Apa Saja yang Dipelajari di Fakultas Kedokteran ?_Menjadi seorang dokter tentu merupakan impian banyak orang. Profesi seorang dokter memang dianggap bergengsi, karena selain merupakan profesi mulia, dari segi ekonomi, profesi ini menjanjikan kemapanan yang menggiurkan.Namun tentunya, perjuangan untuk bisa menjadi dokter pun tak mudah. Anda harus belajar giat dan mengikuti semua kegiatan perkualiahan dan praktek selama masa perkuliahan, dengan sangat ketat.Nah, untuk Anda yang berminat kuliah di fakultas kedokteran, ada baiknya Anda mencari tahu dulu apa saja yang dipelajari di fakultas ini. Penasaran?Apa Sebenarnya Ilmu Kedokteran Itu?Ilmu kedokteran didefinisikan sebagai ilmu atau seni yang berkecimpung dalam pemeliharaan kesehatan, pencegahan, serta pengobatan atau penatalaksanaan penyakit. Pengobatan dan penyakit ini identik dengan tubuh manusia, sehingga dengan kata lain ilmu kedokteran juga bisa diartikan sebagai ilmu yang bertugas mempelajari cara kerja tubuh manusia.Jadi, perbedaan utama antara biologi SMA dengan kuliah kedokteran adalah obyek yang diteliti. Anda yang suka dengan materi flora dan fauna pada pelajaran biologi SMA akan mengalami perbedaan yang mencolok setelah masuk ke jurusan kedokteran di universitas.Syarat Utama Masuk Fakultas KedokteranMeskipun banyak orang yang ingin kuliah di jurusan kedokteran, namun tak banyak orang yang benar-benar tahu apa syarat utama untuk bisa diterima kuliah di jurusan tersebut.Sebagian besar orang hanya tahu bahwa untuk bisa masuk ke jurusan kedokteran, orang tersebut haruslah sangat pintar, karena memang biasanya passing grade dan persaingan untuk masuk ke jurusan tersebut juga sangat berat.Artikel terkait: Benarkah Masuk Fakultas Kedokteran Harus Pintar ?Syarat utama untuk bisa masuk ke fakultas kedokteran tentunya adalah lulusan SMA. Kemudian syarat yang kedua adalah Anda harus suka dengan pelajaran biologi bahkan hingga kimia.Anda juga harus punya sifat tekun, rajin, disiplin, pandai, dan juga tidak mudah takut. Karena banyak sekali mata pelajaran kuliah kedokteran nantinya yang membutuhkan keberanian ekstra mahasiswanya, misalnya saja jika berurusan dengan tubuh manusia secara langsung.Tahap-Tahap dalam Sekolah KedokteranJika di jurusan kuliah yang lainnya, Anda akan kuliah persemester hingga lulus dengan berbagai program tambahan misalnya KKL, PPL, KKN, dan lain sebagainya, di jurusan kedokteran pun Anda akan mengalami hal yang hampir mirip.Namun, untuk bisa menjadi seorang dokter, ternyata mahasiswa harus menempuh beberapa tahap yang lumayan panjang. Mulai dari kuliah untuk bisa menjadi sarjana (S1) kedokteran, lanjut ke program profesi dokter, wisuda dokter, menempuh internship/magang yang kemudian mendapatkan STR untuk bisa praktek mandiri.1. Sarjana KedokteranSetelah diterima di jurusan kedokteran, maka Anda akan menjalani program perkuliahan untuk bisa menjadi sarjana kedokteran S1 selama 4 tahun. Saat menempuh jenjangsarjana kedokteran ini, Anda tidak akan disuguhkan sistem kredit semester (SKS) seperti pada jurusan lain, namun Anda akan kuliah dengan sistem blok.Anda akan belajar 1 sistem organ tubuh dalam 1 blok. Anda akan belajar tentang fungsi dasar, penyakit, obat-obat, cara pemeriksaan, dan lain sebagainya mengenai sistem organ tersebut.Tiap semester tidak hanya berisi 1 blok saja, namun bisa mencapai 2 sampai 4 blok tergantung banyaknya materi yang harus dipelajari oleh mahasiswa. Kemudian, setiap