Jenis-Jenis Penelitian beserta Contohnya_Meneliti, kini bukan lagi tugas seorang ahli, professor atau doctor. Nyatanya, siapapun dapat melakukan penelitian, termasuk Anda. Dan pastinya apa pun jenis penelitian yang dilakukan, punya manfaat penting dalam berkembangnya bidang yang digeluti. Semakin banyak penelitian, ilmu pengetahuan yang ada di dunia akan semakin berkembang. Nah, bicara mengenai penelitian, berikut kami bagikan ulasan mengenai berbagai jenis penelitian, lengkap beserta contohnya. Silakan disimak.A. Penelitian Ditinjau dari Tujuan1. Penelitian EksploratifPenelitian eksploratif adalah penelitian yang dilakukan ketika peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.Sebagai contoh, secara tiba-tiba di suatu desa terjadi serangan penyakit yang membahayakan terutama pada anak di bawah 10 tahun. Karena kejadian tersebut dianggap misterius, para dokter mengadakan penelitian untuk mencari penyebab dari kejadian tersebut. Maka penelitian itu disebut penelitian eksploratif.2. Penelitian Developmental atau Penelitian PengembanganKetika kementerian pendidikan ingin mencoba pengajaran dengan kurikulum K-13, maka disusunlah berbagai buku dan bahan ajar untuk K-13.Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar mengajar akan dicatat, diteliti, dan diadakan penyempurnaan sehingga akan ditemukan prototype metode penyampaian dengan menggunakan buku dan bahan ajar yang tepat.Mengadakan percobaan dan penyempurnaan inilah yang disebut dengan penelitian developmental.3. Penelitian verifikatifPenelitian ini bertujuan untuk mengecek hasil kebenaran dari penelitian sebelumnya (memverifikasi).Misal, pada tahun 2000 pernah diadakan suatu penelitian tentang rasa solidaritas rakyat pedesaan dan telah menghasilkan suatu kesimpulan.Tiga tahun kemudian, peneliti lain mengadakan penelitian yang sama untuk memgecek kebenaran penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2000.B. Penelitian Ditinjau dari PendekatanApabila seorang peneliti ingin mengetahui perkembangan kemampuan penalaran siswa Sekolah Menengah Pertama kelas 7 sampai dengan kelas 9, maka peneliti ini dapat melakukan dua cara atau pendekatan penelitian, yaitu pendekatan bujur dan pendekatan silang.1. Pendekatan Longitudinal (Pendekatan Bujur)Dengan pendekatan ini, peneliti akan mencatat kemampuan penalaran siswa sejak duduk di kelas 7.Berturut turut setiap tahun, perkembangan tersebut akan dicatat sampai dengan 3 tahun.Yang perlu diperhatikan di sini adalah saat waktu pencatatan dilakukan.Apabila peneliti melakukan pencatatan pertama pada bulan Maret, maka pencatatan selanjutnya juga harus dilakukan pada bulan yang sama sehingga kondisinya juga dirasa akan sama.Pendekatan ini dianggap sangat valid karena subjek yang diamati sama, sehingga faktor faktor internal dari siswa akan sama.Namun kelemahannya, waktu penelitian akan sangat lama dan dikhawatirkan faktor eksternal seperti perkembangan zaman akan mempengaruhi siswa.2. Pendekatan Cross-Sectional (Pendekatan Silang)Berbeda dengan pendekatan bujur, pendekatan silang tidak menggunakan subjek penelitian yang sama.Dalam waktu bersamaan, peneliti akan mengadakan pencatatan tentang pengembangan penalaran siswa SMP secara serentak., yaitu pada kelas 7,8 dan 9.Jelas keuntungan bagi peneliti di sini adalah data dengan cepat akan terkumpul. Akan tetapi, subjek yang berbeda-beda akan menjadikan penelitian kurang valid karena berbagai faktor eksternal.C. Penelitian Ditinjau dari Bidang IlmuBerkenaan dengan banyaknya spesialisasi bidang keilmuan, tentunya semua akan terdapat banyak objek yang dapat diteliti, tergantung dengan siapa yang mengadakan penelitian.Contoh jenis penelitian ini adalah : penelitian bidang pendidikan, guru, kesehatan, teknik, ruang angkasa, keolahragaan, keagamaan, dan masih banyak lagi.D. