Apakah semua Guru wajib memiliki website/blog ?- Sahabat Pembaca, pertanyaan tersebut muncul ketika saya membaca di kisi-kisi soal/materi UKG ( khususnya kisi-kisi UKG Guru SD ), di mana pada kompetensi utama "profesional", kompetensi inti guru "memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri, kompetensi guru " 24.1. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi", dengan indikator " 24.1.2 menggunakan web/blog sebagai sarana komunikasi antar peserta KKG".Sahabat, jika memahami kata "menggunakan web-blog" berarti jelas kan bahwa Guru tidak wajib memiliki web/blog, namun wajib bisa menggunakannya sebagai sarana komunikasi antar peserta KKG. Jadi bagi Guru yang saat ini belum memiliki blog, sebaiknya tidak perlu pusing karena kita dapat membuat blog secara gratis selamanya kok. Banyak penyedia blog gratisan, diantaranya wordpress dan blogger.com/blogspot.com/blogspot.co.id. Silakan baca Cara Membuat Blog Gratis di Blogspot ( 5 menit jadi dan langsung bisa diisi artikel ).Apakah blog gratisan bisa digunakan untuk lebih dari 1 Orang pengguna ?Sahabat, blog gratisan juga bisa dimanfaatkan sebagai blog untuk ramai-ramai, dalam artian 1 blog bisa dengan beberapa Admin blog. Dengan cara ini, dalam 1 gugus bisa menggunakan hanya 1 blog sebagai media komunikasi antar peserta KKG, malahan di UPTD Dikpora Unit Kecamatan kami, rencananya akan menggunakan 1 blog untuk banyak gugus, dan blog tersebut baru dibuat untuk keperluan Informasi dan berbagi Ilmu Pengetahuan. Silakan kunjungi UPTD Dikpora Unit Kecamatan Buayan
Sahabat, jika memahami kata "menggunakan web-blog" berarti jelas kan bahwa Guru tidak wajib memiliki web/blog, namun wajib bisa menggunakannya sebagai sarana komunikasi antar peserta KKG. Jadi bagi Guru yang saat ini belum memiliki blog, sebaiknya tidak perlu pusing karena kita dapat membuat blog secara gratis selamanya kok. Banyak penyedia blog gratisan, diantaranya wordpress dan blogger.com/blogspot.com/blogspot.co.id. Silakan baca Cara Membuat Blog Gratis di Blogspot ( 5 menit jadi dan langsung bisa diisi artikel ).
Apakah blog gratisan bisa digunakan untuk lebih dari 1 Orang pengguna ?
Baca Juga
- Cara Mendapatkan Domain sch.id Gratis_Kominfo Mengadakan Program Pemberian 1 Juta Paket Domain dan Hosting Gratis untuk Website Sekolah_Cara Mengajukan Permohonan Paket Domain dan Hosting Gratis untuk Pembuatan Website Sekolah dari Keminfo_Ini kabar gembira bagi sekolah, pasalnya Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ( Kominfo RI ) berbagi domain dan hosting gratis untuk membuat website sekolah Anda. Berdasarkan info yang kami terima dari Dinas Dikpora Kabupaten Kebumen melalui Admin Kabupaten bahwasanya Keminfo akan membagikan sebanyak 1 juta paket hosting dan domain sch.id secara gratis.Menurut Ketua KK Datadik Kab.Kebumen Dra. Nila Agustina, MPA, hal ini berdasarkan Surat Direktur E-Business Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI Nomor 1457/KOMINFO/DJAI/AI.0203/12/2015 Tanggal 18 Desember 2015 Perihal permintaan Data Sekolah dan Surat Nomor 420/02280/2016 tanggal 8 April 2016 Tentang Permintaan Data Sekolah dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu disampaikan hal-hal sebagai berikut :1. Dalam rangka meningkatkan pelayanan sekolah berupa penyediaan informasi dan konten positif melalui website sekolah, maka kementerian Kominfo memprogramkan pemberian 1juta nama domain Indonesia gratis beserta fasilitas pendukungnya berupa hosting selama 1 tahun. Baca juga Pentingnya Website bagi Dunia Pendidikan2. Guna mendukung implementasi kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar, untuk sekolah yang akan mengajukan domain dan hosting, dapat mengisi Form Data Sekolah berikut ini dan akan dikirim via email ke BPTIKP Jateng paling lambat tanggal 22 April 2016.Contoh Cara Daftar Pengajuan Mendapatkan Paket Domain dan Hosting Gratis untuk Pembuatan Website Sekolah dari KominfoMenindaklanjuti dari Surat tersebut, maka KK Datadik Kab. Kebumen melalui Operator Kabupaten menyediakan Form Pengajuan Data Sekolah untuk diisi oleh sekolah yang ingin mengajukan permohonan mendapatkan paket gratis domain sch.id dan hostingnya untuk pembuatan website sekolah.Adapun form pengajuan data sekolah dan petunjuk pengisiaannya sebagai berikut.1. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN): isi dengan NPSN sekolah Anda2. Nama Sekolah: isi nama lengkap sekolah Anda3. Alamat Sekolah: isi dengan alamat lengkap sekolah Anda4. Nomor Telepon Sekolah: isi dengan nomor telepon sekolah dan/atau nomor HP Kepala Sekolah5. Nomor HP Admin: isi dengan nomor HP milik calon Admin website sekolah6. Nomor KTP Kepala Sekolah: isi nomor KTP Kepsek7. Domain yang akan diajukan: isi dengan nama domain sesuai keinginan sekolah Anda. Contoh smpn1sukses.sch.id8. Sudah memiliki website sekolah?: beri tanda centang pada pilihan yang sesuai9. Klik "Kirim" Sahabat pembaca, form pengajuan data sekolah seperti di atas merupakan form yang digunakan bagi sekolah di Kabupaten Kebumen. Jadi, bagi sekolah di Provinsi Jawa Tengah selain Kab.Kebumen, silakan minta informasi ke Dikpora Kabupaten/Kota wilayah sekolah Anda. Demikian juga bagi sekolah di luar Provinsi Jawa Tengah, silakan cari informasi di wilayah Anda.Demikian info tentang Cara Mengajukan Data Sekolah untuk Mendapatkan Paket Domain dan Hosting Pembuatan Website Sekolah Gratis dari Kominfo. Semoga bisa menjadi acuan dan bermanfaat.
- Pentingnya Internet dalam Dunia Pendidikan- Mencari dan Berbagi Ilmu di Internet- Sahabat Pembaca, dewasa ini semua pengguna internet, khususnya Orang Indonesia sangat suka dan banyak juga yang menjadi manja dengan internet. Nyaris semua kebutuhan tentang informasi maupun ilmu tak lepas dari internet.Apa saja yang kita anggap perlu info atau referensi dari internet maka saat itu juga mencari di internet. Kebutuhan manusia akan info dari internet sudah lama terasa menjadi kebutuhan pokok manusia sebagaimana kebutuhan pokok pendidikan.Dari kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengakses internet dalam mencari info/ilmu ini memunculkan senjata pamungkas baru jika seseorang buntu dalam menyelesaikan tugas atau apa yang menjadi kebutuhan akan informasinya, senjata baru itu adalah "Tanya Mbah Google" dan "Cari di Internet".Saat ini "Mbah Google" merupakan salah satu sumber ilmu dan gurunya manusia sejagat raya ini. Kemudian yang perlu kita cermati antara lain sebagai berikut :Dengan siapa mbah Google bekerja sama dalam menyediakan/mewujudkan/menciptakan/membangun/menjaga Perpustakaan Raksasa Dunia?Seimbangkah antara pencari ilmu/info dengan yang berbagi?Apakah kita sudah ikut ambil bagian sebagai penyumbang ilmu?Bagaimana cara mengajak generasi muda agar ikut berpartisipasi dalam rangka mewujudkan Indonesia Melek ( Tidak Buta ) Internet?1. Kerjasama Google dengan Admin Web/Blog ( Blogger )Sebenarnya mesin pencari bukan hanya Google karena ada yahoo, bing, dan kawan-kawan. Namun karena Google yang lebih populer maka pada artikel ini biar lebih enak saya pakai istilah Google saja.Kerjasama mbah Google dengan Blogger merupakan kekuatan yang cocok dalam membangun dan menyediakan info/ilmu.Google sebagai penyedia segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis perangkat lunak dan lain-lain, sedangkan Blogger (Admin Blog/Website) merupakan penyaji/penyumbang ilmu.Dalam hal penyaji info terkini, kendalinya dipegang oleh web berita online yang dalam hal ini yang berperan adalah para Wartawan yang setiap hari gigih dalam menyajikan infonya lewat majalah berita onlinenya seperti majalah berita online: detik.com, kompas.com, liputan6.com, tribunnews.com, suara.com, merdeka.com, viva.co.id, kapanlagi.com, kompasiana.com, okezone.com, jpnn.com, republika.co.id, metrotvnews.co, tempo.co, dan