selesai 1 blok, mahasiswa kedokteran akan menghadapi ujian seperti OSCE atau pemeriksaaan pasien palsu atau manekin.Selain itu, biasanya di tiap akhir blok mahasiswa kedokteran juga harus menghadapi ujian tulis dengan soal pilihan ganda yang jumlah soalnya bisa mencappai 500 soal. Selain itu, ada juga ujian oral atau lisan yang harus dihadapi setelah sistem blok selesai.Jika Anda berhasil menyelesaikan program sarjana kedokteran, maka Anda akan mendapatkan gelar S.Ked dan Anda ternyata belum bisa disebut sebagai dokter. Untuk bisa menyandang gelar dokter, Anda harus menempuh pendidikan lanjut yaitu program profesi dokter.2. Program Profesi DokterProgram sarjana kedokteran intinya adalah menimba ilmu, sedangkan pada tahap berikutnya, Anda harus mengikuti program profesi dokter untuk mendapatkan pengalaman praktek langsung di rumah sakit. Pada tahap ini, Anda bisa disebut sebagai dokter muda atau koas. Anda akan belajar praktek di rumah sakit dengan sistem rotasi.Dokter koas akan dirotasi pada bagian-bagian (poli) untuk belajar praktek langsung menangani pasien. Dokter koas dituntut untuk bisa mendiagnosa dan menangani sekitar 400 kasus tanpa bantuan pihak lain atau dokter senior. Di tiap akhir masa rotasi, dokter koas juga akan menghadapi tes atau mini-exam dalam bentuk ujian mewawancarai, mendiagnosa, menganalisis, dan meresepkan obat pada pasien asli. Dokter koas biasanya harus menghabiskan waktu sekitar 1,5-2 tahun untuk menyelesaian program profesi dokter ini.3. Ujian Sertifikasi DokterSetelah berhasil menempuh program profesi dokter, Anda harus mengikuti ujian sertifikasi dokter yang biasa disebut dengan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian ini akan memberikan soal pertanyaan berupa uji keterampilan dan pengetahuan sekitar 400 kasus yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).4. Menjadi DokterSetelah lulus UKMPPD, maka calon dokter masih harus mengurus administrasi sekitar 3-4 bulan. Setelah semuanya selesai, maka fakultas akan memberikan gelar dokter kepada Anda. Biasanya Anda akan mengikuti prosesi wisuda lagi dan mengikuti ikrar supmah dokter. Anda pun sampai pada tahap ini sudah resmi menjadi seorang dokter. Namun, ternyata Anda belum diizinkan untuk bisa membuka praktek sendiri.5. Ikut Program InternshipDokter di Indonesia baru bisa praktek sendiri setelah menyelesaikan program internship setelah mendapatkan gelar dokternya. Tujuan ikut internship ini adalah untuk bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) paten. Saat intership ini, Anda akan bekerja layaknya dokter umum, namun masih berada di bawah pengawasan dokter yang lebih senior.6. Praktek MandiriSetelah berhasil menyelesaikan program internship, maka Anda sudah bisa bekerja dan mengabdi di tengah masyarakat. Anda bisa praktek di rumah sakit pemerintah ataupun swasta. Saat ini, seorang dokter diizinkan untuk memiliki 3 SIP (Surat Izin Praktek) yang artinya Anda boleh bekerja di 3 tempat yang berbeda.7. Menjadi Dokter SpesialisJika Anda masih merasa belum puas dengan menjadi dokter umum, maka Anda bisa mengambil program dokter spesialis. Program ini bisa ditempuh dalam waktu antara 4-5 tahun. Program ini hampir mirip dengan jenjang S2 pada jurusan perkuliahan lainnya.Artikel terkait : 5 Fakultas Kedokteran Negeri Terbaik di IndonesiaItulah sekilas informasi mengenai apa saja yang akan dipelajari oleh mahasiswa di fakultas kedokteran. Sudah ada gambaran?
