Cara Mengatasi Pertengkaran Kakak dan Adik agar Selalu Akur/Rukun_Keharmonisan dalam keluarga tentunya menjadi impian bagi setiap orang tua dan semua anggota keluarga, namun perselisihan antara kakak dan adik merupakan hal yang wajar, yang pasti mewarnai kehidupan hampir semua keluarga. Nah berikut ini Adminbagikan tips bagaimana mengatasi pertengkaran kakak dan adik sehingga mereka selalu akur dan rukun.Cara Mengatasi Pertengkaran Kakak dan Adik 1. Hindari emosiKetika menghadapi pertengkaran putra/putri Anda antara kakak dan adik, janganlah Anda menggunakan emosi. Emosi justru akan memperkeruh suasana menjadi tegang dan tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. 2. Hindari menjadi penontonSalah satu pemicu pertengkaran antara kakak dan adik adalah untuk mendapatkan perhatian Anda. Karena itu, semakin lama Anda menonton pertengkaran mereka, semakin lama pula mereka bertengkar.Jika itu pertengkaran yang tidak melibatkan fisik maka tinggalkanlah ruangan tersebut dan biarkan mereka menyelesaikan sendiri permasalahan mereka tanpa ada pembelaan atau kecondongan Anda pada salah satu putra/putri AndaAnda sebagai orang tua harus mengetahui mana saat yang tepat untuk ikut campur membantu menyelesaikan masalah dan mana saat yang tepat untuk membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri.Percayalah bahwa hal itu nantinya juga bisa lebih menguatkan emosional dan kasih sayang mereka. Mereka akan belajar untuk mengendalikan emosi dan saling memahami antar saudara.3. Bantu anak mengekspresikan perasaan merekaPertengkaran kecil biasanya timbul karena anak mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan mereka. Misalnya: seorang kakak tidak ingin meminjamkan mainannya untuk si adik.Seorang anak biasanya tidak suka apabila barangnya disentuh oleh orang lain, meskipun itu saudaranya sendiri.Pada saat itu, Anda sebagai orang tua harus tanggap, bertindak, dan menjelaskan kepada mereka bahwa sebagai kakak dan adik harus saling berbagi.Jika ingin meminjam harus minta izin dulu kepada pemiliknya. Dan sang kakak juga harus diberi pengertian untuk memberi izin kepada adiknya karena suatu saat kalau adik punya mainan, kakak juga boleh pinjam.4. Jangan memberikan tuduhan tertentu untuk sifat negatif anakSetiap anak pasti memiliki alasan mengapa mereka melakukan suatu perbuatan. Ajaklah mereka mengobrol untuk mengetahui alasan dibalik perbuatan yang mereka lakukan. Pahamilah mereka.Jadi jika terjadi pertengkaran berkelanjutan dari kakak dan adik. Lihatlah dari kedua sisi, jangan selalu membela sang adik karena lebih kecil. Damaikanlah mereka dengan memberi sebuah pengertian bahwa saudara itu harus saling mengasihi dan rukun dan Anda sangat senang jika melihat mereka rukun.5. Dorong mereka untuk bekerja samaSaat mereka sudah berhasil untuk menyelesaikan permasalahan mereka, ajarkan pada mereka untuk bekerjasama.Misalnya: Kakak ingin menonton pertandingan sepak bola di tv, sementara adik ingin menonton kartun.Nah di sini Anda bisa mengatakan bahwa mereka bisa bergantian untuk menonton acara favorit mereka.Jika pertandingan bola mulai duluan maka mereka bersama-sama nonton sepak bola kemudian saat acara film kartun mulai, Anda bisa mengalihkan chanel tv. nah dengan begini, pertengkaran kecil pun bisa dikurangi.6. Buatlah aturanAnda bisa memberikan aturan pada putra/putri Anda. Jika perlu berupa aturan tertulis. Peraturan ini dibuat agar mereka mengingatnya saat mereka bertengkar.Jika