Download Juknis/Juklak/Pedoman Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2019 (Harkitnas) ke-111_Setiap tanggal 20 Mei, bangsa kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), hari yang menjadi momentum perjuangan seluruh rakyat Indonesia, yang ditandai dengan kelahiran organisasi Budi Oetomo pada tahun 1908. Kebangkitan nasional merupakan bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk memajukan diri melalui gerakan organisasi yang sebelumnya tidak pemah muncul selama penjajahan. Sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial yang menjadi cikal bakal gerakan yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan 1ndonesia. Dokter Wahidin Soedirohoesodo dan dr. Soetomo telah menanamkan konsep perjuangan intelektual melalui pembentukan organisasi untuk membangun kebersamaan dan persatuan antar elemen bangsa. Proses perjuangan mereka yang dilanjutkan oleh para pejuang lain telah menghasilkan lahirnya bangsa besar dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita kenal sekarang ini.Tanggal 20 Mei 2019, Bangsa Indonesia kembali untuk memperingati hari dimana pernah terjadi sebuah peristiwa yang amat luar biasa maknanya. Hari dimana para pahlawan bangsa mengalami titik puncak yang menjadi awal kebangkitan rasa nasionalisme, sehingga mampu menggetarkan kekuatan penjajah dan merebut kemerdekaan. Perlu kita sadari dan ketahui bersama, kita tidak akan mengecap sebuah keindahan nuansa kemerdekaan tanpa adanya jerih payah dan perjuangan tokoh bangsa kala itu. Sudah 111 tahun berlalu, langkah-langkah kebangkitan bangsa Indonesia terus maju, hidup, dan berkembang, sehingga dengan globalisasi yang ditandai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi.Museum Kebangkitan NasionalPeringatan Hari Kebangkitan Nasional sudah menjadi kewajiban kita untuk tetap selalu menjaga nilai-nilai luhur budaya bangsa dengan menjadikannya pedoman kita dalarn kehidupan berbangsa dan bernegara Semoga dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, rakyat Indonesia dan generasi penerus perjuangan para pendahulu mendapatkan lecutan semangat nasionalisme dalam perjuangan tanpa pamrih yang dilakukan para pejuang dan pahlawan bangsa ini. Untuk dapat mengaktualisasikan nilai dan makna kebangkitan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, demi terciptanya sebuah kemandirian bangsa Indonesia yang hakiki, adil makmur, dan sentosa.Pedoman Peringatan Harkitnas ke-111 tahun 2019 Pada tahun 2019 ini, Menteri Kominfo telah menerbitkan pedoman peringatan Harkitnas 2019 yang berisi berbagai hal penting seperti tujuan, tema, logo, dan berbagai petunjuk kegiatan. Adapun tema Harkitnas 2019 adalah "BANGKIT UNTUK BERSATU" . Pedoman Harkitnas 2019 ini merupakan lampiran II Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 335 Tahun 2019 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-111 Tahun 2019.Silakan Download Pedoman Peringatan Harkitnas Tahun 2019 (file format PDF) Demikian tentang Pedoman Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-111 Tahun 2019. Semoga bermanfaat.
Tanggal 20 Mei 2019, Bangsa Indonesia kembali untuk memperingati hari dimana pernah terjadi sebuah peristiwa yang amat luar biasa maknanya. Hari dimana para pahlawan bangsa mengalami titik puncak yang menjadi awal kebangkitan rasa nasionalisme, sehingga mampu menggetarkan kekuatan penjajah dan merebut kemerdekaan. Perlu kita sadari dan ketahui bersama, kita tidak akan mengecap sebuah keindahan nuansa kemerdekaan tanpa adanya jerih payah dan perjuangan tokoh bangsa kala itu. Sudah 111 tahun berlalu, langkah-langkah kebangkitan bangsa Indonesia terus maju, hidup, dan berkembang, sehingga dengan globalisasi yang ditandai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi.
