Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Tips Menulis Puisi Bagi Pemula! Super Mudah untuk Diikuti!


Puisi adalah satu satu karya sastra yang unik sekaligus sedang marak digandrungi muda-mudi Indonesia nih. Penulis lihat-lihat, ada banyak banget akun Instagram sampai Line yang khusus dibuat untuk menampung berbagai jenis puisi karya anak bangsa.





Wuidih keren banget kan! Puisi juga menjadi salah satu cabang lomba FLS2N sampai berbagai ajang nasional dan internasional. Oleh karena itu, kali ini penulis ingin membagikan tips menulis puisi bagi pemula khusus untuk kamu yang ingin belajar menulis gengs. So, simak ulasan di bawah ini ya Kawan!






Tips Menulis Puisi Bagi Pemula





1. Tentukan tema





Random collection of different words and word-forms on magnetic tiles




Hal pertama yang wajib kamu lakukan ialah menentukan tema. Yap, tema ini super penting banget untuk dipikirkan gengs. Tentunya karena dengan tema maka kamu tahu ke mana sih arah puisi ini berbicara.





Ga hanya itu, tema juga membantumu untuk membuat plot atau alur puisi sampai pemilihan kosa kata yang tepat. Nah, tema sendiri bisa kamu sesuaikan dengan keinginan hati, mood, atau bahkan diminta oleh penyelenggara (apabila lomba).





Tema bisa berupa cinta, persahabatan, alam, atau bahkan kebangsaan. Pastinya tema adalah sebuah kata yang paling tepat untuk menggambarkan isi atau keseluruhan puisi secara luas. By the way, tema juga bisa kamu ambil dari perasaan yang sedang terjadi padamu saat menulis puisi juga gengs!





2. Kepada siapa sih puisi ini ditulis?





Next, tips menulis puisi bagi pemula bisa kamu mulai dengan mempertanyakan kepada siapa sih puisi ini ditulis? Apakah puisi ini ditulis untuk orang tua, kekasih, Tuhan, atau siapa? Tentunya hal ini akan sangat membantumu untuk mengimajinasikan sekaligus memproyeksikan setiap kata-kata yang ditulis.





Misalnya, kamu menulis puisi tersebut untuk orang tua. Maka kamu bisa memasukkan penggambaran tentang orang tuamu ke dalam puisi tersebut (rambut putih, kerutan di dahi, dll) untuk membangun suasana gengs.





Oh iya, kepada siapa puisi tersebut ditulis ga harus bersifat subjek ya gengs (bersifat orang atau makhluk hidup), bisa juga benda mati seperti awan, matahari, bumi, atau mungkin benda di sekitarmu.





3. Tulis kata-kata





person using black and silver laptop computer
Photo by Daniel Thomas on Pexels.com




Ada banyak tipe atau gaya penulisan puisi dari setiap penulis. Ada yang menuliskan kata-kata yang secara mendadak muncul di kepala, ada juga yang butuh pemilihan intensif dalam menyusun satu kata di setiap baitnya.





Nah, di tahap ketiga ini kamu udah bisa mulai menulis puisi. Tulislah kata-kata yang mungkin bermunculan di kepala atau terlintas begitu saja. Ga harus dengan rapi kok gengs, kamu bisa tulis sebagai coret-coretan terlebih dahulu.





Apabila kata-kata yang terlintas mendadak berhenti, maka jangan khawatir. Tarik napas dalam-dalam, kemudian mulai imajinasikan kata yang sudah kamu tulis. Pelan-pelan akan muncul berbagai kata tambahan yang terlintas kok. Nah, ini dia gengs yang dinamakan proses kreatif dalam puisi.





4. Perhatikan rima





Setelah berbagai kata yang terlintas tadi kamu tulis, maka kini saatnya memperhatikan tiap rima dari masing-masing kalimat. Secara baku, sebuah puisi yang bagus harus memiliki rima a-b-a-b atau a-a-a-a.





Akan tetapi, seiring berjalannya waktu penulisan puisi pun semakin bebas dan modern. Kamu ga wajib menulis sesuai dengan rima seperti halnya pantun, tetapi jangan lupa tetap memperhatikan huruf vokal di tiap kalimatnya. Begini gengs contohnya,





Tanah tak menolak kupijak
Air ikhlas kutenggak
Udara rela kauhela
Tapi di luar jendela*





Nah, kalau kamu lihat bait di atas tentunya akan sangat mudah bukan menemukan rima di ujung kalimatnya. Bait di atas menggunakan jenis rima a-a-b-b. Namun, coba bandingkan dengan puisi di bawah,





Aku sisir jalan pesisir
Ingin kusigi magi puisi
Kau samar di balik cadar





Sementara pada sajak di atas, penggunaan rima tidak harus terletak di ujung kalimat. Kamu bisa menggunakannya di dalam kalimat, dengan tetap memperhatikan huruf vokal di kalimat berikutnya.