mereka bisa memenuhi aturan tersebut maka pujilah mereka dan sebagai gantinya sediakanlah waktu kebersamaan untuk melakukan aktivitas keluarga yang menyenangkan.Yang perlu Anda ingat sebagai orang tua, Anak sangat mengidolakan orang tua mereka. Apa yang Anda contohkan akan mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka , karena itu Anda harus konsekuen dengan peraturan yang Anda buat.7. Jangan membandingkan satu sama lainSetiap anak itu unik. Hendaknya para orang tua tidak membanding-bandingkan anak-anaknya. Sikap orang tua yang pilih kasih, akan terlihat jua oleh anak yang merasa bahwa orang tua tidak adil.Hal itu dapat memunculkan rasa cemburu antar saudara dan berujung pada sebuah pertengkaran.Doronglah dengan pujian pada masing-masing anak Anda. Jangan pelit untuk memberikan pujian, reward, atau pelukan saat salah satu dari mereka membanggakan Anda. Namun, juga jangan melupakan anak yang lain.Prestasi anak itu tidak selalu berkutat pada bidang akademik saja. Perbuatan baik, membantu sesama, mampu mengendalikan emosi juga termasuk sebuah prestasi.8. Sisihkan waktu untuk masing-masing anakMenikmati kebersamaan dengan semua keluarga adalah hal yang membahagiakan. Oleh karena itu luangkanlah waktu untuk anak Anda.Berikanlah waktu tertentu untuk masing-masing anak Anda menikmati kebersamannya dengan Anda.Hal ini bisa membuat Anda lebih memahami karakter yang melekat pada masing-masing anak Anda.Misalnya: sediakanlah waktu 30 menit pada hari jumat untuk bermain dengan anak pertama, kemudian sabtunya Anda menyediakan waktu 30 menit untuk membacakan dongeng kepada adiknya sebelum tidur, dan lain sebaiknya. Saya rasa Anda lebih paham dengan kebutuhan maupun keinginan mereka akan sebuah kasih sayang.Nah itulah beberapa tips tentang cara mengatasi pertengkaran kakak dan adik sehingga mereka selalu akur dan rukun. Dengan mempelajari beberapa tips tersebut semoga Anda sebagai orang tua dapat selalu menjadi teladan yang baik dalam membimbing anak-anak Anda. Semoga bermanfaat.
Cara Mengatasi Pertengkaran Kakak dan Adik
1. Hindari emosi
Ketika menghadapi pertengkaran putra/putri Anda antara kakak dan adik, janganlah Anda menggunakan emosi. Emosi justru akan memperkeruh suasana menjadi tegang dan tidak akan menyelesaikan masalah yang ada.
2. Hindari menjadi penonton
Salah satu pemicu pertengkaran antara kakak dan adik adalah untuk mendapatkan perhatian Anda. Karena itu, semakin lama Anda menonton pertengkaran mereka, semakin lama pula mereka bertengkar.
Jika itu pertengkaran yang tidak melibatkan fisik maka tinggalkanlah ruangan tersebut dan biarkan mereka menyelesaikan sendiri permasalahan mereka tanpa ada pembelaan atau kecondongan Anda pada salah satu putra/putri Anda
Anda sebagai orang tua harus mengetahui mana saat yang tepat untuk ikut campur membantu menyelesaikan masalah dan mana saat yang tepat untuk membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri.
Percayalah bahwa hal itu nantinya juga bisa lebih menguatkan emosional dan kasih sayang mereka. Mereka akan belajar untuk mengendalikan emosi dan saling memahami antar saudara.
3. Bantu anak mengekspresikan perasaan mereka
Pertengkaran kecil biasanya timbul karena anak mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan mereka. Misalnya: seorang kakak tidak ingin meminjamkan mainannya untuk si adik.
Seorang anak biasanya tidak suka apabila barangnya disentuh oleh orang lain, meskipun itu saudaranya sendiri.