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya VariabelVariabel adalah sesuatu hal yang menjadi objek penelitian, yang diperhatikan, diteliti atau diberi perlakuan dalam suatu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan suatu variasi (perbedaan), baik secara kuantitatif maupun kualitatif.Dari istilahnya, Variabel terkandung makna variasi yang berarti berubah ubah. Sebagai contoh, usia, tingkat kecerdasan, kekayaan adalah variabel karena masing masing orang memiliki ukuran yang berbeda.Apabila dilihat dari waktu terjadinya, ada variabel masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan variable masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) disebut penelitian deskriptif atau penelitian yang menjelaskan suatu fenomena tertentu.Penelitian yang dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang (bukan saat penelitian) adalah penelitian eksperimen.Disebut sebagai variabel masa depan karena belum terjadi dan sengaja didatangkan oleh peneliti dalam bentuk perlakuan atau treatment yang terjadi dalam eksperimen.E. Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif1. Penelitian kuantitatifPenelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang memiliki kriteria yang sistematis, berstruktur dan telah direncanakan dengan jelas sejak penelitian belum dilaksanakan.Dalam pengertian lain, penelitian kuantitatif disebut sebut sebagai penelitian yang menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, analisis dari data, sampai dengan penyampaian hasil dan kesimpulannya. Biasanya, hasil analisis dai penelitian ini disertai dengan grafik, tabel, dan alat bantu ukur lainnya.Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang dilandasi oleh filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel yang telah ditentukan sebelumnya.Teknik pengambilan sampelnya pun beragam dan dapat dipilih sesuai kebutuhan peniliti. Cara peneliti mengumpulkan data adalah dengan suatu instrumen penelitian dan analisis datanya bersifat statistik atau angka angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.Contohnya adalah penelitian mengenai pengaruh metode pembelajaan dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa, penelitian mengenai hasil tangkapan nelayan atau penelitian mengenai pengaruh pemberian obat nyamuk pada jentik jentik.2. Penelitian kualitatifJenis penelitian kualitatif merupakan metode yang dirasa masih baru karena memang baru diperkenalkan secara luas pada tahun 1990-an.Metode ini berlandaskan filsafat postpositivisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian ini bersifat seni, kurang berpola dan berstruktur dan juga bersifat interpretive karena data hasil penelitiannya berhubungan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di tempat observasi.Jenis penelitian kualitatif juga sering disebut dengan metode penelitian naturalis karena penelitiannya dilakukan pada saat variabel berada di kondisi yang alamiyah atau berbasis natural setting, disebut pula metode etnographi karena pada awalnya jenis penelitian ini lebih banyak digunakan pada penelitian bidang antropologi, bahasa, dan budaya.Penelitian ini merupakan penelitian yang menekankan pada aspek pemahaman mendalam terhadap suatu kasus atau fenomena daripada melihat suatu fenomena untuk melakukan generalisasi.Menurut teori penelitian kualitatif, agar peelitiannya dianggap valid maka data yang dihimpun harus lengkap berupa data primer dan data sekunder.Data primer merupakan data observasi, survey, atau wawancara dari narasumber atau objek penelitian.Sedangan data sekunder merupakan dokumen grafis, foto, film, rekaman, benda benda, yang menguatkan data primer.Contoh dari penelitian ini adalah penelitian tentang ekploitasi anak jalanan, peran orang tua dalam pendidikan karakter anak atau perspepsi dan perilaku tidak baik pada siswa SMA.Nah itulah tadi ulasan mengenai jenis-jenis penelitian beserta contohnya. Semoga informasi diatas dapat menjadi referensi yang bermanfaat.
A. Penelitian Ditinjau dari Tujuan
1. Penelitian Eksploratif
Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilakukan ketika peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
Sebagai contoh, secara tiba-tiba di suatu desa terjadi serangan penyakit yang membahayakan terutama pada anak di bawah 10 tahun. Karena kejadian tersebut dianggap misterius, para dokter mengadakan penelitian untuk mencari penyebab dari kejadian tersebut. Maka penelitian itu disebut penelitian eksploratif.
2. Penelitian Developmental atau Penelitian Pengembangan
Ketika kementerian pendidikan ingin mencoba pengajaran dengan kurikulum K-13, maka disusunlah berbagai buku dan bahan ajar untuk K-13.
Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar mengajar akan dicatat, diteliti, dan diadakan penyempurnaan sehingga akan ditemukan prototype metode penyampaian dengan menggunakan buku dan bahan ajar yang tepat.
Mengadakan percobaan dan penyempurnaan inilah yang disebut dengan penelitian developmental.
3. Penelitian verifikatif
Penelitian ini bertujuan untuk mengecek hasil kebenaran dari penelitian sebelumnya (memverifikasi).
Misal, pada tahun 2000 pernah diadakan suatu penelitian tentang rasa solidaritas rakyat pedesaan dan telah menghasilkan suatu kesimpulan.
Tiga tahun kemudian, peneliti lain mengadakan penelitian yang sama untuk memgecek kebenaran penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2000.
B. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
Apabila seorang peneliti ingin mengetahui perkembangan kemampuan penalaran siswa Sekolah Menengah Pertama kelas 7 sampai dengan kelas 9, maka peneliti ini dapat melakukan dua cara atau pendekatan penelitian, yaitu pendekatan bujur dan pendekatan silang.
1. Pendekatan Longitudinal (Pendekatan Bujur)
Dengan pendekatan ini, peneliti akan mencatat kemampuan penalaran siswa sejak duduk di kelas 7.
Berturut turut setiap tahun, perkembangan tersebut akan dicatat sampai dengan 3 tahun.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah saat waktu pencatatan dilakukan.
Apabila peneliti melakukan pencatatan pertama pada bulan Maret, maka pencatatan selanjutnya juga harus dilakukan pada bulan yang sama sehingga kondisinya juga dirasa akan sama.
Pendekatan ini dianggap sangat valid karena subjek yang diamati sama, sehingga faktor faktor internal dari siswa akan sama.
Namun kelemahannya, waktu penelitian akan sangat lama dan dikhawatirkan faktor eksternal seperti perkembangan zaman akan mempengaruhi siswa.
2. Pendekatan Cross-Sectional (Pendekatan Silang)
Berbeda dengan pendekatan bujur, pendekatan silang tidak menggunakan subjek penelitian yang sama.
Dalam waktu bersamaan, peneliti akan mengadakan pencatatan tentang pengembangan penalaran siswa SMP secara serentak., yaitu pada kelas 7,8 dan 9.
Jelas keuntungan bagi peneliti di sini adalah data dengan cepat akan terkumpul. Akan tetapi, subjek yang berbeda-beda akan menjadikan penelitian kurang valid karena berbagai faktor eksternal.
C. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
Berkenaan dengan banyaknya spesialisasi bidang keilmuan, tentunya semua akan terdapat banyak objek yang dapat diteliti, tergantung dengan siapa yang mengadakan penelitian.
Contoh jenis penelitian ini adalah : penelitian bidang pendidikan, guru, kesehatan, teknik, ruang angkasa, keolahragaan, keagamaan, dan masih banyak lagi.
Baca Juga
- Pentingnya Evaluasi untuk Kemajuan Pendidikan di Indonesia_Evaluasi adalah suatu proses untuk menilai dan mengukur suatu kegiatan yang menyangkut nilai maupun arti agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Hasil dari evaluasi sendiri yaitu kualitas sesuatu, baik yang menyangkut nilai maupun arti. Perlunya evaluasi dilakukan untuk mengembangkan, memajukan, serta memperbaiki program yang ada di Indonesia khususnya pendidikan yang telah dijalankan sebelumnya dan sebagai acuan untuk masa yang akan datang. Berikut pentingnya evaluasi untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.Pentingnya Evaluasi untuk Kemajuan Pendidikan di Indonesia1. Sebagai Umpan Balik Bagi Pendidik dan Peserta DidikEvaluasi memang hal yang mendasar dan pokok yang harus dilaksanakan setelah melakukan suatu kegiatan. Dengan evaluasi, pendidik dan peserta didik mendapatkan umpan balik berupa hasil yang nantinya dapat diperbaiki dan dikembangkan. Pendidik dapat mengetahui apakah soal yang telah ia berikan sudah cocok untuk diberikan atau sesuai dengan prosedur yang sudah menjadi kesepakatan. Sedangkan peserta didik dapat mengerti apa saja yang kurang pada dirinya, dalam hal nilai atau sikap sehingga dapat diperbaiki setelah evaluasi selesai dilaksanakan. Dengan demikian, pendidikan di Indonesia akan semakin maju.2. Dapat Mengelompokkan Peserta Didik Sesuai KemampuanDengan evaluasi, pengelompokan peserta didik dapat dilakukan dengan