Namun tentunya, perjuangan untuk bisa menjadi dokter pun tak mudah. Anda harus belajar giat dan mengikuti semua kegiatan perkualiahan dan praktek selama masa perkuliahan, dengan sangat ketat.
Nah, untuk Anda yang berminat kuliah di fakultas kedokteran, ada baiknya Anda mencari tahu dulu apa saja yang dipelajari di fakultas ini. Penasaran?
Apa Sebenarnya Ilmu Kedokteran Itu?
Ilmu kedokteran didefinisikan sebagai ilmu atau seni yang berkecimpung dalam pemeliharaan kesehatan, pencegahan, serta pengobatan atau penatalaksanaan penyakit. Pengobatan dan penyakit ini identik dengan tubuh manusia, sehingga dengan kata lain ilmu kedokteran juga bisa diartikan sebagai ilmu yang bertugas mempelajari cara kerja tubuh manusia.
Jadi, perbedaan utama antara biologi SMA dengan kuliah kedokteran adalah obyek yang diteliti. Anda yang suka dengan materi flora dan fauna pada pelajaran biologi SMA akan mengalami perbedaan yang mencolok setelah masuk ke jurusan kedokteran di universitas.
Syarat Utama Masuk Fakultas Kedokteran
Meskipun banyak orang yang ingin kuliah di jurusan kedokteran, namun tak banyak orang yang benar-benar tahu apa syarat utama untuk bisa diterima kuliah di jurusan tersebut.
Sebagian besar orang hanya tahu bahwa untuk bisa masuk ke jurusan kedokteran, orang tersebut haruslah sangat pintar, karena memang biasanya passing grade dan persaingan untuk masuk ke jurusan tersebut juga sangat berat.
Artikel terkait: Benarkah Masuk Fakultas Kedokteran Harus Pintar ?
Syarat utama untuk bisa masuk ke fakultas kedokteran tentunya adalah lulusan SMA. Kemudian syarat yang kedua adalah Anda harus suka dengan pelajaran biologi bahkan hingga kimia.
Anda juga harus punya sifat tekun, rajin, disiplin, pandai, dan juga tidak mudah takut. Karena banyak sekali mata pelajaran kuliah kedokteran nantinya yang membutuhkan keberanian ekstra mahasiswanya, misalnya saja jika berurusan dengan tubuh manusia secara langsung.
Tahap-Tahap dalam Sekolah Kedokteran
Jika di jurusan kuliah yang lainnya, Anda akan kuliah persemester hingga lulus dengan berbagai program tambahan misalnya KKL, PPL, KKN, dan lain sebagainya, di jurusan kedokteran pun Anda akan mengalami hal yang hampir mirip.
Namun, untuk bisa menjadi seorang dokter, ternyata mahasiswa harus menempuh beberapa tahap yang lumayan panjang. Mulai dari kuliah untuk bisa menjadi sarjana (S1) kedokteran, lanjut ke program profesi dokter, wisuda dokter, menempuh internship/magang yang kemudian mendapatkan STR untuk bisa praktek mandiri.
1. Sarjana Kedokteran
Setelah diterima di jurusan kedokteran, maka Anda akan menjalani program perkuliahan untuk bisa menjadi sarjana kedokteran S1 selama 4 tahun. Saat menempuh jenjangsarjana kedokteran ini, Anda tidak akan disuguhkan sistem kredit semester (SKS) seperti pada jurusan lain, namun Anda akan kuliah dengan sistem blok.
