Pesan-Pesan Perjuangan/Kata Mutiara dari Para Pahlawan Nasional- Sahabat, jumlah Pahlawan Nasional Indonesia ada 168 yang antara lain : Martha Christina Tiahahu, Harun Thohir (Kopral KKO Harun bin Said, Thohir bin Mandar, Tahir), Radin Inten II (Radin Inten II gelar Kesuma Ratu), Supriyadi (Soedanco Soeprijadi, Suprijadi), Slamet Riyadi (Brigjen. Ignatius Slamet Rijadi), Wolter Monginsidi (Robert Wolter Monginsidi), Halim Perdanakusuma (Marsda. Abdul Halim Perdana Kusuma), R. A. Kartini (Raden Adjeng Kartini, Raden Ayu Kartini), Usman Janatin (Serda. KKO. Oesman Djanatin bin Haji Mohammad Ali), Pierre Tendean (Kapten CZI. Pierre Andreas Tendean), Bau Massepe (Letjen. Andi Abdullah Bau Massepe), I Gusti Ngurah Rai (Brigjen I Gusti Ngurah Rai), Iswahyudi (Marsma. R. Iswahjoedi), Arie Frederik Lasut (A.F. Lasut), Adisucipto (Marsda. Mas Agustinus Adisoetjipto), Ranggong Daeng Romo, Supeno (Soepeno), Pattimura (Kapitan Pattimura, Thomas Matulessy), Sudirman (Jenderal Besar Raden Soedirman), dan Pahlawan Nasioanal yang lain, namun kali ini saya akan mengarsipkan pesan perjuangan dari 16 Pahlawan Nasional, sebagai berikut :1. Pesan Perjuangan dari Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang Nyi Ageng SerangNyi Ageng Serang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi (Serang, Purwodadi, Jawa Tengah, 1752 - Yogyakarta, 1828) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah anak Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan Grobogan-Sragen. Setelah ayahnya wafat Nyi Ageng Serang menggantikan kedudukan ayahnya. Nyi Ageng Serang adalah salah satu keturunan Sunan Kalijaga, ia juga mempunyai keturunan seorang Pahlawan nasional yaitu Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara. Ia dimakamkan di Kalibawang, Kulon Progo. Ia pahlawan nasional yang hampir terlupakan,mungkin karena namanya tak sepopuler R.A. Kartini atau Cut Nyak Dhien tapi ia sangat berjasa bagi negeri ini.Warga Kulon Progo mengabadikan monumennya di tengah kota Wates berupa patungnya yang sedang menaiki kuda dengan gagah berani membawa tombak.Pesan Perjuangan Nyi Ageng Serang : Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya .( Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut / rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah ).2. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman Jenderal SudirmanJenderal Besar Raden Soedirman (EYD: Sudirman; lahir 24 Januari 1916 – meninggal 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara luas terus dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi, dan dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam. Setelah berhenti kuliah keguruan, pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah; ia juga aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937. Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap mengajar. Pada tahun 1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori Jepang, menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas.Baca selengkapnya di https://id.wikipedia.org/wiki/SoedirmanPesan Perjuangan dari jenderal Sudirman : Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus.( Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta danJenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataanPresiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawatsakitnya ).3. Pesan Pahlawan Nasional Prof. DR. R. SoeharsoProf. Dr. Suharso (lahir di Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, 13 Mei 1912 - meninggal di Solo, Jawa Tengah, 27 Februari 1971 pada umur 58 tahun) adalah dokter ahli bedah, pahlawan nasional Indonesia, dan pendiri Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Suharso yang merupakan tempat merawat penderita cacat jasmani. Pesan perjuangan dari Prof. Dr. Suharso : Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya .( Pernyataannya sebagai seorang nasionalis dan patriot ).4. Pesan Perjuangan Prof. Moh. Yamin, SH Prof. Moh. Yamin, SH Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H. (lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, 24 Agustus 1903 – meninggal di Jakarta, 17 Oktober 1962 pada umur 59 tahun) adalah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia. Ia merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda sekaligus "pencipta imaji keindonesiaan" yang mempengaruhi sejarah persatuan IndonesiaPesan perjuangan dari Prof. Mohammad Yamin : Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri .( Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yangdihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabatsebagai sekretaris ).5. Pesan Perjuangan dari SupriyadiSoeprijadi/Supriyadi (lahir di Trenggalek, Jawa Timur, 13 April 1923 - tidak diketahui) adalah pahlawan nasional Indonesia dan pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet Presidensial, tetapi digantikan oleh Imam Muhammad Suliyoadikusumo pada 20 Oktober 1945 karena Supriyadi tidak pernah muncul. Bagaimana dan di mana Supriyadi wafat, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Soeprijadi )Pesan Perjuangan dari Supriyadi : Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi.( Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan pemerintah Jepang ).6. Pesan Perjuangan dari Teuku Nyak ArifTeuku Nyak Arif adalah Pahlawan Nasional Indonesia. Ia juga merupakan Residen/gubernur Aceh yang pertama periode 1945–1946. Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, saat Volksraad (parlemen) dibentuk, Teuku Nyak Arif terpilih sebagai wakil pertama dari Aceh. Teuku Nyak Arief dilahirkan di Ulèë Lheue, Kutaraja (sekarang Banda Aceh) pada tanggal 17 Juli 1899. Ayahnya adalah seorang Ulèë Balang bernama Teuku Nyak Banta, ibunya bernama Cut Nyak Rayeuk. Kedudukan Teuku Nyak Banta adalah sebagai Panglima Sagi 26 Mukim wilayah Aceh Besar.Dalam keadaan sakit Teuku Nyak Arief masih memikirkan tawanan lainnya dan keadaan rakyat Aceh pada umumnya. T. Nyak Arif meninggal pada tanggal 4 Mei 1946 di Takengon. Ia sempat berpesan kepada keluarganya: "Jangan menaruh dendam, karena kepentingan rakyat harus diletakkan di atas segala-galanya". Jenazahnya dibawa ke Kutaraja dan dikebumikan di tanah pemakaman keluarga di Lamreung, dua kilometer dari Lamnyong. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Nyak_Arif )Selain pesan tersebut, Teuku Nyak Arif juga menyampaikan pesan perjuangan yang disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arifmenjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera, yang isi pesannya : Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama 7. Pesan Perjuangan dari Abdul MuisAbdoel Moeis (bahasa Arab: عبد المعز 'Abd Al-Mu'iz) (lahir di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, 3 Juli 1883 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 pada umur 75 tahun) adalah seorang sastrawan, politikus, dan wartawan Indonesia. Dia merupakan pengurus besar Sarekat Islam dan pernah menjadi anggota Volksraad mewakili organisasi tersebut. Abdul Muis dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional yang pertama oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus 1959. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Abdoel_Moeis )Pesan Perjuangan dari Abdul Muis : Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang .( Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemudadi Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagaianggota Volksraad dan sebagai wakil SI ).8. Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo / KGPAA Mankunegoro IKanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I alias Pangeran Sambernyawa alias Raden Mas Said (lahir di Kraton Kartasura, 7 April 1725 – meninggal di Surakarta, 28 Desember 1795 pada umur 70 tahun) adalah pendiri Praja Mangkunegaran, sebuah kadipaten agung di wilayah Jawa Tengah bagian timur, dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ayahnya bernama Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura dan ibunya bernama R.A. Wulan.Julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, gubernur VOC, karena di dalam peperangan RM. Said selalu membawa kematian bagi musuh-musuhnya.Ia menikah dengan seorang wanita petani bernama Rubiyah, yang terkenal dengan julukannya "Matah Ati"Pesan Perjuangan dari Pangeran Sambernyowo / KGPAA Mankunegoro I : Rumongso melu handarbeni ( merasa ikut memiliki )Wajib melu hangrungkebi ( wajib ikut mempertahankan )Mulat sario hangroso wani ( mawas diri dan berani bertanggung jawab ).( Merupakan prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I ).9. Pesan Pahlawan Nasional PattimuraPattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimuramuda akan bangkit( Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817 ).10. Pesan Pahlawan Nasional Silas PapareJangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku( Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).11. Pesan Perjuangan dari Bung TomoJangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan.(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga.(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)12. Gubenur SuryoBerulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945di Surabaya)13. SoekarnoBerikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka(Pidato HUT Proklamasi 1963)14. Moh. HattaPahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-citaJatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makinpudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dangambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respekterhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudarasebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.15. R.A. KartiniTahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tidak dapat! melenyapkan rasa berani. Kalimat Aku mau! membuat kita mudah mendaki puncak gunung.16. Pesan Perjuangan dari Ki Hajar Dewantara"Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh), Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat), dan Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)"(Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 dan hingga kini masih dipakai dalam dunia pendidikan).Demikian tentang Pesan Perjuangan dari 16 Pahlawan Nasional. Semoga bermanfaat
1. Pesan Perjuangan dari Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi (Serang, Purwodadi, Jawa Tengah, 1752 - Yogyakarta, 1828) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah anak Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan Grobogan-Sragen. Setelah ayahnya wafat Nyi Ageng Serang menggantikan kedudukan ayahnya. Nyi Ageng Serang adalah salah satu keturunan Sunan Kalijaga, ia juga mempunyai keturunan seorang Pahlawan nasional yaitu Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara. Ia dimakamkan di Kalibawang, Kulon Progo. Ia pahlawan nasional yang hampir terlupakan,mungkin karena namanya tak sepopuler R.A. Kartini atau Cut Nyak Dhien tapi ia sangat berjasa bagi negeri ini.Warga Kulon Progo mengabadikan monumennya di tengah kota Wates berupa patungnya yang sedang menaiki kuda dengan gagah berani membawa tombak.
Pesan Perjuangan Nyi Ageng Serang : “ Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya “.
( Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut / rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah ).
2. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman
Jenderal Sudirman
Pesan Perjuangan dari jenderal Sudirman : “ Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”.
( Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan
Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan
Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat
sakitnya ).
3. Pesan Pahlawan Nasional Prof. DR. R. Soeharso
Prof. Dr. Suharso (lahir di Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, 13 Mei 1912 - meninggal di Solo, Jawa Tengah, 27 Februari 1971 pada umur 58 tahun) adalah dokter ahli bedah, pahlawan nasional Indonesia, dan pendiri Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Suharso yang merupakan tempat merawat penderita cacat jasmani.
Pesan perjuangan dari Prof. Dr. Suharso : “ Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya “.
( Pernyataannya sebagai seorang nasionalis dan patriot ).
4. Pesan Perjuangan Prof. Moh. Yamin, SH
Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H. (lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, 24 Agustus 1903 – meninggal di Jakarta, 17 Oktober 1962 pada umur 59 tahun) adalah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia. Ia merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda sekaligus "pencipta imaji keindonesiaan" yang mempengaruhi sejarah persatuan Indonesia
Pesan perjuangan dari Prof. Mohammad Yamin : “ Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri “.
( Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang
dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat
sebagai sekretaris ).
