Manfaat Outbound di Alam Terbuka bagi Peserta Didik_Bagi masyarakat Indonesia, Istilah outbound tentunya sudah tak asing lagi di telinga. Hampir semua orang pasti pernah mendengar olahraga menantang yang satu ini. Dan tak sedikit yang menggilai olahraga ini, terlebih para remaja. Bagi anak-anak pengenalan olahraga ini menjadi alternatif pembelajaran agar lebih mengenal dan mencintai alam serta dapat melatih memunculkan sifat berani mereka.Dan bukan hanya itu saja, olahraga outbound ini juga merupakan solusi terbaik untuk menghilangkan rasa jenuh siswa/pelajar yang notabene tiap hari mereka hanya menghabiskan waktu belajar di dalam kelas.Untuk lebih lengkapnya lagi mengenai ragam manfaat yang diperoleh dari kegiatan outbound, berikut kami rangkum informasinya berikut ini.Manfaat Outbound Bagi Anak/Peserta Didik1. Menumbuhkan Kepercayaan DiriTujuan utama outbound di alam terbuka pada peserta didik sebenarnya adalah untuk melatih kepercayaan diri mereka sehingga dapat membantu proses terapi diri dalam berkomunikasi dan saling pengertian antar sesama. Karena itu, jangan kaget melihat anak yang awalnya merasa rendah diri namun setelah mengikuti outbound kepercayaan dirinya mulai tampak.Hal ini tak lain karena si anak merasa bangga dan senang sebab, ia berhasil menyelesaikan permainan petualangannya dengan alam yang menantang tersebut. Dari situlah kepercayaan dirinya lambat-laun akan tumbuh dan membentuknya menjadi pribadi yang lebih berani serta tentunya penuh percaya diri.2. Melatih Mentalitas BerkelimpahanSifat mental berkelimpahan ini biasanya dimiliki orang yang suka berbagi apapun yang dia punya dengan orang lain. Orang-orang yang seperti ini selalu beranggapan bahwa dengan memberikan sesuatu yang dimilikinya pada orang lain akan membuatnya merasa lebih kaya. Ini adalah kebalikan dari mentalitas pelit yang selalu takut bahwa dia tidak akan mendapatkan sesuatu bila sudah ada orang lain yang mendapatkannya.3. Kebiasaan ApresiasifOrang yang memiliki sifat apresiasif biasanya suka mengapresiasikan apa yang dilakukan oleh orang lain. Apresiasi sering diberikan pada seseorang yang membuat orang tersebut akan merasa sangat dihargai. Sifat baik ini memang tidak bisa langsung tercapai dengan sekali mengikuti kegiatan outbound yang berlangsung dalam waktu singkat (1-4 hari).Kebiasaan apresiasif ini baru akan terbentuk ketika Anda sering melakukan outbound di alam terbuka secara berulang-ulang.4. Pikiran Positif pada Orang lainBila seseorang sudah memiliki sifat ini, dia akan menganggap orang lain sebagai salah satu bagian dari kebahagiaan dirinya sendiri. Tak hanya itu saja, dia juga selalu melihat hal-hal positif yang dipikirkan dan dilakukan orang lain. Covey, 1990 pernah berkata dalam bahasa Inggris yang artinya bahwa kita harus bisa memahami orang lain dulu sebelum ingin diri sendiri dipahami.Biasanya orang yang memiliki sifat positif, dia tak akan pernah merasa goyah dengan kritikan pedas orang lain. Dia juga tidak akan langsung menarik kesimpulan dari perkataan orang lain sebelum dia paham akan maksud ucapan tersebut. Ini dia manfaat luar biasa yang bisa diperoleh para peserta didik dari kegiatan outbound di alam terbuka. Yakin tidak mau coba?5. Kemampuan BerempatiDengan outbound di alam terbuka, seorang anak bisa lebih mengasah kemampuan empatinya. Sifat empati ini, biasanya dirasakan oleh orang yang merasakan hal serupa dengan yang dirasakan orang lain. Karena kepekaan perasaan inilah yang kadang bisa membuat seseorang ikut merasa kegembiraan dan kesedihan orang lain.Anak yang tidak di didik dengan kemampuan empati biasanya dia