Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Beserta Contoh, Tujuan, dan Prinsipnya_Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) mula-mula dikembangkan di sekolah kedokteran, McMaster University Medical School di Hamilton, Canada pada 1960-an (Barrows, 1996). Problem Based Learning dikembangkan sebagai respon atas fakta bahwa mahapeserta didik mengalami kesulitan di tahun pertama perkuliahan, seperti pada mata kuliah Anatomi, Biokimia, dan Fisiologi. Mereka tidak termotivasi menempuh mata kuliah-mata kuliah tersebut karena tidak melihat relevansinya dengan profesi mereka kelak. Selain itu, juga didapati fakta bahwa para dokter muda yang baru lulus dari sekolah kedokteran itu memiliki pengetahuan yang sangat kaya, tetapi kurang memiliki keterampilan memadai untuk memanfaatkan pengetahuan tersebut dalam praktik sehari-hari. Atas dasar itu, para pengajar merancang pembelajaran yang mendasarkan pada masalah atau kasus aktual. Pembelajaran dimulai dengan penyajian masalah klinis yang dapat diselesaikan dengan menggunakan pengetahuan medis yang relevan. Perkembangan selanjutnya, PBM secara lebih luas diterapkan di berbagai mata kuliah di perguruan tinggi dan di berbagai mata pelajaran di sekolah.A. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik dalam rangka mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Pemilihan masalah nyata tersebut dilakukan atas pertimbangan kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar.B. Contoh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)Contoh masalah nyata yang dapat digunakan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran matematika: Dalam keadaan darurat seseorang harus diselamatkan melalui pintu jendela yang tingginya 4m dengan menggunakan tangga. Dengan pertimbangan keselamatan, tangga tersebut harus ditempatkan minimum 1m dari dasar bangunan. Berapa panjang tangga yang mungkin?C. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)Tujuan utama Pembelajaran Berbasis Masalah adalah mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membentuk atau memperoleh pengetahuan baru.D. Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)1. Penggunaan masalah nyata (otentik)2. Berpusat pada peserta didik (student-centered)3. Guru berperan sebagai fasilitator4. Kolaborasi antarpeserta didik5. Sesuai dengan paham konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri.Demikian tentang Pengertian, Contoh, Tujuan, dan Prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Semoga bermanfaat.
A. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik dalam rangka mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Pemilihan masalah nyata tersebut dilakukan atas pertimbangan kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar.
B. Contoh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Contoh masalah nyata yang dapat digunakan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran matematika: Dalam keadaan darurat seseorang harus diselamatkan melalui pintu jendela yang tingginya 4m dengan menggunakan tangga. Dengan pertimbangan keselamatan, tangga tersebut harus ditempatkan minimum 1m dari dasar bangunan. Berapa panjang tangga yang mungkin?
C. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Baca Juga
- Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016 Materi Pedagogik_Download Kumpulan Materi Kompetensi Pedagogik untuk Semua Peserta PLPG Semua Bidang Studi Sertifikasi Guru 2016 Jenjang Sekolah TK/SD/SMP/SMA/SMK Tahun 2016_Selain mempelajari materi profesional sesuai bidang studi sertifikasinya masing-masing, semua peserta PLPG 2016 juga sebaiknya segera mengunduh dan mempelajari materi pedagogik PLPG tahun 2016. Materi pedagogik PLPG 2016 sifatnya umum untuk semua guru TK/SD/SMP/SMA/SMK peserta sergur 2016. Materi pedagogik PLPG 2016 yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan LPTK ini berisi Bab Pendahuluan, Karateristik Siswa, Teori Belajar, Kurikulum 2013, Desain Pembelajaran, Media Pembelajaran, Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran, Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran, beserta Refleksi Pembelajaran dan PTK.Kumpulan Materi Pedagogik PLPG Sertifikasi Guru TK/SD/SMP/SMA/SMK Semua Bidang Studi Sergur 2016I. Materi Pedagogik PLPG Sertifikasi Guru 2016; Bab PendahuluanTujuan penyusunan bahan ajar kompetensi pedagogik ini adalah membantu gurucalon peserta PLPG mendapatkan sumber