5. Pesan Perjuangan dari Supriyadi
Soeprijadi/Supriyadi (lahir di Trenggalek, Jawa Timur, 13 April 1923 - tidak diketahui) adalah pahlawan nasional Indonesia dan pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet Presidensial, tetapi digantikan oleh Imam Muhammad Suliyoadikusumo pada 20 Oktober 1945 karena Supriyadi tidak pernah muncul. Bagaimana dan di mana Supriyadi wafat, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Soeprijadi )
Pesan Perjuangan dari Supriyadi : “ Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi“.
( Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan pemerintah Jepang ).
6. Pesan Perjuangan dari Teuku Nyak Arif
Teuku Nyak Arif adalah Pahlawan Nasional Indonesia. Ia juga merupakan Residen/gubernur Aceh yang pertama periode 1945–1946. Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, saat Volksraad (parlemen) dibentuk, Teuku Nyak Arif terpilih sebagai wakil pertama dari Aceh. Teuku Nyak Arief dilahirkan di Ulèë Lheue, Kutaraja (sekarang Banda Aceh) pada tanggal 17 Juli 1899. Ayahnya adalah seorang Ulèë Balang bernama Teuku Nyak Banta, ibunya bernama Cut Nyak Rayeuk. Kedudukan Teuku Nyak Banta adalah sebagai Panglima Sagi 26 Mukim wilayah Aceh Besar.
Dalam keadaan sakit Teuku Nyak Arief masih memikirkan tawanan lainnya dan keadaan rakyat Aceh pada umumnya. T. Nyak Arif meninggal pada tanggal 4 Mei 1946 di Takengon. Ia sempat berpesan kepada keluarganya: "Jangan menaruh dendam, karena kepentingan rakyat harus diletakkan di atas segala-galanya". Jenazahnya dibawa ke Kutaraja dan dikebumikan di tanah pemakaman keluarga di Lamreung, dua kilometer dari Lamnyong. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Nyak_Arif )
Selain pesan tersebut, Teuku Nyak Arif juga menyampaikan pesan perjuangan yang disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arifmenjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera, yang isi pesannya : “ Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama “
7. Pesan Perjuangan dari Abdul Muis
Abdoel Moeis (bahasa Arab: عبد المعز 'Abd Al-Mu'iz) (lahir di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, 3 Juli 1883 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 pada umur 75 tahun) adalah seorang sastrawan, politikus, dan wartawan Indonesia. Dia merupakan pengurus besar Sarekat Islam dan pernah menjadi anggota Volksraad mewakili organisasi tersebut. Abdul Muis dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional yang pertama oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus 1959. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Abdoel_Moeis )
Pesan Perjuangan dari Abdul Muis : “ Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang “.
( Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda
di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai
anggota Volksraad dan sebagai wakil SI ).
8. Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo / KGPAA Mankunegoro I
Baca Juga
- Naskah/Teks Pidato Menteri Sosial (Mensos) RI Menyambut Peringatan Hari Pahlawan Tanggal 10 November 2017Silakan Download Teks Pidato Sambutan Mensos pada Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2017 (PDF)Artikel terkait, baca Amanat Menteri Sosial pada Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-72 Tanggal 10 November 2017Pidato Sambutan Menteri Sosial RI pada Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2017BismillaahirrahmaanirrahiimAssalamu'alaikum, Wr. Wb.Salam Sejahtera bagi kita semua,Saudara-saudara sebangsa setanah air, patriot Bangsa yang budiman,Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, yang memberi kita kesehatan jasmani-rohani, kekuatan mental spiritual serta kesadaran untuk terus mengemban semangat juang yang tegak berdiri diatas cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945.Setiap tanggal 10 November, kita seluruh Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, mengenang para pendahulu kita, pahlawan dan perintis kemerdekaan, para pendiri republik Indonesia, mereka dengan segenap pemikiran, tindakan dan gerakan perjuangan kolektif yang mereka lakukan, sehingga saat ini kita semua bisa menikmati hidup di bumi Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, bangsa yang sederajat dengan bangsa lain, bangsa yang menyadari tugas sejarahnya untuk menjadikan kemerdekaan sebagai jembatan emas bagi terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Para Pendiri bangsa mengabarkan pesan penting kepada kita. Pesan itu adalah bahwa setelah kemerdekaan diraih, maka tahapan selanjutnya - kita harus bersatu terlebih dahulu untuk bisa memasuki tahapan bernegara selanjutnya - yakni berdaulat, adil dan makmur. Oleh karena pesan fundamental itulah maka peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun 2017 ini kita mengambil tema "Perkokoh Persatuan Membangun Negeri".Apabila kita mampu bersatu sebagai satu bangsa maka kita dapat maju bersama-sama dan mendistribusikan berkah kemerdekaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.Saudara-saudara sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman,Hari Pahlawan yang kita peringati saat ini didasarkan pada peristiwa pertempuran terhebat dalam riwayat sejarah dekolonisasi dunia, yakni peristiwa "Pertempuran 10 November 1945" di Surabaya. Sebuah peristiwa yang memperlihatkan kepada dunia internasional, betapa segenap Rakyat Indonesia dari berbagai ras, suku, agama, budaya dan berbagai bentuk partikularisme golongan - bersama-sama melebur menjadi satu