Pada saat itu, Anda sebagai orang tua harus tanggap, bertindak, dan menjelaskan kepada mereka bahwa sebagai kakak dan adik harus saling berbagi.
Jika ingin meminjam harus minta izin dulu kepada pemiliknya. Dan sang kakak juga harus diberi pengertian untuk memberi izin kepada adiknya karena suatu saat kalau adik punya mainan, kakak juga boleh pinjam.
4. Jangan memberikan tuduhan tertentu untuk sifat negatif anak
Setiap anak pasti memiliki alasan mengapa mereka melakukan suatu perbuatan. Ajaklah mereka mengobrol untuk mengetahui alasan dibalik perbuatan yang mereka lakukan. Pahamilah mereka.
Jadi jika terjadi pertengkaran berkelanjutan dari kakak dan adik. Lihatlah dari kedua sisi, jangan selalu membela sang adik karena lebih kecil. Damaikanlah mereka dengan memberi sebuah pengertian bahwa saudara itu harus saling mengasihi dan rukun dan Anda sangat senang jika melihat mereka rukun.
5. Dorong mereka untuk bekerja sama
Saat mereka sudah berhasil untuk menyelesaikan permasalahan mereka, ajarkan pada mereka untuk bekerjasama.
Baca Juga
- Cara Mengajari Anak agar Cepat bisa Berjalan_Setiap perkembangan dari buah hati selalu menjadi sesuatu yang istimewa yang ditunggu-tunggu oleh orang tuanya. Proses perkembangan anak berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat, termasuk aktivitas bayi mulai berjalan. Meskipun demikian tentu ada patokan khusus yang dapat Anda jadikan dasar untuk mulai melatih bayi Anda berjalan. Nah disini, kami akan memberikan beberapa tips untuk mengajari anak Anda agar cepat bisa berjalan.Cara Mengajari Anak agar Cepat bisa Berjalan1. Jangan sering pakai popokPenggunaan popok yang terlalu sering tidak baik untuk bayi. Ia dapat menghambat aktivitas bayi sehingga gerakan kaki yang dia gunakan untuk belajar berjalan pun juga melambat.Hal ini juga sejalan dengan sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog di amerika, bahwasanya popok dapat memperlambat kemampuan bayi untuk berjalan. Whitney cole mengatakan bahwa popok membuat adanya gumpalan di sela kaki bayi yang berpotensi untuk memperburuk posisi dan kesembangan bayi.Jadi jika Anda ingin mengajari anak Anda berjalan, jangan sering memakaikan bayi popok. Anda bisa memakaikan popok pada situasi tertentu yang memang urgen, misalnya ketika keluar rumah untuk acara tertentu.2. Jangan sering menggendong bayiMenggendong bayi terlalu sering pada usia yang seharusnya ia sudah harus dilatih untuk berjalan membuatnya merasa manja dan malas untuk berjalan. Jadi Anda sebagai orang tua harus mulai mengurangi frekuensi menggendong bayi ini dan mulai melatih anak Anda untuk berjalan.3. Latihan berdiri tegakUntuk dapat berjalan, bayi harus sudah mampu untuk berdiri dan tidak terhuyun. Oleh karena itu sebagai langkah awal Anda bisa mulai mengajarinya untuk berdiri tegak. Berdirikan anak Anda, kemudian lepaskan pegangannya, biarkan ia selama 30 detik. Jika bayi terjatuh, motivasilah dia dengan kata-kata penyemangat supaya ia bisa bangkit dan berdiri sendiri. Latihlah hingga ia mampu untuk berdiri tegak tanpa terhuyung.4. Sediakan sarana untuk bayi merambatAnda bisa menyediakan suatu benda kokoh yang dapat menjadi pegangan bagi anak untuk melatih keseimbangannya. Benda kokoh tersebut bisa berupa box atau tongkat berporos yang bisa digunakan sebagai sarana untuk