belajar untuk menambah wawasan paraguru tentang: (1) kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran, (2)karakteristik siswa dan teori-teori belajar (3) pengelolaan kegiatan pembelajaran agarlebih profesional di bidangnya sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dan (4)bagaimana melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan agar dapatmemperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan.Silakan Download Bab Pendahuluan Materi Pedagogik PLPG II. Materi Pedagogik PLPG Sertifikasi Guru 2016; Bab Karateristik SiswaKegiatan Belajar 1: KARAKTERISTIK SISWAA. TujuanModul ini disusun untuk menjadi bahan belajar bagi guru terkait materi karakteristik siswa dalam program Guru Pembelajar. Tujuan belajar yang akan dicapai adalah memahami tahap-tahap perkembangan siswa sehingga dapat menyediakan materi pelajaran dan metode penyampaian yang sesuai dengan karakteristik siswa sesuai dengan tahap perkembangannyaB. Indikator Pencapaian Kompetensi1. Kompetensi IntiMenguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, kultural, emosional, danintelektual2. Kompetensi Guru Mata Pelajarana. Memahami karateristik siswa yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial budaya sesuai dengan tahap perkembangannyab. Menyiapkan dan materi pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangannya.c. Marancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa berdasarkan pada tahap perkembangannya.Selengkapnya, silakan Download Rangkuman Materi Pedagogik PLPG 2016 Bab Karakateristik SiswaIII. Materi Pedagogik PLPG Sertifikasi Guru 2016; Bab Teori BelajarKegiatan Belajar 2: TEORI BELAJARA. TujuanPeserta pelatihan dapat menjelaskan teori belajar dan mampu memberikancontoh penerapannya dalam pembelajaran matematika.B. Indikator Pencapaian Kompetensi1. Mampu mendeskripsikan teori belajar behavioristik2. Mampu mendeskripsikan teori belajar Vygotsky3. Mampu mendeskripsikan teori belajar van Hiele4. Mampu mendeskripsikan teori belajar Ausubel5. Mampu mendeskripsikan teori belajar Bruner6. Mampu menerapkan teori belajar dalam pembelajaran matematikaSelengkapnya, silakan Download Rangkuman Materi Pedagogik PLPG 2016 Bab Teori BelajarIV. Materi Pedagogik PLPG Sertifikasi Guru 2016; Bab Kurikulum 2013Kegiatan Belajar 3 : KURIKULUM 2013A. TujuanSetelah membaca sumber belajar ini diharapkan Guru mempunyai wawasan tentang rasional dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum khususnya kurikulum 2013 dengan tepat dan jelas, memahami tentang SKL, KI, dan KD pada tingkat satuan pendidikan, serta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, dan indikator pencapaian kompetensiB. Indikator Pencapaian KompetensiDiharapkan setelah membaca modul ini guru dapat:1. Menjelaskan rasional dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum khususnya kurikulum 2013 dengan tepat dan jelas2. Menjelaskan pengertian SK, KI, dan KD.3. Menganalisis keterkaitan SKL dengan KI dan KD.4. Menganalisis kesesuaian indikator pembelajaran dengan KD.Selengkapnya, silakan Download Rangkuman Materi Pedagogik PLPG 2016 Bab Kurikulum 2013V. Materi Pedagogik PLPG Sertifikasi Guru 2016; Bab Desain PembelajaranKegiatan Belajar 4: DESAIN PEMBELAJARANA. TujuanSetelah membaca sumber belajar ini diharapkan Guru mempunyai wawasan tentang desain pembelajaran. Diantaranya mengetahui pengertian dan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik, pembelajaran Problem-based Learning, pembelajaran Project-based Learning, Inquiry, Discovery Learning, serta menerapkan pendekatan dan model-model pembelajaran yang sesuai dengan KDB. Indikator Pencapaian KompetensiSetelah membaca sumber belajar ini diharapkan Guru dapat:1. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik2. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran Problem-based Learning3. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran Project-based Learning4. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Inquiry5. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Discovery Learning6. Menerapkan pendekatan dan model-model pembelajaran yang sesuai dengan KDSelengkapnya, silakan Download Rangkuman Materi Pedagogik PLPG 2016 Bab Desain PembelajaranVI. Materi Pedagogik PLPG Sertifikasi Guru 2016; Bab Media PembelajaranKegiatan Belajar 5 : MEDIA PEMBELAJARANA. TujuanTujuan belajar yang ingin dicapai adalah peserta dapat:1. Menyebutkan perbedaan media pembelajaran dengan media pada umumnya,2. menyebutkan macam-macam media pembelajaran beserta contohnya baik menurut bentuk maupun fungsinya,3. menyebutkan perbedaan media pembelajaran yang merupakan alat peraga manipulatif dengan yang bukan.B. Indikator Pencapaian KompetensiSetelah mengikuti sesi ini, peserta pelatihan akan dapat:1. Membedakan media dan media pembelajaran2. Membedakan macam-macam media pembelajaran3. Membedakan media pembelajaran yang merupakan alat peraga manipulatif dengan yang bukan.Selengkapnya, silakan Download Rangkuman Materi Pedagogik PLPG 2016 Bab Media PembelajaranVII. Materi Pedagogik PLPG Sertifikasi Guru 2016; Bab Perencanaan dan Pelaksanaan PembelajaranKegiatan Belajar 6: PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARANA. TujuanTujuan belajar yang ingin dicapai adalah peserta dapat:1. Menjelaskan landasan hukum penyusunan RPP2. Menjelaskan Pengertian RPP3. Menjelaskan Prinsip Penyusunan RPP4. Menjelaskan Komponen dan Sistematika RPP5. Mengidentifikasi langkah penyusunan RPP6. Menuliskan isi setiap komponen dalam sistematika RPP7. Menyusun RPP untuk serangkaian KD berdasarkan Kurikulum 2013B. Indikator Pencapaian KompetensiSetelah mengikuti sesi ini, peserta pelatihan akan dapat:1. Menjelaskan landasan hukum penyusunan RPP2. Menjelaskan Pengertian RPP3. Menjelaskan Prinsip Penyusunan RPP4. Menjelaskan Komponen dan Sistematika RPP5. Mengidentifikasi langkah penyusunan RPP6. Menuliskan isi setiap komponen dalam sistematika RPP7. Menyusun RPP untuk serangkaian KD berdasarkan Kurikulum 2013Selengkapnya, silakan Download Rangkuman Materi Pedagogik PLPG 2016 Bab Perencanaan dan Pelaksanaan PembelajaranVIII. Materi Pedagogik PLPG Sertifikasi Guru 2016; Bab Penilaian dan Evaluasi PembelajaranKegiatan Belajar 7: PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARANA. TujuanTujuan belajar yang ingin dicapai adalah peserta dapat:1. menjelaskan pengertian penilaian, pengukuran, dan evaluasi dalam pembelajaran2. menjelaskan tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip penilaian dalam proses pembelajaran3. mengidentifikasi jenis instrumen dan teknik penilaian proses dan hasil belajar pada kompetensi sikap spiritual dan sosial4. mengidentifikasi jenis instrumen dan teknik penilaian proses dan hasil belajar pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan.B. Indikator Pencapaian KompetensiSetelah mengikuti sesi ini, peserta pelatihan akan dapat:1. Menjelaskan pengertian penilaian, pengukuran, dan evaluasi dalam pembelajaran2. menjelaskan jenis dan bentuk penilaian3. menjelaskan pengertian tes dan nontes4. membedakan penilaian, pengukuran, evaluasi, dan tes5. menjelaskan tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip penilaian dalam proses pembelajaran6. menjelaskan ketuntasan belajar dalam pembelajaran7. mengidentifikasi jenis instrumen dan teknik penilaian proses dan hasil belajar pada kompetensi sikap spiritual dan sosial8. mengidentifikasi jenis instrumen dan teknik penilaian proses dan hasil belajar pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan.Selengkapnya, silakan Download Rangkuman Materi Pedagogik PLPG 2016 Bab Penilaian dan Evaluasi PembelajaranIX. Materi Pedagogik PLPG Sertifikasi Guru 2016; Bab Refleksi Pembelajaran dan PTKKegiatan Belajar 8 : REFLEKSI PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)A. TujuanSetelah mengikuti kegiatan belajar ini diharapkan peserta memiliki pemahaman danketerampilan dasar mengenai:1. Konsep kegiatan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.3. Pengertian, karakteristik, dan prinsip-prinsip PTK.4. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.B. Indikator Pencapaian Kompetensi1. Menjelaskan konsep dan definisi kegiatan reflektif terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan2. Menjelaskan teknik-teknik refleksi dalam pembelajaran3. Melakukan reflektsi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.4. Menjelaskan pengertian penelitian tindakan kelas5. Menjelaskan karakteristik penelitian tindakan kelas6. Menjelaskan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelasSelengkapnya, silakan Download Rangkuman Materi Pedagogik PLPG 2016 Bab Refleksi Pembelajaran dan PTK.Sumber: Website Resmi Sertifikasiguru.idDemikian tentang Kumpulan Modul Materi Kompetensi Pedagogik sebagai Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016. Semoga bermanfaat.