untuk berikrar, bergerak dan menyerahkan hidupnya, jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia!Saudara-saudari sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman,Bung Karno pernah menegaskan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Kalimat singkat dari Bung Karno ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi kita semua. Tanpa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan perintis kemerdekaan, tidak akan ada gagasan besar untuk mendirikan sebuah negara yang bernama Republik Indonesia.Dalam setiap rangkaian perjuangan kepahlawanan yang membentuk keIndonesiaan kita, kita dapat mengambil pelajaran dari apinya perjuangan para pendahulu kita, api yang menjadi suasana kebatinan dan pelajaran moral bagi kita semua yakni, api yang membentuk terbangunnya Persatuan Indonesia yang terdiri atas dua hal yakni adanya harapan dan pengorbanan! Harapan dan pengorbanan itulah yang membentuk persatuan dan melahirkan Indonesia, merawat eksistensinya dalam panggung sejarah bangsa-bangsa, dan harus terus dinyalakan agar Republik Indonesia tetap berdiri tegak, menjadi besar dan terus memberi sumbangan penting sebagai bagian dari persaudaraan ummat manusia di dunia.Saudara-saudari sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman,Berbagai sejarah kepahlawanan, mengisahkan tentang menyala-nyalanya api "Harapan" yang menjadi pemantik dari berbagai tindakan-tindakan heroik yang mengagumkan. Begitu pula Republik Indonesia tercinta ini ketika diproklamirkan, dengan keberanian, tekad, pemikiran orisinil tentang kehidupan bernegara yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945 dan pengorbanan yang besar, maka berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaaannya.Apakah yang menjadi pemantik sehingga pendahulu kita berani memproklamirkan kemerdekaan saat itu? Keberanian itu dapat digerakkan oleh sebuah modal tak ternilai dan tidak kasat mata, modal itu adalah adanya sebuah harapan. Sebuah harapan yang menimbulkan optimisme dalam hidup, sebuah harapan yang membuka segenap potensi, kita punya vitalitas dan daya hidup kemanusiaan untuk membuka terang kehidupan di masa depan, sebuah harapan bahwa dengan mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, maka kita dapat membangun sebuah kehidupan bernegara, sebuah rumah tangga politik kebangsaan dan kenegaraan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Saat ini harapan akan masa depan yang lebih baik tersebut telah ditambatkan oleh Pemerintahan Presiden Bapak Joko Widodo dan Wakil Presiden Bapak H.M. Jusuf Kalla melalui sebuah visi transformatif yang mengarahkan dan menghimpun gerak seluruh elemen Republik Indonesia yakni : "Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong."Dalam kerangka mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan sembilan agenda prioritas pemerintahan ke depan yang disebut NAWA CITA. Kesembilan agenda prioritas itu bisa dikategorisasikan ke dalam tiga ranah; ranah mental-kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik. Pada ketiga ranah tersebut, Pemerintah saat ini berusaha melakukan berbagai perubahan secara akseleratif, berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Ketiga ranah pembangunan tersebut bisa dibedakan tapi tak dapat dipisahkan. Satu sama lain saling memerlukan pertautan secara sinergis. Perubahan mental-kultural memerlukan dukungan politik dan material berupa politik kebudayaan dan ekonomi budaya. Sebaliknya perubahan politik memerlukan dukungan budaya dan material berupa budaya demokrasi dan ekonomi politik.Saudara- saudara sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman,Republik Indonesia yang berdiri atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa ini dapat kita terus nikmati kemerdekaannya karena para pahlawan pendahulu kita mengajarkan kepada kita keteladanan akan rela berkorban. Bung Karno mengingatkan berkali-kali dalam berbagai pidatonya, bahwa kehidupan bernegara Republik Indonesia ini hanya bisa terwujud dan menjadi lebih baik dan maju kalau kita semua mau berkorban, mau memberi dan mau mengabdikan hidup untuk merawatnya!Kalangan ulama sufi mengajarkan mutiara kebijaksanaan; bahwa jalan membangun ketaqwaan dan hidup berkah dibawah lindungan Allah SWT adalah dengan meluruhkan ego personal dan kepentingan kelompok untuk meleburkan kita dalam tarian pengabdian kepada Sang Khalik bersama dengan semesta alam.Saudara-saudara sekalian, bukan sebuah kebetulan tanpa penghayatan dan pemikiran yang mendalam ketika para pendiri republik menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai Sila Pertama. Mengingat bahwa hanya dengan hadirnya spiritualitas didalam jiwa sebuah masyarakat, dengan Iman kepada Allah Yang Maha Kuasa, tiap-tiap orang rela mengorbankan dan memberi hidup dan jiwanya untuk tujuan kehidupan bersama. Demikianlah yang kita dapat pelajari dalam momen Peristiwa 10 November 1945. Inilah yang menjadi penjelasan ketika Bung Tomo meneriakkan pekik yang membakar semangat juang yaitu; Allahu Akbar. Demikian pulalah yang membuat KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah ditanya oleh Bung Karno, bagaimana hukum dan posisi ummat Islam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Demikianlah soliditas dan solidaritas kebangsaan dari seluruh rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya.Dalam semangat cinta tanah air, menjaga pusparagamnya dan kebhinekaan kita, para pendiri republik dan pahlawan pendahulu menuangkan sumbangan