akan merasa sulit untuk berhubungan dengan orang lain. Perasaannya terasa tumpul dalam memaklumi kebutuhan orang lain6. Komunikasi TransformasionalOutbound di alam terbuka juga bermanfaat bagi peserta didik untuk melatih komunikasi transformasional. Dengan sering mengikuti kegiatan outbound, lambat laun kemampuan si anak dalam memilih kata-kata saat berbicara dengan orang lain akan terdengar lebih enak dan menyenangkan. Dia juga bisa menggunakan kata-kata yang baik dan menyejukkan saat menanggapi perbedaan pendapat dengan orang lain.7. Sifat MelayaniDari sifat melayani, si anak bisa dididik untuk ikut merasakan susah ketika melihat kesusahan orang lain, juga merasa senang saat melihat orang lain senang. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat egois yang cenderung lebih mementingkan dirinya sendiri. Orang yang seperti ini ketika menjadi pemimpin, dia akan memiliki sifat yang bertanggung jawab dan melayani.8. Berorientasi Sama-sama PuasSifat yang satu ini biasa dimiliki seseorang yang saat berinteraksi dengan orang lain dia akan gembira dan menularkan kegembiraannya itu pada orang lain. Orang-orang yang seperti ini biasanya memiliki rasa respect yang tinggi pada orang lain.Seperti yang telah Anda baca di atas, dengan kegiatan outbound di alam terbuka, peserta didik bisa mendapatkan berbagai ragam manfaat yang bukan hanya bisa menguntungkan dirinya sendiri namun orang-orang disekitarnya pun bisa merasakan manfaatnya. Jadi tunggu apa lagi, segera jadwalkan peserta didik Anda untuk melakukan olahraga outbound seru di sekitar tempat Anda.
Dan bukan hanya itu saja, olahraga outbound ini juga merupakan solusi terbaik untuk menghilangkan rasa jenuh siswa/pelajar yang notabene tiap hari mereka hanya menghabiskan waktu belajar di dalam kelas.
Untuk lebih lengkapnya lagi mengenai ragam manfaat yang diperoleh dari kegiatan outbound, berikut kami rangkum informasinya berikut ini.
Manfaat Outbound Bagi Anak/Peserta Didik
1. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Tujuan utama outbound di alam terbuka pada peserta didik sebenarnya adalah untuk melatih kepercayaan diri mereka sehingga dapat membantu proses terapi diri dalam berkomunikasi dan saling pengertian antar sesama. Karena itu, jangan kaget melihat anak yang awalnya merasa rendah diri namun setelah mengikuti outbound kepercayaan dirinya mulai tampak.
Hal ini tak lain karena si anak merasa bangga dan senang sebab, ia berhasil menyelesaikan permainan petualangannya dengan alam yang menantang tersebut. Dari situlah kepercayaan dirinya lambat-laun akan tumbuh dan membentuknya menjadi pribadi yang lebih berani serta tentunya penuh percaya diri.
2. Melatih Mentalitas Berkelimpahan
Sifat mental berkelimpahan ini biasanya dimiliki orang yang suka berbagi apapun yang dia punya dengan orang lain. Orang-orang yang seperti ini selalu beranggapan bahwa dengan memberikan sesuatu yang dimilikinya pada orang lain akan membuatnya merasa lebih kaya. Ini adalah kebalikan dari mentalitas pelit yang selalu takut bahwa dia tidak akan mendapatkan sesuatu bila sudah ada orang lain yang mendapatkannya.
3. Kebiasaan Apresiasif
Orang yang memiliki sifat apresiasif biasanya suka mengapresiasikan apa yang dilakukan oleh orang lain. Apresiasi sering diberikan pada seseorang yang membuat orang tersebut akan merasa sangat dihargai. Sifat baik ini memang tidak bisa langsung tercapai dengan sekali mengikuti kegiatan outbound yang berlangsung dalam waktu singkat (1-4 hari).
Kebiasaan apresiasif ini baru akan terbentuk ketika Anda sering melakukan outbound di alam terbuka secara berulang-ulang.