Baca Juga
- Cara Memilih/Menentukan Jurusan Kuliah yang Tepat Agar Tidak Menyesal_Jurusan kuliah merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi karier seseorang di masa depan. Untuk itu, pertimbangkan baik-baik dalam memilih jurusan kuliah yang Anda minati. Di luaran sana tak sedikit yang merasa memilih jurusan kuliah yang salah, hingga akhirnya menyesal dikemudian hari.Lantas bagaimana solusinya? Berikut kami bagikan cara memilih jurusan agar tidak menyesal nantinya, yang sebaiknya Anda terapkan. Silahkan disimak!Tips Memilih Jurusan Kuliah Agar Tidak MenyesalPertama, Kenali Bakat dan Minat Anda Terlebih DahuluSebelum memilih jurusan kuliah yang ingin Anda tuju, idealnya Ada mengenali bakat dan minat yang Anda miliki terlebih dahulu. Ambilah jurusan kuliah yang sesuai dengan bakat dan minat Anda.Mengapa demikian? Kesesuaian antara bakat, minat, dan jurusan yang Anda pilih, dapat membantu Anda untuk bertahan dan mengembangkan potensi diri.Jika jurusan kuliah yang Anda jalani sesuai dengan bakat dan minat, maka apa pun kesulitan selama perkuliahan, maka Anda tetap semangat dan bisa melewatinya.Sebaliknya, jika tak menyukai jurusan yang dipilih, tak sedikit mahasiswa yang berhenti kuliah di tengah jalan, karena merasa jenuh atau mampu menyelesaikan tugas-tugasnya. Sehingga akhirnya, semua yang sudah dijalani, menjadi sia-sia.Kedua, Carilah Infromasi Jurusan secara DetailJika Anda telah mengetahui minat dan bakat Anda, kemudian memutuskan untuk mengambil jurungan tertentu, maka pastikan Anda telah mengetahui informasi jurusan tersebut secara lengkap.Carilah informasi mengenai: mata kuliah yang akan Anda dapatkan, akreditasi jurusan, jam kuliah, dosen pengajar, kegiatan di luar jam kuliah, lingkungan pembelajaran, komunitas, praktik lapangan, kualitas alumni, jenjang karier, dan lain sebagainya yang khususnya berkaitan dengan jurusan yang ingin Anda pilih.Ketiga, Jadikan Jurusan Kuliah sebagai Langkah Awal Memulai KarierCara selanjutnya adalah membuat jurusan yang Anda pilih sebagai karier Anda nantinya. Maka dari itu, Anda benar-benar harus memilih jurusan sesuai dengan apa yang Anda cita-citakan.Ketika Anda menjadikan jurusan kuliah sebagai langkah awal berkarier, maka ini akan membantu Anda menumbuhkan semangat untuk mengembangkan diri dan kemampuan Anda untuk meraih kesuksesan nantinya.Ketika jurusan yang Anda pilih ini sesuai dengan tujuan yang Anda inginkan setelah lulus nanti, maka setelah Anda lulus, Anda telah memiliki bekal yang cukup untuk meraih kesuksesan berkarier.Keempat, Perhatikan Kualifikasi yang Anda MilikiKualifikasi diri yang dimaksud berkaitan dengan prestasi yang pernah Anda raih. Hal ini bisa Anda jadikan pertimbangan dalam memilih jurusan kuliah yang tepat.Jika Anda memiliki prestasi dalam bidang seni merancang pakaian, misalnya pernah menjadi pemenang lomba fashion design, maka Anda bisa memilih jurusan designer.Dengan berbekal prestasi yang Anda raih sebelumnya, Anda berpeluang meraih prestasi tersebut di dunia perkuliahan.Prestasi yang pernah Anda raih, dapat Anda sertakan dalam pendaftaran kuliah sebagai bahan pertimbangan agar Anda diterima.Kelima, Sesuaikan dengan HobiLebih menyenangkan bukan, jika Anda melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan hobi Anda. Begitu pula untuk urusan perkuliahan.Kuliah yang Anda jalani akan terasa menyenangkan jika sesuai dengan hobi yang Anda miliki. Jika Anda memiliki hobi dalam bidang seni, maka pilihlah jurusan seni.Selain mendapatkan gelar sarjana, hal ini juga dapat mengasah hobi Anda sehingga mampu menghasilkan