Museum Kebangkitan Nasional
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional sudah menjadi kewajiban kita untuk tetap selalu menjaga nilai-nilai luhur budaya bangsa dengan menjadikannya pedoman kita dalarn kehidupan berbangsa dan bernegara Semoga dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, rakyat Indonesia dan generasi penerus perjuangan para pendahulu mendapatkan lecutan semangat nasionalisme dalam perjuangan tanpa pamrih yang dilakukan para pejuang dan pahlawan bangsa ini. Untuk dapat mengaktualisasikan nilai dan makna kebangkitan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, demi terciptanya sebuah kemandirian bangsa Indonesia yang hakiki, adil makmur, dan sentosa.
Pedoman Peringatan Harkitnas ke-111 tahun 2019
Baca Juga
- Download Naskah Pidato Sambutan Menkominfo pada Upacara Bendera Memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas 20 Mei 2016)_Banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dalam rangka memperingati Harkitnas ke-108 Tahun 2016, salah satunya adalah upacara bendera peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2016 di instansi-instansi dinas tertentu misalnya di sekolah-sekolah. Bagi Bapak/Ibu yang pada pelaksanaan upacara bendera Harkitnas 2016 mendapatkan tugas sebagai pembina upacara, Bapak/Ibu bisa membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika yang filenya juga bisa Anda unduh di link download pada halaman ini . Adapun teks pidato sambutan Menteri Kominfo pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2016 adalah seperti di bawah ini.Silakan Download Naskah Pidato Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI pada Upacara Bendera Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108 Tahun 2016Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Selamat pagi dan salam sejahtera,Om Swastiastu,Namo Budhaya,Saudari-saudara peserta upacara yang saya hormati,Saudari-saudara sebangsa dan se-Tanah Air di manapun berada,Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya, maka pada pagi hari ini, Jumat, 20 Mei 2016, kita dapat mengikuti upacara bendera memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108, dalam keadaan sehat wal'afiat. Teriring doa kepada segenap warga bangsa di manapun berada, yang sedang mengikuti upacara ini, semoga senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.Salah satu inspirasi yang bisa kita serap dari berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik , memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangkitan nasional dimulai. Perjuangan Boedi Oetomo yang dipimpin oleh Dokter Wahidin Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo tersebut kemudian dilanjutkan oleh kaum muda pada tahun 1928 yang kemudian melahirkan Soempah Pemoeda. Dan melalui perjuangan yang tak kenal lelah akhirnya kita dapat memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,Sejak diproklamirkannya kemerdekaan, kita bangsa Indonesia telah berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun.NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat. Wilayah NKRI terbentang luas dari Sabang hingga Merauke, terdiri dari 17.508 pulau, dihuni oleh penduduk sebesar 254,9 juta jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang 99.093 kmpersegi. Menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun, baik dari dalam maupun dari luar dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalime dalam kehidupan sehari-hari.Komitmen terhadap NKRI ini penting saya tegaskan kembali pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 ini mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya.Selain itu, kita juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. Munculnya kekerasan dan pornografi, misalnya, terutama yang terjadi pada generasi yang masih sangat belia, adalah satu dari beberapa permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan. Lagi-lagi, medium baru teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi, baik posisif maupun negatif, secara cepat dan massif.Ketika berbicara tentang lanskap dunia dalam konteks teknologi digital tersebut, kita juga menghadapi problem kaburnya batas-batas fisik antara domestik dan internasional. Potensi pergaulan dan kerja sama saling menguntungkan akibat relasi dengan dunia internasional tumbuh makin intens, tetapi juga sekaligus makin rentan terhadap penyusupan ancaman terhadap keutuhan NKRI dari luar wilayah negeri ini.Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, ‘Tantangan-tantangan baru yang muncul di depan kita tersebut memiliki dua dimensi terpenting, yaitu kecepatan dan cakupan. Tentu kita tidak ingin kedodoran dalam menjaga NKRI akibat terlambat mengantisipasi kecepatan dan meluasnya anasir-anasir ancaman karena tak tahu bagaimana mengambil bersikap dalam konteks dunia yang sedang berubah ini.Oleh sebab itu saya memandang penting tema Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter yang diangkat untuk peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2016 ini. Dengan tema ini kita ingin menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.Saya berpendapat bahwa ada penekanan pada dimensi internasional dalam tema tersebut. Kerja nyata kita, kemandirian kita, dan karakter kita semua terpusat pada pemahaman bahwa saat ini kita dihadapkan dalam kompetisi global. Persaingan bukan lagi muncul dari tetangga-tetangga di sekitar lingkungan kita saja, sebaliknya justru inilah saat paling tepat bagi kita untuk bahu membahu bersama sesama anak bangsa untuk memenangkan persaingan-persaingan pada aras global, karena lawan tanding kita semakin hari semakin muncul dari seantero penjuru dunia. Sebagai satu kesatuan, mau tak mau kita harus bangkit untuk menjadi bangsa yang kompetitif dalam persaingan pada tingkat global tersebut.Pada aspek-aspek kerja nyata, kemandirian, dan karakter kitalah terletak kunci untuk memenangkannya. Kini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekadar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini. Hanya karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan yang benar dan bukan sekadar membenarkan yang biasa.Untuk saudara-saudaraku yang diberi amanat Allah untuk mengemudikan jalannya bahtera pemerintahan, saya mengajak untuk menyelenggarakan proses-proses secara lebih efisien. Mari pangkas segala proses yang pelayanan yang berbelit-belit dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas. Mari bangun proses-proses yang lebih transparan. Mari berikan layanan tepat waktu sesuai jangka waktu yang telah dijanjikan.Proklamator dan presiden pertama RI, Ir Soekarno, pernah menekankan tentang pentingnya membangun karakter bangsa. Menurut Beliau membangun suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan, adalah pertama-tama dan pada tahap utamanya, membangun jiwa bangsa. Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar, tidak akan dapat mungkin mencapai tujuannya".Demikian juga tentang pentingnya kerja nyata kita, Bung Karno berpesan bahwa "Amal semua buat kepentingan semua. Keringat semua buat kebahagiaan semua. Holopis kuntul baris buat kepentingan semua."Semoga peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini juga memperbarui semangat Trisakti: berclaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Jika kita konsisten, saya yakin jalan kemandirian ini lnsya Allah akan membawa bangsa ini mengalami kebangkitan yang selanjutnya, yaitu menjadi bangsa yang lebih jaya dan kompetitif dalam kancah internasional.Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Semoga dalam memperingati hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016 ini, kinerja kita semakin baik dan semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Teriring salam, doa penuh harapan kiranya kita semua senantiasa diberikan kemampuan untuk mempertahankan NKRI ini sampai kapan pun, demi kejayaan bangsa Indonesia. Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke-108. Indonesia tetap jaya! Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, 20 Mei 2016, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,RUDIANTARADemikian tentang Naskah Pidato Sambutan Menteri Kominfo pada Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional ke-108 (Harkitnas 2016). Semoga semangat juang para Pahlawan bisa menumbuhkan dan/atau meningkatkan rasa semangat para generasi muda saat ini.