4. Pikiran Positif pada Orang lain
Baca Juga
- Sejarah Kurikulum di Indonesia_Perubahan Nama Kurikulum Pendidikan Sekolah dari Dulu sampai Sekarang_Semakin banyaknya permasalahan yang terjadi akibat perkembangan dan perubahan zaman membutuhkan suatu sistem yang di anggap mampu menjadi solusi pemecahan masalah dan mampu mencapai tujuan yang di cita-citakan. Hal Itulah yang mendasari pemerintah untuk terus menerus melakukan pembaharuan dan inovasi, salah satunya adalah dengan menyempurnaan kurikulum. Perlu diketahui, Kurikulum di negara kita, Indonesia, sudah mengalami sepuluh kali perubahan. Yuk kita simak ulasan sejarah pergantian kurikulum di Indonesia dari dulu hingga sekarang.Perubahan Kurikulum Pendidikan dari Dulu hingga Sekarang1. Kurikulum 1947/ Rentjana Pelajaran 1947Kurikulum ini adalah kurikulum pertama negara kita yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. Sebelum adanya kurikulum ini, pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi oleh sistem pendidikan belanda. Oleh karena itu kurikulum ini lebih bersifat politis yakni perubahan orientasi pendidikan belanda kekepentingan nasional yang berasaskan pancasila.Pengajaran yang diutamakan disini adalah pendidikan watak serta kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Materi yang diajarkan akan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari2. Kurikulum 1952 / Rentjana Pelajaran Terurai 1952Kurikulum ini adalah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan sudah mengarah ke sistem pendidikan nasional. Disini setiap guru mengajar satu mata pelajaran dengan menggunakan silabus sebagai acuan pengajaran.Pada masa ini juga ada kelas masyarakat untuk SD. Kelas ini memfasilitasi siswa yang tidak mampu untuk melanjutkan ke jenjang SMP. Jadi pada saat duduk di bangku SD mereka telah dibekali ketrampilan yang berguna untuk masa depan mereka seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan.3. Kurikulum 1964 / Rencana Pendidikan 1964Kurikulum disini lebih dititik beratkan untuk siswa SD. Pemerintah berharap agar rakyatnya memiliki bekal pengetahuan akdemik pada jenjang tersebut. Pelajaran yang diajarkan ditingkat ini difokuskan pada program pancawardana yang meliputi pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral. Mata pelajaran diklasifikasikan ke dalam lima kelompok bidang studi yaitu moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan/ketrampilan, dan jasmaniah.4. Kurikulum 1968Kurikulum ini merupakan pembaharuan dari kurikulum sebelumnya. Ada perubahan struktur program dari pancawardana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Perubahan ini dilakukan untuk mewujudkan pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen, disamping pencitraan politis yang menganggap bahwa kurikulum sebelumnya adalah produk orde lama. 5. Kurikulum 1975Kurikulum ini menekankan pada tujuan pendidikan yang lebih efisien dan efektif. Latar belakang munculnya kurikulum ini adalah masuknya pengaruh MBO (Management by Objective).Dengan masuknya pengaruh tersebut, maka muncullah Prosedur PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) yang pada saat itu dikenal dengan satuan pelajaran. Satuan Pelajaran ini meliputi Tujuan Instruksional Umum dan Khusus, Materi Pelajaran, Alat pelajaran, KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), dan Evaluasi.6. Kurikulum 1984 / Penyempurnaan dari Kurikulum 1975 Kurikulum ini memposisikan siswa sebagai subjek belajar sehingga merekalah yang harus aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang cukup populer pada masa ini adalah model CBSA (Cara belajar Siswa Aktif) atau dalam bahasa inggris disebut SAL (Student Active Learning). Tokoh yang turut andil munculnya kurikulum ini adalah Prof. Dr. Conny R. Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depniknas periode 1980-1986.7. Kurikulum 1994 / Suplemen Kurikulum 1999Kurikulum ini adalah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Pelaksanaannya didasarkan pada UU No. 2 tahun 1989 yang membahas tentang Sistem Pendidikan Nasional yang imbasnya diadakannya perubahan waktu pembelajaran dari semester menjadi caturwulan.Muatan pelajaran yang tercakup dalam kurikulum ini ada dua yaitu muatan pendidikan nasional dan muatan lokal. Muatan lokal yang diajarkan disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Tak dapat dipungkiri, dengan adanya muatan lokal tersebut kepentingan masyarakat turut campur di dalamnya sehingga menjadikan kurikulum ini super padat dan membebani siswa. Oleh karena itu, kurikulum ini dinilai belum berhasil.8. Kurikulum 2004 / Kurikulum Berbasis Kompetensi / KBKKurikulum ini lahir karena adanya tuntutan reformasi dari UU No. 2 tahun 1999, UU No. 25 tahun 2000, serta Tap MPR No. IV/MPR/1999. KBK disini tidak lagi mempermasalahkan proses belajar, ia lebih menekankan pada kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran.Ada permasalahan yang muncul disini yakni seputar alat ukur untuk mencapai kompetensi siswa tersebut. Pada saat UAS atau UN jenis soal yang diujikan berupa soal pilihan ganda dan jenis soal tersebut tidak mampu untuk mengukur kompetensi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya guru sendiri tidak paham kompetensi apa sebenarnya yang diinginkan oleh kurikulum tersebut.9. Kurikulum 2006 / KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)Adanya permasalahan pada kurikulum sebelumnya mengakibatkan uji coba KBK pada awal tahun 2006 dihentikan dan memunculkan kurikulum baru yang disebut sebagai KTSP. Kurikulum ini disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 22, 23, 24 tahun 2006.KTSP disusun oleh satuan Pendidikan. Acuan penyusuannya didasarkan pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sudah dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Jadi di sini penyusunan KTSP itu menjadi tanggung jawab sekolah dengan dipantau oleh dinas pendidikan daerah dan wilayah setempat. Pada akhir tahun 2012, KTSP ini dianggap kurang berhasil karena pihak guru dan sekolah belum benar-benar mengetahui seutuhnya tentang KTSP, sehingga kurikulum ini di hentikan dan diganti dengan kurikulum baru.10. Kurikulum 2013 (Kurtilas-K13)Kurikulum ini muncul sebagai penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan saat ini masih diuji cobakan di beberapa sekolah yang dianggap sudah mampu untuk menerapkan kurikulum ini.Kurikulum ini masih membutuhkan peninjauan lebih lanjut supaya bisa diterapkan secara nasional.Nah itu tadi adalah ulasan sejarah pergantian kurikulum di Indonesia dari dulu hingga sekarang. Ternyata di balik perubahan kurikulum tersebut ada sebab yang mendasari urgennya perubahan dilakukan jadi kita berharap semoga kurikulum yang baru ini mampu melengkapi dan menyempurnakan apa yang menjadi kekurangan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Semoga bermanfaat.
- Pengertian dan Contoh Metode Belajar Sambil Bermain_Belajar sembari bermain menjadi salah satu metode belajar yang efektif dan cukup menarik terutama di kalangan anak-anak. Melalui metode pembelajaran yang satu ini, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif. Belajar sembari bermain juga merupakan metode yang tidak membosankan, karena menyediakan media pembelajaran serta cara mengajar yang cukup menyenangkan. Metode belajar sambil menjadi salah satu metode yang sebaiknya diperhitungkan oleh para guru dalam mendidik anak didik mereka. Berikut adalah beberapa alasan kenapa metode ini sebaiknya diperhitungkan dan layak di jalankan.1. Siswa bisa belajar sekaligus bermain dalam waktu yang bersamaanAda kalanya siswa merasa bosan dengan cara mengajar yang monoton. Hal ini membuat mereka tidak lagi tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Akibatnya, siswa mudah merasa jenuh dan kosentrasi yang tidak lagi terfokus pada pelajaran.Melalui metode belajar sambil bermain, peserta didik mampu belajar seiring dengan kegiatan bermain. Melalui permainan, siswa bisa memahami ide serta konsep baru dalam proses belajar mereka. Alhasil, siswa akan mampu memahami materi yang diberikan oleh guru melalui sudut pandang yang belum mereka kenal sebelumnya.Metode belajar sambil bermain, juga membuat siswa mampu melakukan kemungkinan dan percobaan-percobaan tertentu dengan variabel yang baru.2. Guru dapat mengajak siswa belajar melalui permainan yang mereka buatKeuntungan yang kedua, adalah guru bisa membuat siswa belajar melalui kegiatan bermain yang telah mereka atur sedemikian rupa. Melalui permainan yang