karya yang positif.Keenam, Sesuaikan dengan Kepribadian AndaSetiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Anda tidak bisa memilih jurusan kuliah hanya karena ikut-ikuta teman, padahal kepribadian kalian berbeda.Jika hal ini terjadi, maka akan membuat Anda rugi sendiri, karena Anda menjalani perkuliahan yang tidak sesuai dengan kepribadian Anda.Menurut John Holland, secara umum kepribadian manusia dibedakan menjadi enam macam yaitu kepribadian realistic (realistis), creators (berjiwa seni), thinkers (pemikir), persuaders (menguasai orang lain), helpers (penolong), serta organizers (terorganisir).Jika Anda merupakan orang yang terorganisir dalam melakukan segala sesuatu, mungkin Anda dapat memilih jurusan manajemen.Ketujuh, Pertimbangkan dengan Peluang di Masa DepanAgar tidak menimbulkan penyesalan dengan jurusan kuliah yang telah Anda ambil, maka sebelum Anda memutuskan untuk memilih, perhatikan terlebih dahulu bagaimana peluang jurusan tersebut di masa depan.Sebagai contoh, di era modern yang penuh dengan teknologi canggih, maka peluang dalam bidang teknologi lebih besar, misalnya dalam bidang desain grafis, maka Anda dapat memilih jurusan multimedia.Dengan mengetahui peluang terbesar di masa depan, maka Anda mempertimbangkan jurusan kuliah yang ingin Anda ambil. Hal ini tentunya dapat membantu Anda meraih kesuksesan dalam berkarier.Kedelapan, Kenali Motivasi AndaMengenali motivasi dalam mengambil keputusan jurusan kuliah menjadi salah satu hal yang tidak bisa disepelekan.Sebelum Anda benar-benar memutuskan untuk memilih jurusan tertentu, tanyakan pada diri Anda sendiri terlebih dahulu, apa motivasi Anda ingin memiliki jurusan kuliah tersebut.Motivasi diri inilah yang akan membantu Anda dalam meraih prestasi di dunia perkuliahan. Maka dari itu, pastikan terlebih dahulu apa motivasi Anda mengambil jurusan kuliah tersebut.Kesembilan, Konsultasikan kepada Pihak TertentuLangkah selanjutnya untuk memastikan bahwa keputusan yang Anda buat tidak menimbulkan penyesalan adalah melalui konsultasi.Jika Anda masih ragu dengan keputusan yang ingin Anda pilih, maka kini saatnya Anda berkonsultasi.Kepada siapa harus berkonsultasi? Anda dapat berkonsultasi dengan orang tua atau guru bimbingan konseling.Ceritakan tentang diri Anda mulai dari minat, bakat, hobi, cita-cita, kepribadian, hingga pencapaian atau prestasi yang pernah Anda dapatkan.Hal ini akan membantu guru bimbingan konseling maupun orang tua dalam memberikan saran jurusan kuliah yang cocok dan sesuai dengan diri Anda.Terakhir, Biaya Selain mempertimbangkan point-point di atas, ada hal yang tak kalah pentingnya yaitu mengenai cost/biaya. Pastikan biaya kuliah yang harus Anda bayar sesuai dengan kondisi perekonomian Anda. Jangan sampai jurusan kuliah yang Anda pilih membutuhkan biaya kuliah yang sangat mahal, sehingga akan memberatkan orang tua.Itulah beberapa cara memilih jurusan kuliah agar tidak menyesal. Pastikan Anda mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang dan sungguh-sungguh, agar keputusan yang Anda ambil benar-benar tepat. Ketika minat, bakat, hobi, motivasi, prestasi, kepribadian, peluang di masa depan dan biaya sejalan, maka Anda tidak akan merasa menyesal dengan jurusan yang telah Anda pilih.Artikel terkait: Cara Menjadi Mahasiswa Baru yang Baik