merambat agar anak cepat berjalan.5. Berilah stimulus dengan baby walkerBaby walker adalah alat berupa kereta dorong atau semacamnya yang berfungsi menstimulus keberanian dan langkah bayi untuk bisa berjalan sendiri. Anda bisa membelikan anak Anda alat tersebut atau membuat alat sendiri di rumah dengan konsep mirip baby walker.Sebagai catatan dalam penggunaan baby walker ini, hendaknya orang tua turut mendampingi dan mengawasi anak bukan menyerahkan sepenuhnya kepada baby walker tanpa Andanya pengawasan.6. Kecoh dengan mainanAnda juga bisa memberi rangsangan berupa mainan favorit bayi Anda. Ulurkan tangan Anda seperti hendak memberi mainan tersebut, dan anak akan mencoba berdiri dan meraih mainannya kemudian Anda bisa mundur satu demi satu langkah. Kegiatan tersebut juga dapat digunakan untuk menstimulus bayi agar mau berjalan.7. Mengajak anak jalan pagi atau jalan sore di luar rumahPerubahan suasana juga dapat dilakukan untuk memotivasi anak agar bisa berjalan. Ajaklah anak Anda jalan pagi atau jalan sore di luar rumah dengan cara memapahnya pelan-pelan sesuai dengan langkah si kecil.8. Ajak anak untuk bermain yang melibatkan kemampuan motorik anak.Kemampuan motorik yang bagus dapat membuat anak cepat berjalan. Jadi Anda sebagai orang tuanya bisa memperkenalkan anak Anda dengan permainan motorik untuk menstimulasi motoriknya, seperti: mengambil bola.9.Pijat kaki bayiPijatlah kaki bayi Anda agar aliran darahnya lancar dan ototnya tidak kaku. Anda bisa melakukan pemijatan ringan pada area paha, lutut ke bawah sampai telapak kaki dengan menggunakan minyak zaitun, atau minyak lain yang biasa digunakan untuk pijat.Nah itu tadi adalah beberapa tips untuk mengajari anak Anda agar cepat bisa berjalan. Anda bisa mulai mempraktekkannya dengan usaha yang gigih. Lakukan dengan tulus dan istiqomah untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jangan cepat menyerah untuk membantu si kecil berjalan.Jika pada batas tertentu usaha Anda tidak mengalami hasil, maka Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk pengambilan tindakan tertentu. Selamat mencoba dan semoga berhasil.
- Cara Tradisional agar Anak Cepat bisa Bicara_Para orang tua pasti menantikan masa-masa anaknya mulai mengucapkan panggilan untuk mereka. Senyuman simpul karena anaknya mampu mengucapkan maa..ma..pa..pa pasti menjadi simbol kebahagiaan mereka. Jika pada usia tertentu di saat teman-teman lain seumuran anak mereka sudah mampu berbicara, sedangkan anaknya belum mengucapkan satu kata pasti menjadi kekhawatiran sendiri, khususnya bagi para ibu. Ketika pada usia 1 tahun anak-anak lainnya sudah mulai cerewet, namun anaknya masih hanya menggunakan bahasa isyarat untuk mengungkapkan keinginannya. Itu pasti menjadi kekhawatiran para bunda bukan?Dulu, ada beberapa obrolan bahwasanya kemampuan bicara si kecil ini dikaitkan dengan sejumlah hal. Ada beberapa cara yang diyakini para tetua zaman dulu untuk membuat si kecil cepat bisa bicara.Apa itu? Anda penasaran bukan?Ini dia beberapa hal yang diyakini mampu membuat anak bisa cepat bicara, terlepas dari entah itu benar-benar fakta atau hanya mitos belaka.Cara Tradisional agar Anak Cepat bisa Bicara1. Anak yang bisa berjalan lebih memiliki kemungkinan lambat bicaraKonon ada kepercayaan kalau si kecil yang memiliki kemampuan