terbaiknya kepada kita semua. Pada 28 Oktober 1928, seluruh pemuda Indonesia meluluhkan ego-ego kedaerahan, kelompok, ras dan golongan untuk menyatakan dan berikrar sebagai satu tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia.Ikrar kebangsaan inilah yang memberi spirit pengorbanan persatuan wanita Indonesia melalui Kongres Wanita Indonesia tahun 1928 selaras dengan perjuangan RA Kartini untuk memberi pendidikan modern dan kebangsaan bagi rakyat Nusantara sebelum Sumpah Pemuda dicetuskan. Ikrar kebangsaan Indonesia inilah yang memberi semangat pada pemuda Wage Rudolf Supratman untuk memperdengarkan pertama kalinya sebuah lagu yang selanjutnya menjadi lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam pertemuan Sumpah Pemuda 1928. Kesadaran keIndonesiaan ini pula yang menggerakkan seorang keturunan Tionghoa bernama Kwee Kek Beng yang menjadi pemimpin redaksi koran Sin Po. Pada saat kepemimpinan beliaulah koran Sin Po menjadi koran pertama yang berani memuat teks lagu Indonesia Raya meskipun harus berhadapan dengan ancaman kolonial Belanda.Keteladanan untuk membangun kebersamaan dan persatuan yang melampaui partikularitas ini pula - yang menggerakkan Pemuda Kristen asal Ambon bernama Johannes Leimena untuk mengkonsolidasikan para pemuda Kristen lainnya, meninggalkan partikularitas - menjadi satu - menjadi bagian dari Bangsa Indonesia. Semangat rela berkorban ini pula yang menggerakkan KH. Wahab Hasbullah pada tahun 1934 melahirkan syair menggetarkan Yaa ahlal Wathan [wahai patriot bangsa] yang dengan karya seni ini beliau mengisyaratkan sebuah fatwa penting bahwa kecintaan terhadap tanah air Indonesia adalah bagian dari iman!Dan selanjutnya pada peristiwa Pertempuran 10 November, inspirasi dari RA Kartini, ikrar Sumpah Pemuda, lagu kebangsaan Indonesia Raya, keberanian dari Kwee Kek Beng, komitmen dari Johannes Leimena, Syair Yaa ahlal Wathan dan berbagai karya cipta yang menggerakkan ruh pendahulu kita, berperan besar sebagai penanda estetik – heroik , sebagai energi penggerak Arek-Arek Suroboyo yang dibantu dengan semangat solidaritas dan bela rasa oleh seluruh Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.Saudara - saudara sebangsa setanah air patriot bangsa yang budiman,Riwayat negeri kita Republik Indonesia menorehkan banyak sekali teladan tentang semangat untuk memberi dan semangat untuk berkorban menjaga persatuan Indonesia. Mari kita panggil memori kita, pada saat fajar kemerdekaan Indonesia, pada 18 Agustus 1945 para pendiri Republik dari golongan Islam yakni KH Wahid Hasjim, Kasman Singodimejo, Ki Bagoes Hadikusumo dan Tengkoe Muhammad Hassan bersama dengan Muhammad Hatta memberikan sumbangan besar bagi bangsa ini yakni menghapus tujuh kata "Dengan menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dan merubah Sila Pertama menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" dengan lapang hati.Semangat kebangsaan kita yang juga kita kenang hari ini di Hari Pahlawan adalah sebuah nasionalisme yang dilandasi oleh kemanusiaan universal bukan nasionalisme yang sempit. Sebuah nasionalisme yang oleh Bung Karno diikrarkan bahwa "My Nationalism is Humanity". Sebuah nasionalisme yang ditegaskan dalam Pidato 1 Juni Lahirnya Pancasila bahwa nasionalisme hanya bisa hidup subur di dalam tamansarinya internasionalisme. Internasionalisme dapat hidup subur jikalau berakar dalam buminya nasionalisme. Prinsip yang dibangun oleh sebuah landasan filosofis yang tinggi bahwa kita bukanlah makhluk egois namun makhluk sosial yang menghimpun menjadi satu sebagai sebuah bangsa, yakni bangsa Indonesia. Di dalam kehidupan menjadi bangsa tersebut kita menyadari diri pula bahwa diri kita adalah bagian dari keluarga besar ummat manusia.Saudara sebangsa setanah air yang budiman, pada dasarnya setiap warga bangsa menyadari bahwa kita semua mewarisi sebuah konsepsi, sebuah etos, sebuah niat dan tindak perilaku kepahlawanan yang tinggi dan luar biasa. Inilah saatnya kita menuntaskan perjuangan membangun bangsa dengan sikap mental yang positif dan konstruktif yaitu membangun sebuah bangsa yang merdeka,maju, berdaulat dan terbuka. Hanya dengan revolusi mental yang positif, optimis dan sadar riwayat kita sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dan terbuka kita menyelami tantangan dan persoalan yang kita hadapi bersama dengan semangat persatuan di dalam kesetaraan seluruh anak bangsa tanpa diskriminasi!Saudara - saudara sebangsa setanah air patriot bangsa yang budiman,Pada era milenium kedua saat ini kita tengah menyaksikan sebuah transformasi besar dalam hubungan internasional diantara bangsa-bangsa dunia. Kita sedang menyaksikan suatu zaman yang diutarakan oleh jurnalis Gideon Rahman pada tahun 2016 tentang fajar baru pergeseran global dimana kemajuan peradaban dunia disebut sebagai era Easternization atau Timurisasi.Dalam era kemajuan global seperti ini negara-negara Asia dianggap sebagai kutub-kutub baru kemajuan peradaban dunia. Oleh karena itulah persatuan Indonesia bukan hanya sebuah imperatif yang harus kita rawat sebagai suatu bangsa namun lebih dari itu Persatuan Indonesia adalah sebuah prasyarat bagi kita menjadi bagian dari kekuatan yang tengah tumbuh, the rising force bersama dengan bangsa-bangsa lain yang saat ini menjadi sorotan kemajuan seperti China, India dan Korea untuk menjadi menara-menara baru pembawa obor kemanusiaan. Membawa cahaya baru yang menjadi pandu kemajuan dunia berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang sejalan dengan nilai-nilai dasar negara kita yakni Pancasila.Pada akhirnya, sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang, marilah kita melakukan : HENING CIPTA SERENTAK SELAMA 60 DETIK pada tanggal 10 Nopember pukul 08.15 waktu setempat dimanapun berada.Pada kesempatan yang baik ini kami mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuang, bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi lingkungan, pahlawan bagi masyarakat maupun pahlawan bagi negeri ini, Selamat Hari Pahlawan Tahun 2017.Demikian, semoga Allah Tuhan SWT Yang Maha Esa senantiasa melindungi bangsa dan negara Indonesia. Amin.Merdeka.Sekian dan terima kasih.Wassalamu'alaikum, Wr. Wb.Jakarta, 10 November 2017MENTERI SOSIAL RIKHOFIFAH INDAR PARAWANSA