- Pengaruh Globalisasi Terhadap Karakter Mahasiswa_Sebagaimana yang kita pahami, pengertian globalisasi ialah proses perubahan secara global atau menyeluruh. Globalisasi memberikan dampak dan pengaruh dalam berbagai bidang kehidupan, baik pengaruh positif maupun negatif. Dan salah satu pengaruh globalisasi yang bisa kita lihat ialah terkait pembentukan karakter, khususnya karakter para mahasiswa.Sebagai seorang mahasiswa Anda dituntut untuk mampu bersaing di era globalisasi melalui karya-karya positif yang dihasilkan. Namun, tidak dapat dipungkiri, yang terjadi saat ini seringkali justru membawa mahasiswa pada sikap apatis, individualisme, hingga hedonisme. Namun tentunya ini tidak terjadi pada semua mahasiswa, masih banyak juga mahasiswa-mahasiswa yang nyatanya mampu menyikapi globalisasi dengan hal positif melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan, sehingga mampu membentuk karakter positif dalam diri setiap individu.Pengaruh Globalisasi Terhadap Karakter MahasiswaNah berikut ini, beberapa contoh pengaruh globalisasi terhadap karakter mahasiswa di era modern, yang perlu Anda ketahui.1. Maraknya Pengaruh Budaya Hidup Kebarat-baratanGlobalisasi membawa pengaruh negatif khususnya budaya berpakaian dalam masyarakat. Jika Anda lihat, saat ini sebagian mahasiswa telah terpengaruh oleh cara berpakaian budaya barat. Sebagai contoh, pakaian model ketat dipakai ke kampus yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Selain berpakaian, gaya rambut dan warna rambut yang dicat layaknya orang-orang barat, seringkali terjadi di lingkungan mahasiswa.2. Mahasiswa Lebih Memilih Mencari Materi Kuliah yang Instan daripada ManualGlobalisasi memberikan pengaruh yang besar dalam bidang teknologi, khususnya kemudahan dalam memperoleh informasi secara online. Akses internet yang semakin mudah, membuat sebagian mahasiswa lebih memilih mencari bahan materi kuliah memalui internet daripada pergi ke perpustakaan membaca buku.Mahasiswa lebih memilih sesuatu yang praktis dan instan atau cepat, daripada berlama-lama mencari buku di perpustakaan kemudian membacanya. Apabila hal tersebut terus dibiasakan, maka akan membentuk karakter kurang baik dalam diri setiap individu. Minat membaca buku secara langsung akan semakin menurun.3. Meningkatkan Cara Berpikir Mahasiswa Lebih MajuDengan adanya globalisasi mendorong mahasiswa untuk berpikir lebih maju, kritis, dan modern mengikuti perkembangan zaman. Derasnya arus informasi yang didapatkan mahasiswa membuat mereka akan semakin berpikir kritis dalam menanggapi peristiwa yang terjadi. Kemudahan dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan wawawan, juga mendorong siswa untuk berpikir lebih maju dan modern.4. Mendorong KreativitasGlobalisasi juga dapat mendorong kreativitas mahasiswa semakin meningkat. Bahkan beberapa mahasiswa mampu menciptakan inovasi dan teknologi terbaru yang belum pernah ada sebelumnya. Kreativitas tersebut tentunya didukung dengan adanya teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin maju.5. Terjadinya Pergaulan BebasGlobalisasi mampu mempengaruhi pola pergaulan setiap individu, salah satunya pergaulan di kalangan mahasiswa. Perkembangan zaman membuat orang lupa untuk membatasi diri dalam lingkungan pertemanan. Mungkin Anda seringkali melihat segerombolan mahasiswa dengan geng motornya berkendara melawan peraturan lalu lintas. Anda mungkin juga pernah melihat kasus seorang mahasiswa yang memakai n4rk0ba atau 0b4t-0b4tan terl4rang. Kejadian-kejadian tersebut merupakan pengaruh negatif globalisasi di era modern ini.6. Meningkatkan Sikap Konsumerisme Tidak dapat dipungkiri, bahwa globalisasi memberikan perubahan besar-besaran dalam segmen kehidupan. Alat transportasi modern, makanan cepat saji, teknologi canggih, kemudahan akses internet dan komunikasi merupakan beberapa contoh adanya