bisa berjalan lebih dulu, maka ia akan bisa bicara belakangan.Ada dua pendapat ahli dalam menyikapi kepercayaan ini.a. dr. Meta Hanindita, Sp.A , seorang dokter di RSUD Dr. Soetomo Surabaya mengatakan bahwa dua hal tersebut tidak ada berhubungan sama sekali. Anak beliau yang bernama naya memiliki dua kemampuan tersebut (berjalan dan berbicara) dalam kurun waktu bersamaan.b. Rita Rahmawati Amd, TW, S.Pd, seorang terapis wicara dari RS. Harapan Kita menuturkan bahwasanya ada kemungkinan anak lebih dulu bisa berjalan dari pada berbicara. Itu terjadi jika anak tersebut hanya dapat fokus pada salah satu sisi kemampuan saja. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan jika dua kemampuan tersebut muncul bersamaan.2. Mengerik batu cincin atau akik di lidah anakDi tengah-tengah masyarakat, ada juga yang menggunakan batu cincin atau akik untuk mengerik lidah anak ketika anak memiliki keterlambatan dalam kemampuan berbicara.Rita Rahmawati mengatakan jika hal tersebut hanyalah mitos. Memang mengerok lidak anak dengan cincin bisa merangsang sensorik dan motorik lidah seperti teknik oral motor excercise, namun penggunaan cincin tersebut beresiko melukai permukaan lidah, jadi sebaiknya tidak dilakukan.3. Memukul anak dengan daun salamJika anak tak kunjung bisa berbicara, salah satu cara yang bisa digunakan untuk mempercepat kemampuan bicaranya menurut masyarakat adalah dengan memukulnya menggunakan daun salamMenanggapi informasi tersebut, Rita berkata bahwa itu cuma sebuah mitos. Menurutnya kelancaran anak berbicara bukan terletak dari daunnya, tapi dari sikap orang tua yang dilakukan dengan cara menekan atau memaksa bicara. Jadi kalau pun itu terjadi itu hanyalah kebetulan saja, tidak ada dasar ilmiahnya sama sekali.4. Makan buah manggisSelain beberapa cara tersebut, ada juga yang mengatakan bahwa dengan sering memeberi anak buah manggis bisa membuat anak cepat bisa bicara.Rita berkata bahwa itu cuma mitos belaka. Tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa buah manggis mampu meingkatkan kemampuan bicara anak.5. Makan tempe yang dibungkus daunMemberi anak makanan dengan tempe yang dibungkus daun disebut-sebut juga bisa membuat anak cepat bisa bicara.Lagi-lagi dr Meta dan Rita menanggapi bahwa itu semua cuma mitos yang tidak ada dasar ilmiahnya. Rita menambahkan bahwa hal tersebut justru bisa membuat anak diare, bukan malah membuat ia bisa bicara.Nah itu tadi adalah beberapa cara tradisional yang banyak diyakini oleh masyarakat bisa membuat anak cepat bisa bicara. Ternyata setelah diselidiki lebih lanjut dengan adanya konfirmasi dari ahli kesehatan yang menekuni bidang tersebut , itu semua hanyalah mitos belaka. Tidak ada dasar ilmiah yang menjadi landasan hubungan beberapa tindakan tersebut dengan meningkatnya kemampuan bicara anak.Jadi jika ada di antara para ayah dan bunda yang menerapkan cara tersebut dan berhasil, mungkin itu hanya kebetulan belaka yang didukung sugesti kuat dari anda.Semua itu kami kembalikan kepada ayah dan bunda . Ayah dan bunda masih tetap mau menerapkan cara-cara tersebut? Atau Anda mau berpaling ke cara-cara yang memang sudah direkomendasikan oleh ahli kesehatan yang sudah ada landasan ilmiahnya?Tentunya semuanya demi kemajuan sang buah hati. Apa pun itu tetap semangat dan semoga berhasil.