- 5 Hal yang Harus Dilakukan Guru Agar Peserta Didik/Siswa Lebih Aktif dalam Belajar_Keaktifan siswa sangat diperlukan oleh guru untuk menyukseskan tujuan pendidikan. Pemberlakuan kurikulum 2013 merupakan cara pemerintah untuk meningkatkan keaktifan peserta didik di dalam kelas. Selain pemerintah, pastinya sudah kewajiban para guru juga untuk membuat para siswanya menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran di sekolah.Nah, berikut adalah 5 hal yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik di dalam kelas. Agar mereka lebih giat dalam belajar dan berprestasi.Yang Harus di Lakukan Guru agar Siswa Lebih Aktif dalam Belajar:1. Memperbanya praktikKegiatang yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas yaitu dengan cara melakukan praktik. Dengan pelaksanaan praktik, peserta didik dituntut untuk selalu aktif bertanya dan aktif menemukan berbagai macam sumber agar praktik yang dilakukannya berhasil. Dengan mengajak peserta didik praktik, secara tidak langsung Bapak/Ibu telah meningkatkan keaktifan mereka. Peserta didik yang pendiam dan pemalu akan tergugah untuk menjadi lebih aktif dari sebelumnya karena praktik sangat membutuhkan keaktifan.2. Menerapkan model pembelajaran jigsawPenggunaan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya dapat Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik. Salah satu model yang dapat Bapak/Ibu coba yaitu model pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran Jigsaw ini adalah model diskusi antar teman dengan membentuk kelompok kecil. Setelah beberapa kelompok kecil itu mendiskusikan materi mereka yang telah dibagi oleh guru, peserta didik diharap untuk membentuk kelompok baru yang berbeda tema bahasan dari kelompok kecil sebelumnya.Di kelompok kecil yang baru, masing-masing peserta didik diminta menjelaskan kembali materi mereka kepada anggota kelompok di kelompok yang baru secara bergiliran. Setelah itu, peserta didik diminta kembali kepada kelompok kecilnya yang lama dan perwakilan dari kelompok kecil tersebut untuk maju ke depan kelas menjelaskan materi apa saja yang ditentukan oleh guru.3. Memberikan apresiasi atau penilaian bagus pada siswa yang aktifSuasana yang tidak menarik di dalam kelas akan menimbulkan kebosananan pada peserta didik. Dengan menerapkan penilaian kepada siswa yang aktif di dalam kelas, akan memicu banyaknya keaktifan yang ditunjukkan oleh peserta didik. Hal ini dapat menjadi stimulus yang akan direspon oleh peserta didik berupa keaktifan yang ditunjukkan peserta didik. Saling berebut kesempatan untuk aktif di dalam kelas akan menciptakan kelas yang aktif dan kritis.4. Membisakan siswa berdiskusi kelompokMelakukan diskusi kelompok dapat Bapak/Ibu gunakan untuk memancing keaktifan peserta didik di dalam kelas. Setelah berdiskusi hendaknya Bapak/Ibu membuka sesi tanya jawab, menambah pendapat atau menyanggah pendapat dari kelompok diskusi lain. Selain keaktifan dari peserta didik itu sendiri, melatih berpikir kritis dapat dilakukan dengan melakukan diskusi kelompok.5. Melakukan Kegiatan Tanya JawabTanya jawab merupakan hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik di dalam kelas. Cobalah untuk selalu membuka sesi tanya jawab setelah satu materi telah diselesaikan.Pancing peserta didik agar bertanya mengenai kejelasan dari materi yang Bapak/Ibu berikan. Jika tidak ada yang merespon, Bapak/Ibu dapat melakukan pewajiban pembuatan pertanyaan untuk membiasakan mereka aktif dalam tanya jawab di dalam kelas. Setelah hal itu berhasil, buat siswa lain untuk mencoba menjawab pertanyaan yang diajuka peserta didik yang bertanya, lalu Bapak/Ibu dapat meminta pendapat peserta didik lain untuk menanggapi atau menambah jawaban dari Bapak/Ibu maupun teman mereka.Itulah kelima cara yang harus Bapak/Ibu lakukan sebagai guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik di dalam kelas. Semoga berhasil.