mudah. Selain itu, dengan pengelompokan peserta didik, pendidik akan lebih mudah dalam melaksanakan proses pembelajaran karena tidak adanya penghambat dalam kelas seperti ada beberapa siswa yang kesulitan mengejar pelajaran dan sebagian besar siswa lain sudah paham dan ingin melanjutkan ke materi berikutnya, alhasil siswa tersebut kelabakan. Selain itu pelaksanaan pengelompokan dimaksud untuk mempermudah peserta didik saat pelaksanaan evaluasi karena mereka sudah siap sesuai kemampuan mereka.3. Untuk Mengetahui Kelanjutan Pendidikan Peserta DidikKemampuan peserta didik dapat terkontrol dan terpantau dari adanya evaluasi ini. Selain dari pihak pendidik orangtua juga dapat mengetahui kemampuan dari buah hati mereka. Dengan evaluasi, orangtua, pendidik, dan peserta didik dapat meramalkan kelanjutan pendidikan yang akan ditempuh selanjutnya sebagai usaha untuk menambah ilmu. Dari evaluasi akan diketahui arah mana yang cocok untuk meneruskan pendidikan, sehingga dari pihak peserta didik sendiri tidak kesulitan karena sudah sesuai dengan kemampuannya.4. Mengetahui Kemampuan Peserta DidikGuru dan orangtua akan mengetahui hasil dari belajar peserta didik selama menempuh pendidikan setelah evaluasi. Dengan evaluasi, orangtua akan mengetahui langkah apa yang akan diambil agar dapat membantu membina dan membimbing buah hatinya dalam menempuh masa depan dan membantu negara untuk kemajuan bangsa. Dengan diketahuinya kemampuan peserta didik, guru akan mengerti, peserta didik mana yang perlu mendapat perhatian khusus dan peserta didik mana yang perlu penambahan pengayaan.5. Sebagai Patokan KeberhasilanDengan evaluasi, hasil pendidikan akan mudah diketahui dan diperoleh. Hasil dari evaluasi dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik sampai sejauh mana ia melaksanakan proses pembelajaran, apakah sesuai dengan target ataukah belum. Selain itu dengan evaluasi, peserta didik dapat memiliki patokan pula untuk lebih giat lagi dalam belajar. Evaluasi sangat berguna untuk mengetahui maju atau mundurnya pendidikan di Indonesia, karena evaluasi sendiri yaitu kegiatan menilai dan mengukur. Dengan evaluasi pula dapat diketahui titik kelemahan yang ada di dalam lembaga pendidikan itu sendiri agar dapat mencari jalan keluar dan menjadi lebih baik.Itulah beberapa peran penting dari evaluasi untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Semoga bermanfaat.
- Bagaimana Cara Menanggulangi Dampak Negatif Internet Terhadap Berbagai Aspek Kehidupan?_Kebutuhan internet kini seperti kebutuhan pokok yang tidak dapat dihindari. Dan faktanya, memang internet telah memberikan perubahan yang besar bagi segala aspek kehidupan. Dengan adanya internet, setiap individu merasakan kemudahan dalam mencari informasi maupun berkomunikasi. Akan tetapi, internet juga memberikan dampak negatif dalam berbagai aspek kehidupan, seperti meningkatnya tindak kej4hatan, perpecahan (akibat berita hoax), dan lainnya. Apabila tidak segera diatasi, hal ini tentu akan memperparah kondisi kehidupan masyarakat.Lantas, bagaimana solusi yang tepat dalam menanggulangi dampak negatif internet terhadap berbagai aspek kehidupan?Dampak Negatif InternetSebelum membahas cara menanggulanginya, berikut ini beberapa dampak negatif yang ditimbulkan karena penggunaan internet!1. P0rn0gr4fiMasih sulit dihindari bahwa perkembangan internet dapat menimbulkan dampak negatif. Banyak situs internet yang mengandung k0nt3n negatif seperti vide0, gambar, artikel berbau p0rn0grafi. Kemudahan akses internet, terkadang membuat beberapa orang terpengaruh untuk mengakses konten-konten neg4tif yang tidak seharusnya diakses.2. Kecanduan Media SosialPerkembangan internet memicu perkembangan media sosial yang semakin tinggi pula. Banyak media sosial yang diciptakan oleh orang-orang hebat. Namun, media sosial yang semakin banyak ini apabila tidak digunakan sewajarnya dapat menimbulkan dampak negatif. Banyak orang yang akhirnya asyik berkomunikasi dan berinteraksi dengan media sosial daripada secara langsung.Banyak orang yang sibuk dengan dunia maya daripada dengan orang-orang di sekitarnya. Kebiasaan ini akan menjadi kebiasan buruk