- Cara Mengatasi Anak yang Malas Belajar dan Sekolah_Salah satu permasalahan yang sering dialami oleh orangtua adalah memiliki anak yang malas belajar hingga malas pergi ke sekolah. Banyak faktor yang menjadi penyebab kondisi pada anak-anak tersebut, seperti suka nonton TV, bermain game, otak-atik HP, internetan,asyik dengan WA, kecanduan medsos Fb, Twitter, dan lain-lain. Anak-anak juga menganggap bahwa belajar dan sekolah bukanlah kegiatan yang menyenangkan. Oleh sebab itu, Anda harus dapat mengambil sikap untuk mengatasi permasalahan tersebut. Lalu, tindakan apa saja yang dapat dilakukan?Cara Mengatasi Anak Malas Belajar dan SekolahA. Cara Mengatasi Anak Malas Belajar di Rumah1. Lakukan PendampinganKetika anak-anak malas belajar, sebaiknya Anda berikan pendampingan. Karena hal tersebut dapat membuat mereka merasa diperhatikan serta membangkitkan semangatnya kembali. Ajari anak-anak dengan tekun dan sabar serta ciptakan suasana yang menyenangkan agar mereka tidak mudah bosan. 2. Memilih Buku yang MenarikTerkadang anak-anak malas belajar karena suasana yang dirasakan terlalu membosankan. Salah satu siasat yang dapat Anda lakukan adalah melalui buku-buku pembelajaran. Anda dapat memilih buku dengan gambar dan warna-warna menarik yang dapat membuat mereka lebih bersemangat.3. Jangan EmosionalMemarahi anak ketika mengalami kesulitan belajar atau bertanya pada Anda hanya akan membuat mereka trauma serta enggan belajar lagi. Oleh sebab itu, Anda harus senantiasa bersikap sabar ketika menemani anak-anak belajar dan berikan bantuan semaksimal mungkin.4. Belajar Sebelum TidurTindakan ini tidak harus dilakukan dengan duduk sambil membaca buku. Anda dapat mengajak anak-anak latihan berhitung atau membaca sebelum tidur karena memorinya yang mudah merekam dan akan diingat ketika esok harinya.5. Jam Belajar yang Tidak BerlebihanOrangtua seringkali menyuruh anak-anak belajar dengan durasi waktu berjam-jam agar mendapatkan nilai yang baik. Namun, hal tersebut bukanlah tindakan yang tepat.Menganjurkan anak belajar dengan durasi waktu yang lama justru membuat memori otak cepat lelah dan tidak mampu menerima materi lagi serta dapat membuat mereka merasa stres.6. Menjelaskan Manfaat BelajarJika Anda mengalami kesulitan saat mengatasi anak-anak yang malas belajar, maka Anda dapat menjelaskan mengenai manfaat belajar. Dengan mengetahui hal tersebut, mereka dapat lebih bersemangat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.B. Cara Mengatasi Anak Malas Berangkat ke Sekolah1. Bantu Anak Mendapat TemanSebagian besar alasan anak-anak malas ke sekolah karena kurang nyamannya suasana yang dirasakan serta kesulitan ketika mencari teman. Oleh sebab itu, Anda dapat membantu mereka mencari teman, misalnya dengan membuat pesta kecil di rumah dengan mengundang teman sekelasnya.2. Berikan PenghargaanJika anak mulai rajin pergi ke sekolah, Anda dapat memberikannya penghargaan, seperti hadiah kecil-kecilan atau mengajaknya pergi ke suatu tempat yang diinginkannya. Hal ini akan membuat anak merasa lebih semangat untuk pergi ke sekolah.3. Mengatur Pola IstirahatUntuk menghindari anak-anak malas untuk pergi ke sekolah, sebaiknya Anda mengatur pola istirahatnya secara teratur agar tidak tidur terlalu larut malam. Sehingga esok harinya dia tidak akan terlambat untuk bangun. Selain itu, usahakan mereka selalu istirahat malam dengan durasi 8 hingga 9 jam per hari.4. Mengatasi Kekerasan di SekolahJika anak malas pergi ke sekolah karena adanya perselisihan antar teman sebayanya, sebaiknya Anda segera menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menemui guru atau Kepala Sekolah. Jadi Anda tidak perlu menemui anak yang bermusuhan dengan putra/putri Anda dan/atau wali muridnya. Hal ini malah bisa memperkeruh keadaan. Cukup temui Kepsek atau wali kelasnya, biar pihak sekolah yang mengatasinya.5. Buat Media Pembelajaran yang MudahDalam hal ini, Anda dapat melakukan diskusi bersama guru untuk menemukan solusi yang paling tepat. Anda dapat mencoba menggunakan media Internet sebagai solusinya karena tampilan yang menarik dapat membuat anak lebih nyaman menggunakannya.Baca juga:Cara Mengatasi Anak Penakut dan Pemalu Cara Mengatasi Anak yang Sulit DiaturCara Mengatasi Anak yang Keras KepalaDemikian tentang Cara Mengatasi Anak Malas Belajar dan Sekolah.Semoga bermanfaat
Nah di sini Anda bisa mengatakan bahwa mereka bisa bergantian untuk menonton acara favorit mereka.
