfaat Program PPK:
- Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya saing siswa dengan kompetensi abad 21, yaitu: berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi
- Pembelajaran dilakukan terintegrasi di sekolah dan di luar sekolah dengan pengawasan guru
- Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manager dan Guru sebagai inspirator PPK
- Revitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong royong sekolah dan partisipasi masyarakat
- Penguatan peran keluarga melalui kebijakan pembelajaran 5 (lima) hari
- Kolaborasi antar K/L, Pemda, lembaga masyarakat, penggiat pendidikan dan sumber-sumber belajar lainnya
- Revitalisasi manajemen berbasis sekolah melalui Broad Based Education (BBE)
- Sinkronisasi intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler, dan non kurikuler, serta sekolah terintegrasi dengan kegiatan komunitas seni budaya, bahasa dan sastra, olahraga, sains, serta keagamaan
- Deregulasi penguatan kapasitas dan kewajiban Kepala Sekolah/Guru
- Penyiapan prasarana/sarana belajar (misal: pengadaan buku, konsumsi, peralatan kesenian, alat peraga, dll) melalui pembentukan jejaring kolaborasi pelibatan publik
- Implementasi bertahap dengan mempertimbangkan kondisi infrastruktur dan keberagaman kultural daerah/wilayah
- Pengorganisasian dan sistem rentang kendali pelibatan publik yang transparan dan akuntabel
K. Peta Jalan PPK
Sumber: Kemendikbud