apabila terus dilakukan. Hal ini dapat mengakibatkan interaksi sosial langsung antar individu menurun.3. P3rjud1anDi era modern ini perjudian tidak hanya dilakukan secara langsung, akan tetapi dapat dilakukan melalui internet. Banyak orang yang tertarik dengan sistem p3rjud1an lewat online, sehingga jumlah pelaku p3rjud1an semakin banyak pula. P3rjud1an secara langsung maupun online dapat menyebabkan kerugian, bahkan menyebabkan pelakunya terjerat hutang.4. Informasi yang BerlebihanInternet memang memberikan Anda kemudahan dalam mencari informasi yang Anda butuhkan. Anda akan menemukan berbagai informasi yang Anda cari melalui internet. Hal ini tentunya akan menguntungkan bagi Anda dalam mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Akan tetapi, banyaknya informasi yang tersedia di internet dapat membuat Anda berlama-lama mengakses internet. Akibatnya Anda akan terbiasa mencari hal-hal yang Anda butuhkan melalui internet, daripada bertanya langsung atau melalui buku.5. Pen1pu4n dan Tindak Kejah4tan LainnyaInternet juga dapat menimbulkan berbagai kej4hatan seperti terjadinya pen1puan. Banyak pelaku pen1puan yang melancarkan aksinya melalui internet untuk memperoleh keuntungan. Berbagai cara dilakukan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk men1pu orang seperti melakukan penawaran produk barang dan jasa palsu. Tidak sebatas pen1puan saja yang dapat dilakukan melalui internet. Bahkan pencul1kan pun dapat terjadi di awali melalui internet.6. Pencemaran Nama Baik dan PembullyanSaat ini kasus pencemaran nama baik dan pembullyan banyak terjadi di dunia maya. Banyak orang diserang, dimaki-maki, dibully dengan umpatan-umpatan yang menyakitkan di berbagai media sosial. Kemudahan mengakses internet, membuat pihak-pihak tak bertanggung membully atau melakukan aksi balas dendam kepada pihak tertentu.Cara Menanggulangi dampak Negatif Internet terhadap Berbagai Aspek KehidupanDampak negatif penggunaan internet tidak bisa dihindarkan sepenuhnya, namun Anda dapat mencegah, menanggulangi, dan mengurangi dampak tersebut dengan beberapa trik berikut ini:1. Pentingnya Peran OrangtuaDalam menghadapi era modern ini, peran orangtua sangat penting sebagai alat untuk mengontrol segala aktivitas anak-anaknya dalam penggunaan internet. Banyak anak-anak dan remaja yang berperilaku menyimpang akibat informasi yang didapatkan melalui internet. Orangtua harus membantu anak-anaknya untuk menyaring informasi yang positif dan negatif yang didapatkan anak melalui internet.2. Bergabung dengan Situs Resmi dan Komunitas PositifKejahatan melalui internet semakin merajalela, salah satunya penipuan terhadap penawaran barang dan jasa. Jika Anda mendapatkan penawaran barang dan jasa dari suatu situs, pastikan terlebih dahulu bahwa situs tersebut merupakan situs resmi. Selain itu, jika Anda ingin bergabung dengan komunitas di media sosial, pastikan bahwa komunitas tersebut merupakan komunitas yang memberikan konten positif, sehingga berdampak positif pula bagi Anda.3. Bijak Menggunakan InternetGunakan internet secara bijak dan positif. Kemduahan akses internet dapat Anda gunakan untuk melakukan hal-hal yang menguntungkan bagi Anda dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Anda dapat menggunakan internet sebagai sarana untuk berkarya, seperti promosi bisnis, membuat website, hingga situs-situs positif lainnya.4. Berani Menolak Cara menanggulangi dampak negatif internet terhadap berbagai aspek kehidupan yaitu berani menolak konten-konten negatif. Ketika Anda dipegaruhi teman untuk menonton video porno dan konten negatif lainnya, Anda harus berani mengatakan TIDAK terhadap hal tersebut.5. Memblokir Situs NegatifDalam perkembangan internet yang semakin maju, dibutuhkan peran pemerintah pula untuk mencegah melebarnya dampak negatif internet. Saat ini , Pemerintah terus berupaya menanggulangi dampak negatif internet dengan cara memblokir situs-situs negatif, sehingga tidak dapat diakses. Pemerintah juga perlu memberikan sanksi dan tindakan tegas kepada pihak-pihak yang menyebarkan konten-konten negatif di internet. Hal ini bertujuan agar banyak orang yang jera dengan