- Contoh Pembelajaran Menyenangkan- Pembelajaran Menyenangkan adalah suatu pembelajaran di kelas maupun di luar kelas dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, mengasyikan, menjadikan siswa tertantang untuk lebih mendalami materi pelajaran, menumbuhkan kreatifitas, sehingga siswa lebih semangat dalam belajar dan hasil belajarnya/prestasinya meningkat. Pembelajaran menyenangkan dapat tercipta jika Pendidik menguasai berbagai metode pembelajaran dan meramunya sehingga menjadi metode pembelajaran yang variatif. Contoh Pembelajaran MenyenangkanMetode pembelajaran yang monoton, misalnya selalu mentransfer ilmu kepada siswa dengan metode ceramah menyebabkan rasa bosan pada diri siswa. Jadi Pendidik harus mampu memilih metode yang tepat pada materi tertentu dan tentunya dapat melakukan/menciptakan pembelajaran dengan metode yang variatif.Seperti yang sudah maklum bahwa banyak sekali metode pembelajaran yang dapat dan tepat digunakan oleh para Pendidik dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, metode-metode tersebut antara lain metode :ceramahtanya jawabdiskusi kelompokdemontrasipemberian tugaspraktikkarya wisataBerbagai metode pembelajaran di atas sebagai modal keterampilan mengajar para Pendidik yang harus dikuasai . Untuk mengunakan metode-metode pembelajaran tentu saja membuuhkan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dalam mengajar pun harus sesuai dengan materi dan metodenya..Contoh pembelajaran menyenangkan1. Contoh pembelajaran menyenangkan di dalam kelasApapun materi pembelajarannya dan pada jenjang pendidikan manapun, jika Pendidik hanya menggunakan metode ceramah maka siswa/mahasiswa tentunya akan jenuh sehingga materi yang sedang dipelajari tidak dapat terserap dengan baik oleh siswa. Untuk enciptakan suatu pembelajaran menyenangkan di dalam kelas, Pendidik bisa membagi siswa ke dalam beberapa kelompok diskusi. Singkat kata, setelah siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya masing-masing, hendaknya beri kesempatan kepada mereka untuk :menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas/presentasi memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusimenyimpulkan hasil diskusi bersama semua peserta pembelajaran ( Pendidik dan Siswa )Apakah metode diskusi kelompok yang dilanjutkan dengan kegiatan presentasi dapat diterapkan pada siswa SD ?, tentunya bisa, asalkan Pendidik mampu menciptakannya. Namun misalkan masih terlalu sulit diterapkan pada siswa kelas bawah ( 1-3 ), terapkan lah mulai kelas 4.2. Contoh pembelajaran menyenangkan di luar kelas Pembelajaran MenyenangkanPenggabungan dari berbagai metode pembelajaran dapat juga dilakukan di luar kelas. Artinya metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, demontrasi, diskusi kelompok, dan karya wisata dapat dijadikan satu demi terciptanya pembelajaran menyenangkan. Untuk metode karya wisata di sini pengertiannya tidak sebatas mengunjungi tempat-tempat wisata pada umumnya. Metode karya wisata juga dapat dilaksanakan dengan cara yang sederhana tanpa harus mengeluarkan biaya.Langkah-langkah menciptakan pembelajaran menyenangkan di luar kelas :bangun/buat kesepakatan bersama siswa tentang jadwal belajar di luar kelas. Misalnya dijadwalkan 2 minggu sekalisetiap akan melaksanakan pembelajaran di luar kelas, terlebih dahulu beri penjelasan yang sejelas-jelasnya tentang kegiatan pembelajaran tersebut. Misalnya mengenai apa tugasnya dan bagaimana langkah-langkahnyalakukan urutan pembelajaran seperti ketika pembelajaran dilakukan di dalam kelas, jadi pelajaran apa pun bisa dilakukan di luar kelas Belajar tidak harus di dalam kelas, belajar di ruang terbuka bisa memberikan suasana belajar baru yang berkesan.Baca juga:Tips Belajar yang Efektif, Efisien, dan MenyenangkanPemanfaatan Alam Takambang sebagai Media Pembelajaran Demikian sekilas tentang Contoh Pembelajaran Menyenangkan. Semoga bermanfaat
D. Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
1. Penggunaan masalah nyata (otentik) 2. Berpusat pada peserta didik (student-centered)
3. Guru berperan sebagai fasilitator
4. Kolaborasi antarpeserta didik
5. Sesuai dengan paham konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri.
Demikian tentang Pengertian, Contoh, Tujuan, dan Prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Semoga bermanfaat.