- Teks/Naskah Doa Upacara Hari Pahlawan 2019 secara Agama Islam_Bagi Anda yang membutuhkan teks doa upacara peringatan Hari Pahlawan ke-74 tahun 2019, silkan unduh file format PDF pada tautan di bawah ini.Silakan Download Teks Doa Upacara Hari Pahlawan secara Agama IslamYa Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Segala puji dan syukur kami persembahkan hanya untuk-Mu, atas Izin dan perkenan-Mu pada hari ini kami dapat menyelenggarakan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tanggal, 10 November 2019, semoga acara ini mendapat curahan rahmat dan ridha-Mu.Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang, Kami mohon kepada-Mu ya Allah, terimalah persembahan dharma bhakti para pahlawan kusuma bangsa yang telah gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa kami, lipatgandakanlah pahala mereka, curahkanlah rahmat dan ampunan-Mu, serta tempatkanlah mereka di surga-Mu bersama para syuhada dan para nabi dan rasul-Mu.Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Jadikan kami sebagai anak bangsa yang pandai mensyukuri nikmat-Mu dan tahu menghargai serta berterima kasIh kepada para pahlawan bangsa. Hiasi diri kami dengan perilaku terpuji dan niIai-nilai pengabdian dan kepahlawanan, serta jauhkan diri kami dari sifat dan perilaku yang tercela.Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memberi Petunjuk,Sadarkan hati kami sebagai generasi penerus, bahwa kemerdekaan yang kami nikmati hari ini adalah hasil jerih payah, cucuran keringat dan tetesan air mata serta tumpahan darah para pahlawan. OIeh karena itu ya Allah, tunjukkan kami jalan yang benar, jalan yang telah ditempuh oleh para pahlawan kami dan berilah kami kekuatan dan petunjuk-Mu dalam melanjutkan perjuangan mereka untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir bathin di bawah maghfirah dan rahmat-Mu.Ya Allah, Jadikanlah Peringatan Hari Pahlawan ini sebagai momentum memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa kami.Ya Allah, Yang Maha Pengampun, Ampunilah segala kesalahan dan dosa kami, dosa orang tua kami, guru-guru kami, para pemimpin kami, serta para pahlawan kami, Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
- Naskah Doa Hari Pahlawan_Di bawah ini merupakan Teks/Naskah Do'a secara Agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha pada Upacara Bendera dalam Rangka Memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November. Silakan Anda download sesuai yang Anda butuhkan. Unduhlah pada link yang tersedia di bawah teks doa Hari Pahlawan sesuai agama masing-masing.A. Doa pada Upacara Bendera di Seluruh Instansi Pemerintah dan Lembaga Pendidikan dalam Rangka Memperingati Hari Pahlawan Tanggal 10 NovemberYa Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Kami persembahkan puji dan syukur ke hadirat-Mu, atas segala rahmat dan karunia-Mu, pada hari ini kami dapat menyelenggarakan upacara bendera untuk memperingati hari Pahlawan semoga acara ini mendapat curahan rahmat dan ridha-Mu.Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang,Kami mohon kepada-Mu ya Allah, terimalah persembahan dharma bhakti mereka, tidak saja sebagai pengabdian kepada tanah air, bangsa dan Negara, tetapi juga sebagai pengabdian dan ibadah kepada-Mu. Sesuai dengan janji-Mu, lipatkanlah pahala mereka, curahkanlah rahmat dan ampunan-Mu kepada mereka, dan terimalah mereka disisi-Mu.Ya Allah, Tuhan yang Maha Kuasa,Jadikan kami sebagai anak bangsa yang pandai mensyukuri nikmat-Mu dan tahu menghargai serta berterima kasih kepada para pahlawan bangsa. Hiasi diri kami dengan perilaku terpuji dan nilai-nilai pengabdian dan kepahlawanan, serta jauhkan diri kami dari sifat dan perilaku yang tercela.Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memberi Petunjuk,Sadarkan hati kami, bahwa kemerdekaan yang kami nikmati hari ini adalah hasil jerih payah, cucuran keringat dan tetesan air mata serta tumpahan darah para pahlawan. Oleh karena itu ya Allah, tunjukkan kami kepada jalan yang benar, jalan yang telah ditempuh oleh para pahlawan kami dan berilah kami kekuatan dan petunjuk-Mu dalam melanjutkan perjuangan mereka untuk mewujudkan cita-cita para pendahulu kami dalam melanjutkan pembangunan bangsa kami.Ya Allah Yang Maha Bijaksana, Jadikanlah kesempatan memperingati hari pahlawan ini sebagai momentum menyatukan langkah untuk negeri, dalam rangka meningkatkan kesetiakawanan sosial nasional.Ya Allah, Yang Maha Pengampun,Ampunilah dan maafkanlah kekhilafan dan dosa kami, para pemimpin kami, kedua orang tua kami, guru-guru kami serta para pahlawan kami.B. Doa secara Katolik pada Upacara Ziarah Nasioanal 10 November Hari Pahlawan Nasional Cara Katolik dimulai dengan tanda salib:DALAM NAMA BAPA DAN PUTERA DAN ROH KUDUS AMINYa Allah Yang maha kasih, kami bersyukur atas negara kami, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Engkau telah menyatukan kami dari berbagai suku, agama, ras, warna kulit, budaya dan golongan menjadi satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami menyadari bahwa kesatuan kami dalam nesara kesatuan Indonesia merupakan anugerah besar dan indah bagi kami.Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Kudus, pangkal kehidupan semua insan. Engkau telah memanggil para pahlawan kami, baik yang telah gugur di medan juang maupun mereka yang gugur dalam pengabdian, dari tengah-tengah kami untuk kembali kehadiratMu.Kami semua bisa merasakan kesatuan kami dengan mereka. Cita-cita, perjuangan dan kobaran semangat mereka tetap hidup di tengah-tengah kami. Bersama mereka yang telah Kau panggil, kami semua adalah putera dan puteriMu, warga persekutuan kaum beriman dahulu, kini dan yang akan datang.Karena mereka beriman kepadaMu, kami yakin bahwa hidup mereka hanyalah diubah, bukannya dilenyapkan dan bahwa suatu kediaman abadi kini tersedia bagi mereka di surga. Didasari oleli keyakinan ini, semoga dalam membela negara dan menghadapi maut yang tak terelakkan kelak, kami pun tidak merasa takut, karena sungguh-sungguh didukung oleh harapan akan hidup abadi yang Engkau janjikan kepada kami.Ya Tuhan Maharahim, kami berdoa bagr para pahlawan kami, ampunilah dosa-dosa mereka, dan terimalah mereka dalam pangkuan kasihMu. Mereka telah mengorbankan hidup dan mengalami kematian seperti Kristus, maka perkenankanlah mereka pun mengambil bagian dalam kebangkitan bersama Kristus.Ya Tuhan yang Mahabaik, kami juga berdoa bagi semua orang yang telah Engkau panggil mendahului kami. Karena belas kasih dan kerahimanMu, mereka semua memperoleh kebahagiaan bersama para kudusMu di surga.Ya Allah yang Mahabaik, bimbinglah kami selalu untuk belajar dari teladan para pahlawan kami yang berjuang demi kedamaian dan keadilan di dunia ini, khususnya untuk membangun Indonesia yang berdaulat, mandiri, sejahtera lahir dan batin.Ya Bapa semua pujian, permohonan, dan harapan ini kami haturkan kepadaMu dengan perantaraan Yesus Kristus Sang Penyelamat kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus kini dan sepanjang segala abad.AMIN.C. Doa Hari Pahlawan Agama KristenPuji dan syukur kepada Tuhan Allah Yang Maha Pengasih atas rahmat dan anugerah-Nya kita dapat menghadiri pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini. Kami yakin dan percaya bahwa kasih sayang-Mu sungguh tiada batasnya, karena itu hanya kepada-Mu lah kami memuji dan mengucapkan syukur.Saat ini Tuhan, ketika bangsa kami (lndonesia) melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati hari pahlawan Republik Indonesia, kami mohon kepada-Mu Ya Tuhan, Ampunilah segala dosa dan kesalahan para Pahlawan kami ini, tempatkanlah mereka disisiMu ya Tuhan, muliakanlah kedatangan mereka disisi-Mu, sebagai pejuang di negara kami yang telah gugur di medan perang. Dengan semangat juang mereka telah mengorbankan jiwa raga dan harta dan para keluarga mereka demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Semoga Tuhan Allah menerima pengorbanan darma bakti mereka di sisi-Mu.Ya Tuhan Yesus Yang Maha Pengasih, berilah semangat kepahlawanan pada kami semua dan pada khususnya seluruh bangsa Indonesia ini, persatukanlah kamidalam perbedaan suku, ras, budaya bersama dalam keberagaman dalam membangun bangsa dan negara kami, untuk menjadi bangsa yang utuh dan bangsa yang menjunjung tinggi perjuangan dan kebersamaan dalam membangun bangsa dan Negara Republik Indonesia yang kuat dan sejahtera dibawah lindungan dan pengasihan-Mu.Ya Tuhan Yesus, hindarkanlah dari bangsa kami para bencana alam dan mala petaka agar kami dapat meneruskan perjuangan pembangunan bangsa ini demi mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin dalam naungan-Mu.Ya Tuhan Yesus yang Maha Pengasih, ampunilah dosa-dosa kami agar kami dapat menjungjung tinggi nilai-nilai perjuangan yang telah di lakukan pendahului kami, semoga Tuhan Yesus senantiasa menyertai dalam melanjutkan cita-cita perjuangan para pahlawan pendahulu kami. Didalam nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur kepada Allah Bapak di sorga Amin.D. Doa Hari Pahlawan secara Agama HinduOm Awignam Astu Namosidham,OM Ung rah pat astraya namah,Om Atma Tattwatmam Sudhayamam Swaha,OM OM Kswamam sampurnaya namah swaha,OM Sri Pasupataya hum phat,OM Sriyam bhawantu, sukham bhawantu, purnam bhawantu,Om Siwa Nirmolom Tang Guhyam,Siwa tattwa Parayanah,Siwasya Parama Suksma,Siwa, Siwa, Siwa Sampurna ya Nama Swgha, (Mantram Samhita)Om Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa, saksi agung jagat raya dikala siang maupun malam. Pada Hari ini kami berkumpul bersama di tempat ini seraya memanjatkan doa, memohon ampunan dan lindungan-Mu dalam acara memperingati Hari Pahlawan, semoga acara ini berjalan dengan baik dan penuh hikmad.Om Hyang Widhi Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, hamba memujamu engkau bersemayam di dalam hati setiap insan sebagai Siwa yang suci, dikau yang teragung dan amat gaib, Om Siwa Maha Agung Penguasa Maut, semoga sempurnalah sembah dan puji kami kepada para Pahlawan yang telah gugur di medan perang dalam membela bangsa dan negara, dan berikanlah tempat di alam Brahman sesuai dengan karma baiknya.Om Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa, sinarilah kami bahwa kemerdekaan yang kami nikmati sampai sekarang