tindakan negatif yang mereka lakukan.Ini alamat website resmi Pemerintah untuk keperluan pengaduan konten yang tak layak: https://layanan.kominfo.go.id/ 6. Mengikuti Sosialisasi Dampak Penggunaan InternetUntuk menanggulangi dampak negatif internet, Anda dapat mengikuti sosialisasi dampak penggunaan Internet. Sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana perkembangan internet dan dampak dari penggunaan internet. Dengan mengikuti sosialisi ini, Anda diharapkan dapat menggunakan internet secara bijak dan mencegah terjadinya dampak negatifnya.7. Membatasi Penggunaan InternetMembatasi penggunaan internet menjadi salah satu cara mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh internet. Semakin sedikit waktu yang Anda gunakan untuk mengakses internet, semakin sedikit pula kesempatan Anda untuk terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ditimbulkan oleh internet.8. Meningkatkan Kesadaran Diri tentang Penggunaan InternetDampak negatif internet tidak dapat dihindarkan apabila tidak ada kesadaran dalam diri setiap individu. Jadi, untuk menanggulangi dampak negatif internet, setiap individu perlu meningkatkan kesadaran diri untuk menggunakan internet dengan bijak. Hendaknya setiap orang dapat membatasi penggunaan internet dan menggunakannya untuk mencari hal-hal yang positif.Itulah beberapa cara menanggulangi dampak negatif internet terhadap berbagai aspek kehidupan yang dapat Anda lakukan. Dampak negatif internet memang tidak bisa dihindarkan sepenuhnya oleh satu pihak. Namun, harus ada kerja sama dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, maupun kesadaran diri sendiri.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Mencanangkan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti-Pada era sekarang pendidikan dan pengamalan budi pekerti sangat lebih dibutuhkan dan dilakukan. Pemerintah via Kemdikbud sudah secara resmi mencanangkan gerakan Penumbuhan Budi Pekerti melalui serangkaian kegiatan non kurikuler sesuai dengan Peraturan meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Bapak Anies Baswedan menegaskan, sekolah bukan lagi menanamkan budi pekerti akan tetapi setiap sekolah harusnya mampu menumbuhkan budi pekerti pada siswa. Hal tersebut disampaikan oleh pak Menteri karena menurut beliau antara kata/istilah menumbuhkan dengan menanamkan itu memiliki makna yang berbeda.Menumbuhkan artinya kita menyiapkan satu lingkungan yang memungkinkan anak-anak kita tumbuh budi pekertinya, bukan dari luar ditancapkan dan ditanamkan, katanya saat memberikan arahan pada pelaksanaan upacara bendera di SD Negeri 01 dan 06 Pagi Lebak Bulus, Jakarta, Senin (27/7/2015).Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti via KemendikbudMendikbud menjelaskan, hal pertama yang dilakukan untuk menumbuhkan budi pekerti pada siswa adalah diajarkan kemudian dibiasakan dan dilatih secara konsisten. Setelah itu, kata dia, akan menjadi kebiasaan pada siswa yang kemudian terbentuk karakter dan selanjutnya menjadi budaya terutama budaya di sekolah. Untuk menjadi budaya perlu melewati beberapa proses tersebut, ujarnya.Mendikbud mengungkapkan, pada intinya budi pekerti perlu ditumbuhkan sebagai kebiasaan bukan sebagai pengetahuan saja. Kebiasaan itu, kata dia, artinya sesuatu hal yang dikerjakan secara rutin atau terus menerus dan apabila budi pekerti itu tumbuh sebagai kebiasaan maka akan menjadi karakter yang selanjutnya menjadi budaya. Harapannya para guru, para kepala sekolah, menyadari bahwa kita mulai tahun ini serius bicara tentang penumbuhan budi pekerti, tuturnya.( Sumber: http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4406 )Para pembaca, kita perlu bersyukur karena pemerintah begitu memperhatikan tentang akhlak atau budi pekerti melalui gerakan penumbuhan budi pekerti lewat pendidikan formal. Semoga upaya pemerintah dapat berhasil.Walaupun demikian, hal yang tak kalah penting adalah pendidikan Agama yang mestinya harus disampaikan sejak dini. Jika dalam suatu keluarga, seorang anak mendapatkan ilmu agama sejak kecil maka insya Allah para Guru pun akan lebih mudah dalam mendidik siswanya (siswa yang sudah mempunyai bekal ilmu Agama dari keluarga atau lngkungannya). Jadi antara pendidikan di keluarga, lingkungan, dan sekolah memang rasanya suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
D. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
Variabel adalah sesuatu hal yang menjadi objek penelitian, yang diperhatikan, diteliti atau diberi perlakuan dalam suatu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan suatu variasi (perbedaan), baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dari istilahnya, “Variabel” terkandung makna “variasi” yang berarti berubah ubah. Sebagai contoh, usia, tingkat kecerdasan, kekayaan adalah variabel karena masing masing orang memiliki ukuran yang berbeda.
Apabila dilihat dari waktu terjadinya, ada variabel masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan variable masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) disebut penelitian deskriptif atau penelitian yang menjelaskan suatu fenomena tertentu.
Penelitian yang dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang (bukan saat penelitian) adalah penelitian eksperimen.
Disebut sebagai variabel masa depan karena belum terjadi dan sengaja didatangkan oleh peneliti dalam bentuk perlakuan atau treatment yang terjadi dalam eksperimen.
E. Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
1. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang memiliki kriteria yang sistematis, berstruktur dan telah direncanakan dengan jelas sejak penelitian belum dilaksanakan.
Dalam pengertian lain, penelitian kuantitatif disebut sebut sebagai penelitian yang menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, analisis dari data, sampai dengan penyampaian hasil dan kesimpulannya. Biasanya, hasil analisis dai penelitian ini disertai dengan grafik, tabel, dan alat bantu ukur lainnya.
Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang dilandasi oleh filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
Teknik pengambilan sampelnya pun beragam dan dapat dipilih sesuai kebutuhan peniliti. Cara peneliti mengumpulkan data adalah dengan suatu instrumen penelitian dan analisis datanya bersifat statistik atau angka angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contohnya adalah penelitian mengenai pengaruh metode pembelajaan dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa, penelitian mengenai hasil tangkapan nelayan atau penelitian mengenai pengaruh pemberian obat nyamuk pada jentik jentik.
2. Penelitian kualitatif
Jenis penelitian kualitatif merupakan metode yang dirasa masih baru karena memang baru diperkenalkan secara luas pada tahun 1990-an.
Metode ini berlandaskan filsafat postpositivisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian ini bersifat seni, kurang berpola dan berstruktur dan juga bersifat interpretive karena data hasil penelitiannya berhubungan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di tempat observasi.
Jenis penelitian kualitatif juga sering disebut dengan metode penelitian naturalis karena penelitiannya dilakukan pada saat variabel berada di kondisi yang alamiyah atau berbasis natural setting, disebut pula metode etnographi karena pada awalnya jenis penelitian ini lebih banyak digunakan pada penelitian bidang antropologi, bahasa, dan budaya.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menekankan pada aspek pemahaman mendalam terhadap suatu kasus atau fenomena daripada melihat suatu fenomena untuk melakukan generalisasi.
Menurut teori penelitian kualitatif, agar peelitiannya dianggap valid maka data yang dihimpun harus lengkap berupa data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data observasi, survey, atau wawancara dari narasumber atau objek penelitian.
Sedangan data sekunder merupakan dokumen grafis, foto, film, rekaman, benda benda, yang menguatkan data primer.
Contoh dari penelitian ini adalah penelitian tentang ekploitasi anak jalanan, peran orang tua dalam pendidikan karakter anak atau perspepsi dan perilaku tidak baik pada siswa SMA.
Nah itulah tadi ulasan mengenai jenis-jenis penelitian beserta contohnya. Semoga informasi diatas dapat menjadi referensi yang bermanfaat.