globalisasi. Akan tetapi, dampak positif yang diperoleh tersebut tidak dimanfaatkan sewajarnya. Akibatnya orang memanfaatkan hal-hal tersebut secara berlebihan. Sebagai seorang mahasiswa yang seharusnya dapat memberikan contoh hidup sederhana, terkadang malah berfoya-foya mengikuti keinginannya. Sikap inilah yang pada akhirnya menyebabkan budaya konsumerisme (pemborosan).Itulah beberapa pengaruh globalisasi terhadap karakter mahasiswa. Globalisasi dapat memberikan pengaruh yang negatif maupun positif dalam pembentukan karakter setiap individu. Untuk membentuk karakter positif dalam menyikapi pengaruh globalisasi, dapat dilakukan dengan beberapa hal yakni sebagai berikut:1. Menganali Potensi DiriUntuk membentuk karakter yang kuat dan terhindar dari pengaruh negatif globalisasi, Anda perlu mengenali potensi yang ada dalam diri Anda. Ketika Anda mengenali potensi diri dengan baik, maka Anda dapat mengembangkan diri dengan baik di era modern ini. Terlebih lagi, globalisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai bidang kehidupan. Anda dapat memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang untuk meningkatkan potensi diri.2. Mengembangkan Karakter Jujur, Adil, dan Tanggung JawabKarakter kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab harus ditanamkan dalam diri sejak dini dan dijadikan sebagai kebiasaan. Apabila setiap individu telah memiliki sikap jujur, adil, dan tanggung jawab, maka mereka dapat mengontrol dirinya sendiri dalam menerima perubahan yang terjadi. Mereka dapat menanggapi globalisasi sebagai hal positif yang dapat memajukan suatu bangsa dan negara. Sikap jujur, adil, dan tanggung jawab akan membuat seseorang menghadapi arus globalisasi dengan bijaksana.3. Membentuk Komunitas yang SehatDerasnya pengaruh globalisasi, khususnya pengaruh negatif yang mempengaruhi karakter bangsa, maka sebagai mahasiswa, Anda dapat membentuk sebuah komunitas yang sehat. Komunitas sehat merupakan sebuah komunitas yang menjalankan misi-misi positif bagi khalayak umum. Misalnya membuat komunitas sosial membantu korban bencana, memberikan bantuan ke panti jompo atau panti asuhan, dan kegiatan positif lainnya.Anda juga bisa membentuk sebuah komunitas sehat yang menyatukan mahasiswa lain dengan hobi yang sama. Hal ini dapat mendorong untuk meningkatkan kreativitas dari hobi yang sama menjadi sebuah karya yang luar biasa dan tentunya bermanfaat bagi orang lain. Dengan adanya komunitas yang sehat tersebut, Anda akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal positif dan bermanfaat, daripada sekedar nongkrong di pinggir jalan dan melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu masyarakat.4. Mengadakan SosialisasiLangkah terakhir untuk membangun karakter mahasiswa sebagai pemuda bangsa yaitu dengan mengadakan sosialisasi. Antarmahasiswa dapat bergabung untuk mengadakan sosialisasi baik kepada mahasiswa kampus lain maupun kepada masyarakat. Dalam sosialisasi ini, Anda dapat menerangkan pentingnya pembentukan karakter sejak dini untuk menghadapi pengaruh globalisasi di era modern, agar tidak terpengaruh oleh arus negatif globalisasi.Itulah berbagai contoh pengaruh globalisasi terhadap karakter mahasiswa dan cara menumbuhkan karakter dalam diri. Anda memang tidak dapat menghindari sepenuhnya pengaruh negatif globalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, Anda dapat mencegah dan membentengi diri agar tidak terbawa arus negatif globalisasi. Khususnya menanamkan moral dan karakter positif dalam diri sebagai bekal untuk menghadapi perubahan zaman di era modern ini.