Jika pertandingan bola mulai duluan maka mereka bersama-sama nonton sepak bola kemudian saat acara film kartun mulai, Anda bisa mengalihkan chanel tv. nah dengan begini, pertengkaran kecil pun bisa dikurangi.
6. Buatlah aturan
Anda bisa memberikan aturan pada putra/putri Anda. Jika perlu berupa aturan tertulis. Peraturan ini dibuat agar mereka mengingatnya saat mereka bertengkar.
Jika mereka bisa memenuhi aturan tersebut maka pujilah mereka dan sebagai gantinya sediakanlah waktu kebersamaan untuk melakukan aktivitas keluarga yang menyenangkan.
Yang perlu Anda ingat sebagai orang tua, Anak sangat mengidolakan orang tua mereka. Apa yang Anda contohkan akan mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka , karena itu Anda harus konsekuen dengan peraturan yang Anda buat.
7. Jangan membandingkan satu sama lain
Setiap anak itu unik. Hendaknya para orang tua tidak membanding-bandingkan anak-anaknya. Sikap orang tua yang pilih kasih, akan terlihat jua oleh anak yang merasa bahwa orang tua tidak adil.
Hal itu dapat memunculkan rasa cemburu antar saudara dan berujung pada sebuah pertengkaran.
Doronglah dengan pujian pada masing-masing anak Anda. Jangan pelit untuk memberikan pujian, reward, atau pelukan saat salah satu dari mereka membanggakan Anda. Namun, juga jangan melupakan anak yang lain.
Prestasi anak itu tidak selalu berkutat pada bidang akademik saja. Perbuatan baik, membantu sesama, mampu mengendalikan emosi juga termasuk sebuah prestasi.
8. Sisihkan waktu untuk masing-masing anak
Menikmati kebersamaan dengan semua keluarga adalah hal yang membahagiakan. Oleh karena itu luangkanlah waktu untuk anak Anda.
Berikanlah waktu tertentu untuk masing-masing anak Anda menikmati kebersamannya dengan Anda.
Hal ini bisa membuat Anda lebih memahami karakter yang melekat pada masing-masing anak Anda.
Misalnya: sediakanlah waktu 30 menit pada hari jumat untuk bermain dengan anak pertama, kemudian sabtunya Anda menyediakan waktu 30 menit untuk membacakan dongeng kepada adiknya sebelum tidur, dan lain sebaiknya. Saya rasa Anda lebih paham dengan kebutuhan maupun keinginan mereka akan sebuah kasih sayang.
Nah itulah beberapa tips tentang cara mengatasi pertengkaran kakak dan adik sehingga mereka selalu akur dan rukun. Dengan mempelajari beberapa tips tersebut semoga Anda sebagai orang tua dapat selalu menjadi teladan yang baik dalam membimbing anak-anak Anda. Semoga bermanfaat.