menyenangkan, siswa dengan sendirinya akan mengikuti proses belajar sambil bermain yang dilakukan oleh guru.3. Siswa bisa belajar beberapa jenis keterampilan penting Belajar sambil bermain, bukan hanya menambah pengetahuan siswa melainkan juga menambah ketampilan siswa dalam beberapa hal. Melalui metode belajar sambil bermain, siswa bisa menambah ketrampilan mereka dalam berpikir secara kritis, sportivitas, kerjasama dengan kelompok, dan menambah kreativitas.Contoh belajar sambil bermainTepuk namaTujuan dilakukannya kegiatan belajar sambil bemain yang satu ini adalah untuk menciptakan suasana yang akrab antar siswa serta membangun konsentrasi. Cara melakukan permainan ini adalah yang berikut ini.Siswa membantu sebuah lingkaran yang besarPenddidik mengajak siswa untuk berkonsentrasi lalu menjelaskan aturan permainan setahap demi setahapAjak semua siswa untuk melakukan gerakan melakukan tepukan secara teratur dan berirama. 2 kali tepukan di paha dan dua tepukan di depan dadaLakukan tepukan tersebut selama beberapa menit dengan irama yang teraturSeluruh siswa yang berkumpul, menyuarakan irama yang disesuakan dengan tepukan ma-ri ki-ta ma-in te-puk na-ma kon-sen-tra-si mu-laiMulai dengan menepuk paha 2 kali lalu tepukan tangan di depan dada juga 2 kaliBeri jeda pada saat menyampaikan aturanSelanjutnya, siswa pertama menyebutkan nama hanya dengan 2 suku kata. Lanjutkan dengan jeda lalu saat tepukan di depan dada dimulai, siswa yang selanjutnya menyebutkan namanyaLakukan kegiatan ini secara bergilir hingga kembali ke peserta yang pertama Nama yang diucapkan tiap siswa harus berbeda dan jika ada yang sama, maka siswa akan dihukum sesuai dengan kesepakatanPermainan di atas, merupakan jenis permainan yang sebaiknya dilakukan pada kelompok baru yang masih asing satu dengan yang lain. Sehingga, permainan ini juga membuat siswa bisa mengenal satu dengan yang lainnya.Belajar sambil bermain merupakan metode balajar yang cukup menyenangkan untuk dilakukan. Dalam hal ini guru bisa membuat keadaan kelas menjadi lebih hidup dengan metode pembelajaran tersebut. Selamat mencoba.
- Contoh Artikel Tentang Pentingnya Pendidikan untuk Generasi Muda_Pendidikan menjadi hal yang utama bagi setiap insan, terutama untuk menambah wawasan. Pendidikan sendiri memiliki jenjang atau tingkatan tertentu bagi mereka yang ingin menempuhnya. Pendidikan juga menyediakan jurusan-jurusan ilmu yang disesuaikan dengan minat para peserta didik. Melalui pendidikan, wawasan seseorang akan semakin maju. Hal ini tentu memberi begitu banyak manfaat bukan hanya secara individu, melainkan juga bagi negara pada umumnya.Pendidikan menjadi hal penting yang tidak boleh ditinggalkan. Sebab dengan adanya pendidikan, banyak hal bisa di lakukan. Berikut ini adalah ulasan lengkapnya.1. Pengetahuan menjadi bertambahSeseorang yang menempuh pendidikan, dengan sendirinya akan memiliki pengetahuan yang lebih luas. Hal ini dikarenakan, pendidikan memberi mereka banyak hal terkait dengan ilmu pengetahuan yang semakin hari akan terus mengalami perkembangan.2. Mengajarkan cara berinteraksi dalam masyarakatBukan hanya sekedar ilmu pengetahuan saja yang diajarkan melainkan bagaimana cara berinteraksi dalam masyarakat juga diajarkan. Dalam hal ini, pendidikan mengajarkan seseorang dalam memahami fungsi-fungsi sosial yang ada, agar mampu menjadi seseorang yang berguna.3. Meningkatkan produktivitas seseorangPendidikan memberi banyak wawasan serta ilmu pengetahuan yang berguna bagi seorang peserta didik. Melalui ilmu dan wawasan yang diperoleh seseorang akan mampu menjadi individu yang produktif dengan menghasilkan banyak hal yang berguna. Bukan hanya dalam bentuk uang melainkan juga berbagai hal yang dibutuhkan.4. Meningkatkan potensi seseorangSetiap individu yang terlahir di dunia, memiliki potensi atau bakat mereka masing-masing yang akan semakin hebat jika diasah. Melalui pendidikan, banyak orang yang menemukan potensi diri dan mampu mengasahnya untuk menjadi seorang profesional. Pengoptimalan talenta diri tersebut tentu berguna bagi diri serta bagi banyak orang.5. Membantu menciptakan generasi bangsa yang mumpuniSalah satu manfaat pentingnya pendidikan adalah untuk membentuk generasi yang berwawasan luas dan yang