- Download Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-71 Tahun 2016_Menteri Sekretaris Negara, Pratikno selaku Ketua Panitia Negara Perayaan Hari-hari Nasional dan Penerimaan Kepala Negara/Pemerintah Asing/Pimpinan Organisasi Internasional, telah membuat surat edaran tertanggal 11 Agustus 2016. Surat bernomor B-707/M.Sesneg/TU.00.04/08/2016 tentang Pedoman Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016 ditujukan kepada Yth. Pimpinan Lembaga Negara, Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Bank Indonesia, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pimpinan Lembaga Pemerintah non Kementerian, Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri, Gubernur Provinsi di seluruh Indonesia, dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia. Adapun isi surat edaran yang sifatnya sangat segera ini adalah seperti di bawah ini. Lihat juga Teks Pidato Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016Pedoman Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016Dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2016 tanggai 17 Agustus 2016, bersama ini kami sampaikan sebagar berikut:1 Tema dan Logo:Tema Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesra Tahun 2016 adalah Indonesia Kerja Nyata.Tema dan togo dapat diunduh di websile Kementerian Sekretariat Negara (www.setneg.go.id). Cek Link Download Tema dan Logo HUT RI ke-71 Tahun 20162 Pedoman pokok di tingkat pusat adalah:a. Hari Senin, tanggal 15 Agustus 2016Pukul 12.00 WIB, Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia di Istana NegaraPukul 14.00 WIB, Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, dilanjutkan dengan peninjauan Ruang Bendera Pusaka di Istana Merdekab. Hari Selasa, tanggal 16 Agustus 2016: Pukul 09.00 s.d 10.25 WIB: Pidato Presiden RI Dalam Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2016 di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, DPD RIPukul 10.40 s.d 12.20 WIB: (silakan baca naskah) Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2016 di Depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, DPD RI Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB: Pidato Presiden RI dalam rangka Penyampaian Pongantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2017 beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 2016-2017 di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, dan DPD RI.Pukul 24.00 WIB: Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Nasional Utarna Kalibata. c. Hari Rabu, tanggal 17 Agustus 2016:Pukul 08.00 WIB. Pertunjukan Marching band, tarian kolosal, kesenian dan prosesi membawa Duplikat Bendera Pusaka dari Monumen Nasional ke Istana MerdekaPukul 10.00 WIB. Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Halaman Istana MerdekaPukul 12.00 WIB. Santap Siang Hari Kemerdekaan di Istana Negara Pukul 15.00 WIB. Pertunjukan Marching band, tarian kolosal, dan kesenianPukul 17.00 WIB. Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih di Halaman Istana MerdekaPukul 17.30 WIB. Prosesi membawa Duplikat Bendera Pusaka dari Istana ke Monumen NasionalPukul 20.00 WIB. Resepsi Kenegaraan di Istana Negara d. Hari Kamis, tanggal 18 Agustus 2016: Pukul 09.00 WIB.,Silaturahim dengan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Pasukan Kehormatan Taruna Akademi TNI dan Akademi Polisi, Orkestra Gita Bahana Nusantara serta Para Teladan Nasional. 3. Penyelenggaraan acara hendaknya memperhatikan: a. Pada tanggal 16 Agustus 2016 agar masyarakat mengikuti siaran langsung Pidato Kenegaraan Presiden baik melalui radio maupun televisi. b. Pada tanggal 17 Agustus 2016 agar diselenggarakan Upacara Bendera secara terpusat di Ibukota Provinsi, dan Ibukota Kabupaten/Kota, di samping Upacara Bendera di setiap instansi/kesatuan masing-masing.c. Penyelenggaraan acara memperingati Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2016 dilaksanakan dengan berlandaskan pada tema dan logo yang sudah ditentukan, dirayakan secara meriah dan khidmat, serta dengan memperhatikan situasi dan kondisi setempat.4. Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri agar menyesuaikan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, dengan Inspektur Upacara Duta Besar atau Kepala Perwakilan RI.Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami sampaikan terima kasih.Silakan Download Pedoman Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 Tahun 2016 file PDF. Cek juga Naskah Doa Upacara HUT RI ke-71 Tahun 2016Demikian tentang Pedoman Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016. Semoga bermanfaat.
- Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71; 17 Agustus 2016_Bagi para Pembina Upacara pada peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-71 tahun 2016 di jenjang sekolah SD/SMP/SMA dan di instansi-instansi dinas pendidikan dan kebudayaan bisa membacakan teks "Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pada Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Tahun 2016" pada upacara peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus 2016. Adapun naskah pidato Mendikbud selengkapnya, seperti di bawah ini. Baca juga Teks Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi pada Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Selamat Pagi, dan Salam sejahtera bagi kita semua.Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena pada hari ini kita diberi karunia sehat wal’afiat dan dapat merayakan 71 tahun kemerdekaan Negara kita tercinta, Republik Indonesia, di mana pun kita berada.Tepat 71 tahun yang lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di langit biru Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Republik Indonesia. Negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis budaya, bahasa, flora dan fauna yang tersebar di 17 ribu pulau, yang dipersatukan oleh kesadaran mewujudkan cita-cita bersama.Satu dari empat cita-cita mulia yang ingin diwujudkan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.Para peserta upacara yang saya hormati,Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa telah kita lakukan secara gotong royong tanpa mengenal lelah dan tidak akan pernah berhenti. Pada saat memproklamasikan kemerdekaan 95% penduduknya buta huruf, saat ini bangsa Indonesia telah berhasil membalik keadaan menjadi 96% melek huruf. Tidak banyak negara yang bisa mengatasi buta huruf secepat Indonesia.Saat ini tugas mendesak dunia pendidikan memastikan setiap anak Indonesia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menang di abad 21. Untuk itu, ada tiga hal yang mendesak yang harus dilakukan sesuai amanat Nawacita.Pertama, membekali anak-anak Indonesia dengan pendidikan karakter agar bisa beradaptasi pada lingkungan global yang dinamis dan beragam. Pendidikan karakter bukan hanya tugas sekolah, namun juga masyarakat dan keluarga. Mari kita jadikan sekolah sebagai rumah kedua dan sebagai taman belajar yang menyenangkan. Mari kita tumbuhkan kebiasaan baik pada setiap anak Indonesia. Mari kita tumbuhkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara sekolah, masyarakat dan keluarga.Pendidikan berawal dari keluarga dan orangtua adalah guru sekaligus sebagai panutan bagi anak karena sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga. Di lingkungan keluarga nilai-nilai kasih sayang harus ditumbuhsuburkan, sementara di sekolah perlu dibangun dan dikembangkan karakter sosial anak. Karena itu sinergi yang harmonis antara orang tua dengan sekolah adalah kunci suksesnya pendidikan anak.Kedua, memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa ada diskriminasi, mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Kesenjangan layanan pendidikan harus diperkecil. Untuk itu kami mengajak sekolah, pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua anak dan siswa dari keluarga kurang mampu mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar dapat melanjutkan pendidikannya paling sedikit 12 tahun.Negara juga sedang memperluas ketersediaan layanan pendidikan di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dengan membangun sekolah garis depan. Saat ini negara melakukan rehabilitasi sekolah yang rusak berat, serta memenuhi sarana/prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.Ketiga, memastikan bahwa lulusan sekolah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja serta bisa memenangkan persaingan regional dan global. Karena itu, Nawacita mengamanatkan pentingnya pengembangan pendidikan vokasi yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang merevitalisasi pendidikan vokasi dengan melibatkan peran serta pemerintah daerah dan industri.Para siswa yang saya cintai,Tahun 2045 kita akan memperingati 100 tahun kemerdekaan. Kami percaya bahwa di pundak kalian lah bisa kami titipkan tugas membawa Indonesia ke puncak kejayaannya. Teruslah belajar, teruslah mengejar cita-cita. Kalianlah Generasi Emas 2045 itu.Dirgahayu Republik IndonesiaJayalah dunia pendidikan dan kebudayaanJayalah negeriku, jayalah IndonesiaSilakan Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016 File PDFBaca juga Teks Doa pada Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 Tahun 2016Demikian tentang Naskah Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Reublik Indonesia Tahun 2016. Sekali merdeka tetap merdeka.
Silakan Download Pedoman Peringatan Harkitnas Tahun 2019 (file format PDF)
Demikian tentang Pedoman Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-111 Tahun 2019. Semoga bermanfaat.