ini adalah hasil dari jerih payah, cucuran keringat dan tetesan air mata serta tumpahan darah para pahlawan kami, Tunjukkanlah kami jalan yang terang benderang, jalan yang telah ditempuh oleh para pahlawan/pejuang kami dan berilah kami anugrah-Mu dalam melanjutkan perjuangan mereka untuk mewujudkan cita-cita para pendahulu kami dalam melanjutkan pembangunan bangsa dan negara.Om Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Pengampun, kami sadari sebagaimana manusia biasa, tidak luput dari kekeliruan dan kesalahan, untuk itu ampunilah segala dosa dari pikiran, perkataan dan perbuatan kami dan tuntunlah kami kejalan yang benar.Om Hyang Widhi Tuhan yang Maha Sempurna, kami yakin engkau mendengarkan doa kami, karena kami ada dalam kehidupan-Mu.Om Shanti, Shanthi, Shanti, Om.E. Doa Hari Pahlawan secara Agama BuddhaNamo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa (3x)Svathi Hothu Namo BuddhayaTerpujilah Sang Bhagava Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna,Terpujilah Tuhan Yang Maha Esa, Sang Tri RatnaPertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang Tri Ratna dan para Bodhisattva Mahasattva karena saat ini kita diberikan berkah kesehatan dan panjang umur, sehingga hari ini kita dapat memperingati Hari Pahlawan Tahun ini dengan penuh khidmad, lancar, tertib dan aman.Peringatan hari Pahlawan dapat dijadikan sebagai cermin atau refleksi tetang pengorbanan, keteladanan dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan dengan terus bekerja dan bekerja dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera sebagai cita-cita perjuangan bangsa. Kami menyadari bahwa keikutsertaan kami dalam mengisi pembangunan bangsa dan Negara belum cukup, oleh karena itu melalui peringatan hari Pahlawan ini, kami bertekad satukan langkah untuk negeri dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia untuk mencapai kejayaan.Semoga bangsa dan Negara Indonesia senantiasa damai dan sejahtera, sehingga pa'a pemimpin bangsa ini dapat senantiasa menjalankan roda pemerintahan dengan baik, jujur, adil serta mampu menegakkan hukum secara benar. Semoga bangsa Indonesia terbebas dari bencara dan mara bahaya dan dijauhkan dari hal-hal yang kurang menguntungkan.Semoga Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga utuh selama-lamanya, sebagaimana yang dikehendaki dan telah diperjuangkan oleh para Pahlawan bangsa yang gugur dalam mempertahankan berdiri tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.Semoga kebahagiaan, keharmonisan, kesejahteraan, ketentraman dan kedamaian senantiasa melimpah kepada bangsa dan para pemimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia,Semoga Jayalah IndonesiaSabbe Satta Bhavantu SukhitattaSemoga Semua Makhluk Hidup BerbahagiaSadhu... Sadhu... Sadhu...Demikian Contoh Teks/Naskah Doa pada Upacara Peringatan Hari Pahlawan secara Agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha. Semoga bermanfaat.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I alias Pangeran Sambernyawa alias Raden Mas Said (lahir di Kraton Kartasura, 7 April 1725 – meninggal di Surakarta, 28 Desember 1795 pada umur 70 tahun) adalah pendiri Praja Mangkunegaran, sebuah kadipaten agung di wilayah Jawa Tengah bagian timur, dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ayahnya bernama Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura dan ibunya bernama R.A. Wulan.
Julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, gubernur VOC, karena di dalam peperangan RM. Said selalu membawa kematian bagi musuh-musuhnya.
Ia menikah dengan seorang wanita petani bernama Rubiyah, yang terkenal dengan julukannya "Matah Ati"
Pesan Perjuangan dari Pangeran Sambernyowo / KGPAA Mankunegoro I :
- Rumongso melu handarbeni ( merasa ikut memiliki )
- Wajib melu hangrungkebi ( wajib ikut mempertahankan )
- Mulat sario hangroso wani ( mawas diri dan berani bertanggung jawab ).
9. Pesan Pahlawan Nasional Pattimura
“Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura
muda akan bangkit”
( Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817 ).
10. Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare
“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”
( Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).
11. Pesan Perjuangan dari Bung Tomo
“Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan”. (Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga.”
(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)
12. Gubenur Suryo
“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”
(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945
di Surabaya)
13. Soekarno
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”
(Pidato HUT Proklamasi 1963)
14. Moh. Hatta
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin
pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan
gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek
terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara
sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”
15. R.A. Kartini
“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.
16. Pesan Perjuangan dari Ki Hajar Dewantara
"Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh), Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat), dan Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)"
(Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 dan hingga kini masih dipakai dalam dunia pendidikan).
Demikian tentang Pesan Perjuangan dari 16 Pahlawan Nasional. Semoga bermanfaat