pasti berguna bagi negara. Ilmu yang diperoleh dalam pendidikan, mampu membantu seseorang untuk menjadi seorang ahli dalam berbagai bidang yang ingin mereka tekuni.Dalam hal ini pendidikan menyediakan fasilitas serta ilmu yang mereka perlukan untuk membentuk pribadi yang berkualitas.6. Untuk mengejar gelar pendidikan tertentuSeseorang yang menempuh pendidikan, bukan hanya semata-mata karena menginginkan wawasan dan ilmu pengetahuan semata melainkan juga mengejar gelar.Gelar tertentu seperti halnya sarjana, hanya bisa didapatkan jika seseorang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dalam hal ini, seseorang yang menginginkan karir tertentu, harus melewati jenjang pendidikan khusus guna memperoleh gelar yang mereka inginkan.7. Membentuk pola pikir yang lebih ilmiahSeseorang yang menempuh pendidikan, umumnya memiliki pola pikir yang lebih ilmiah dibandingkan mereka yang tidak menempuh pendidikan. Dunia pendidikan membantu mereka, untuk memiliki pola pilih yang lebih baik dengan menyusun fakta- fakta ilmiah yang berhasil dikumpulkan.8. Menghindari kebodohanPendidikan merupakan langkah terbaik untuk mengentaskan seseorang dari yang namanya kebodohan. Melalui pendidikan seseorang mampu memahami sesuatu lebih baik dan rasional.Dalam, hal ini, seseorang akan terhindar dari banyak tindakan bodoh atau mungkin dibodohi oleh orang lain. Melalui pendidikan yang baik, maka generasi bangsa yang cerdas dan berguna akan terbentuk.Pendidikan merupakan investasi yang baik untuk generasi yang akan datang. Mereka dengan kualitas SDM yang mumpuni, akan mampu membangun negara untuk menjadi lebih baik dan mampu bersaing dengan negara lain kedepannya.Pendidikan merupakan hal yang baik bagi semua generasi. Inilah kenapa pembangunan sekolah secara merata di pelosok daerah sebaiknya segera dilakukan agar mereka yang belum tersentuh pendidikan segera bisa merasakannya.
Biasanya orang yang memiliki sifat positif, dia tak akan pernah merasa goyah dengan kritikan pedas orang lain. Dia juga tidak akan langsung menarik kesimpulan dari perkataan orang lain sebelum dia paham akan maksud ucapan tersebut. Ini dia manfaat luar biasa yang bisa diperoleh para peserta didik dari kegiatan outbound di alam terbuka. Yakin tidak mau coba?
5. Kemampuan Berempati
Dengan outbound di alam terbuka, seorang anak bisa lebih mengasah kemampuan empatinya. Sifat empati ini, biasanya dirasakan oleh orang yang merasakan hal serupa dengan yang dirasakan orang lain. Karena kepekaan perasaan inilah yang kadang bisa membuat seseorang ikut merasa kegembiraan dan kesedihan orang lain.
Anak yang tidak di didik dengan kemampuan empati biasanya dia akan merasa sulit untuk berhubungan dengan orang lain. Perasaannya terasa tumpul dalam memaklumi kebutuhan orang lain
6. Komunikasi Transformasional
Outbound di alam terbuka juga bermanfaat bagi peserta didik untuk melatih komunikasi transformasional. Dengan sering mengikuti kegiatan outbound, lambat laun kemampuan si anak dalam memilih kata-kata saat berbicara dengan orang lain akan terdengar lebih enak dan menyenangkan. Dia juga bisa menggunakan kata-kata yang baik dan menyejukkan saat menanggapi perbedaan pendapat dengan orang lain.
7. Sifat Melayani
Dari sifat melayani, si anak bisa dididik untuk ikut merasakan susah ketika melihat kesusahan orang lain, juga merasa senang saat melihat orang lain senang. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat egois yang cenderung lebih mementingkan dirinya sendiri. Orang yang seperti ini ketika menjadi pemimpin, dia akan memiliki sifat yang bertanggung jawab dan melayani.
8. Berorientasi Sama-sama Puas
Sifat yang satu ini biasa dimiliki seseorang yang saat berinteraksi dengan orang lain dia akan gembira dan menularkan kegembiraannya itu pada orang lain. Orang-orang yang seperti ini biasanya memiliki rasa respect yang tinggi pada orang lain.
Seperti yang telah Anda baca di atas, dengan kegiatan outbound di alam terbuka, peserta didik bisa mendapatkan berbagai ragam manfaat yang bukan hanya bisa menguntungkan dirinya sendiri namun orang-orang disekitarnya pun bisa merasakan manfaatnya. Jadi tunggu apa lagi, segera jadwalkan peserta didik Anda untuk melakukan olahraga outbound seru di sekitar tempat Anda.