Tiap semester tidak hanya berisi 1 blok saja, namun bisa mencapai 2 sampai 4 blok tergantung banyaknya materi yang harus dipelajari oleh mahasiswa. Kemudian, setiap selesai 1 blok, mahasiswa kedokteran akan menghadapi ujian seperti OSCE atau pemeriksaaan pasien “palsu” atau manekin.
Selain itu, biasanya di tiap akhir blok mahasiswa kedokteran juga harus menghadapi ujian tulis dengan soal pilihan ganda yang jumlah soalnya bisa mencappai 500 soal. Selain itu, ada juga ujian oral atau lisan yang harus dihadapi setelah sistem blok selesai.
Jika Anda berhasil menyelesaikan program sarjana kedokteran, maka Anda akan mendapatkan gelar S.Ked dan Anda ternyata belum bisa disebut sebagai dokter. Untuk bisa menyandang gelar dokter, Anda harus menempuh pendidikan lanjut yaitu program profesi dokter.
2. Program Profesi Dokter
Program sarjana kedokteran intinya adalah menimba ilmu, sedangkan pada tahap berikutnya, Anda harus mengikuti program profesi dokter untuk mendapatkan pengalaman praktek langsung di rumah sakit. Pada tahap ini, Anda bisa disebut sebagai dokter muda atau koas. Anda akan belajar praktek di rumah sakit dengan sistem rotasi.
Dokter koas akan dirotasi pada bagian-bagian (poli) untuk belajar praktek langsung menangani pasien. Dokter koas dituntut untuk bisa mendiagnosa dan menangani sekitar 400 kasus tanpa bantuan pihak lain atau dokter senior. Di tiap akhir masa rotasi, dokter koas juga akan menghadapi tes atau mini-exam dalam bentuk ujian mewawancarai, mendiagnosa, menganalisis, dan meresepkan obat pada pasien asli. Dokter koas biasanya harus menghabiskan waktu sekitar 1,5-2 tahun untuk menyelesaian program profesi dokter ini.
3. Ujian Sertifikasi Dokter
Setelah berhasil menempuh program profesi dokter, Anda harus mengikuti ujian sertifikasi dokter yang biasa disebut dengan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian ini akan memberikan soal pertanyaan berupa uji keterampilan dan pengetahuan sekitar 400 kasus yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).
4. Menjadi Dokter
Setelah lulus UKMPPD, maka calon dokter masih harus mengurus administrasi sekitar 3-4 bulan. Setelah semuanya selesai, maka fakultas akan memberikan gelar dokter kepada Anda. Biasanya Anda akan mengikuti prosesi wisuda lagi dan mengikuti ikrar supmah dokter. Anda pun sampai pada tahap ini sudah resmi menjadi seorang dokter. Namun, ternyata Anda belum diizinkan untuk bisa membuka praktek sendiri.
5. Ikut Program Internship
Dokter di Indonesia baru bisa praktek sendiri setelah menyelesaikan program internship setelah mendapatkan gelar dokternya. Tujuan ikut internship ini adalah untuk bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) paten. Saat intership ini, Anda akan bekerja layaknya dokter umum, namun masih berada di bawah pengawasan dokter yang lebih senior.
6. Praktek Mandiri
Setelah berhasil menyelesaikan program internship, maka Anda sudah bisa bekerja dan mengabdi di tengah masyarakat. Anda bisa praktek di rumah sakit pemerintah ataupun swasta. Saat ini, seorang dokter diizinkan untuk memiliki 3 SIP (Surat Izin Praktek) yang artinya Anda boleh bekerja di 3 tempat yang berbeda.
7. Menjadi Dokter Spesialis
Jika Anda masih merasa belum puas dengan menjadi dokter umum, maka Anda bisa mengambil program dokter spesialis. Program ini bisa ditempuh dalam waktu antara 4-5 tahun. Program ini hampir mirip dengan jenjang S2 pada jurusan perkuliahan lainnya.
Artikel terkait : 5 Fakultas Kedokteran Negeri Terbaik di Indonesia
Itulah sekilas informasi mengenai apa saja yang akan dipelajari oleh mahasiswa di fakultas kedokteran. Sudah ada gambaran?