5. Jangan lupa benang merahnya ya!





Hand writes words with a fountain pen on paper




Tips menulis puisi bagi pemula yang sering banget dilupakan ialah mencari benang merah. Di tahap ketiga tadi kamu sudah menuliskan puisi dengan berbagai kata-kata yang terlintas di kepala, kemudian kamu juga sudah menyusun rima.





Nah, di tahap ke-5 ini kamu juga wajib mencari benang merah di tiap baitnya gengs. Apakah kata-kata di bait pertama berkorelasi atau berhubungan dengan bait kedua? Ini perlu banget dicari tahu. Jangan sampai sajak yang dibuat memang bagus dan indah, tetapi tidak berhubungan satu sama lain.





Membuat puisi itu ibarat menulis sebuah cerita gengs. Pertama kamu bisa membuat perkenalan terlebih dahulu. Menggambarkan keadaan atau situasi. Selanjutnya, mulai masuk ke bagian konflik hingga antiklimaks.





Akan tetapi, berbeda dengan novel atau cerpen, puisi ga memerlukan penyelesaian konflik di bait terakhir. Kamu juga bisa membuat puisi menggantung untuk menimbulkan kesan misterius bagi pembaca. Nah, gimana apakah sudah ketemu benang merah antar tiap baitnya?





6. Menyusun tipografi





Dalam tips menulis puisi bagi pemula berikutnya, penulis mau mengingatkanmu tentang penyusunan tipografi. Tipografi atau disebut sebagai perwajahan puisi merupakan bentuk penyusunan bait dalam sebuah puisi. Begini contohnya gengs,





Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu**









Nah, di atas adalah contoh 2 puisi dengan tipografi berbeda gengs. Pada bait Aku Ingin karya Pak Sapardi menggunakan penggunaan tipografi biasa. Namun, bandingkan dengan cuplikan puisi milik Pak Sutardji. Terlihat kan perbedaannya?





Nah, tipografi sendiri bisa kamu sesuaikan dengan keinginan dan tentu jangan lupa makna di dalamnya. Hal ini karena pelukisan wajah puisi atau tipografi juga akan berpengaruh pada penafsiran dari puisi yang kamu buat gengs.





7. Membaca dan menulis ulang





Yuk, tips menulis puisi bagi pemula yang terakhir ialah membaca lalu menulis ulang puisi yang telah kamu buat gengs. Ingat kan, di awal tadi kamu udah menulis puisi secara gambaran kasar nih, nah setelah merevisi bagian rima hingga tipografi kini saatnya kamu menulis puisi secara utuh.





Pertama, kamu bisa membaca ulang puisi yang telah dibuat dengan tipografi. Periksa kembali rima hingga penulisan tanda baca maupun pemenggalan kata. Apabila dirasa sudah mantap, maka tiba saatnya kamu menyalin ulang puisi yang dibuat dengan apik tanpa coretan atau kesalahan lagi gengs.





Don’t Forget!





Tips menulis puisi bagi pemula
Close up of books on desk in library.




Hampir aja penulis kelupaan memberitahumu gengs, hehehe. Untuk menulis puisi yang indah atau memenangkan perlombaan, maka diperlukan kerja keras dan keuletan guys. Nah, penulis mau ingatkan kalau menulis puisi juga harus diimbangi dengan membaca buku.





Kamu bisa mulai membaca beberapa kumpulan puisi milik Joko Pinurbo yang cukup ringan untuk dimaknai atau dipahami, Wishnutama, dan Oka Rusmini. Bahkan jika kamu memiliki role yang sesuai dengan tema puisimu maka akan lebih baik gengs.





Kemudian baru deh berlanjut ke berbagai puisi milik Sapardi Djoko Damono, Sitok Srengenge, Chairil Anwar, Kahlil Gibran, atau berbagai penulis luar negeri yang biasanya cukup ‘berat’ untuk ditelaah.





So, itu tadi 7 tips menulis puisi bagi pemula versi penulis! Yuk, perbanyak baca buku, perbanyak kosa kata untuk memperlancar kemampuan membuat puisi! Selamat Mencoba gengs!





*Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono





**Aku Bergerak karya Sitok Srengenge