lain sebagainya.Dalam hal keilmuan, banyak pemilik web/blog yang disebut Admin ataupun sering disebut Blogger yang dengan penuh semangatnya menyumbangkan opini/gagasan/ilmunya dengan cara berbagi di web/blognya masing-masing.Motivasi keilmuan para Blogger mayoritas lebih tinggi daripada motivasi bisnis/ekonominya, walaupun saat ini nyaris tak ada web/blog yang tidak menampilkan iklan.Mengapa di web/blog mayoritas ada iklan yang lewat?. Sebenarnya saya yakin Anda sudah mengetahui alasan tentang hal ini.Namun tidak ada salahnya saya sampaikan juga di halaman blog ini. Seperti kita ketahui bersama bahwa ada berbagai jenis website/blog seperti web sekolah, web perusahaan, web instansi, web pribadi, dan lain-lain.Artikel terkait, baca Cara Gampang Membuat Blog GratisanUntuk web resmi suatu instansi dan perusahaan tentunya mayoritas webnya tanpa iklan karena biaya operasionalnya ditanggung oleh organisasi/instansi/perusahaan tersebut.Namun untuk web personal mayoritas bekerja sama dengan dunia iklan karena demi lancarnya keberhasilan web.Di mana biaya operasional web/blog tentunya tidak sedikit. Mungkin pada awal-awal merebaknya internet masih banyak pemilik blog yang dengan semangatnya berbagi ilmu tanpa memasang iklan, akan tetapi waktu itu biaya operasional ngeblog didapatkan oleh Blogger melalui tombol "Donasi", jadi para pengguna internet pun banyak yang dengan ikhlas memberi sumbangan kepada para Blogger.2. Seimbangkah antara jumlah pencari ilmu dengan yang berbagi ilmu ?Sebagaimana yang telah saya singgung di atas bahwa masayarakat Indonesia sudah banyak yang manja dengan internet atau dengan mbahnya yaitu mbah Google.Misalnya, para pelajar mencari referensi untuk menyelesaikan tugasnya di internet, para Guru mencari referensi yang akan disampaikan kepada siswanya di internet, dan banyak orang yang mencari info/ilmu tentang apa pun di internet.Ya internet memang cukup sakti, di mana banyak hal yang bisa didapatkan lewat internet. Namun apakah kita selamnya akan menjadi pencari?, tentunya tidak kan?, kalau semuanya inginnya mencari, kapan dong dunia keilmuan Indonesia akan berkembang?.Sahabat Pembaca, jika antara pencari dan penyaji ilmu di internet tidak seimbang maka yang terjadi adalah semakin banyaknya pembahasan yang sama antara blog satu dengan lainnya.Hal demikian bisa jadi memang dalam suatu penyajian dituntut sama karena pakemnya begitu, tapi anehnya ada juga isi artikel yang sama persis ( mungkin hasil copas/plagiat).3. Apakah kita sudah ikut ambil bagian sebagai penyumbang ilmu di internet ?He he, maaf pertanyaan di atas boleh dijawab dan boleh tidak. Misalkan Anda berkenan menjawab, jawablah dalam hati saja, jika berkenan ditulis silakan tuliskan di kolom komentar.Sahabat, saya yakin Anda memiliki keahlian pada suatu disiplin ilmu tertentu, jadi sebaiknya jika Anda saat ini belum memiliki web/blog sebagai sarana menyumbangkan ilmu kepada orang lain lewat internet, sebaiknya Anda mulai ikut sebagai penyumbang ilmu.Anda tidak perlu biaya operasional yang banyak untuk berbagi ilmu karena bisa menggunakan/membuat blog gratisan dengan domain blogspot.com, wordpress.com, dan lain-lain.Jika kita mau berbagi kepada orang lain tentang ilmu yang tentunya bermanfaat, saya yakin ilmu yang kita bagikan tersebut tidak akan berkurang, bahkan semakin banyak ilmu yang kita bagikan maka semakin luas dan dalam juga ilmu kita.4. Bagaimana cara mengajak generasi muda agar ikut berpartisipasi dalam rangka mewujudkan Indonesia Melek ( Tidak Buta ) Internet?Generasi muda merupakan Aset Bangsa yang sangat berharga. Jika generasi muda banyak yang bersemangat dan mau menyumbangkan ilmunya, dalam hal ini lewat internet maka memperkaya ilmu di Perpustakaan Online Indonesia sehingga secara langsung maupun tak langsung akan bermanfaat dalam menumbuhkembangkan prestasi pendidikan di Indonesia.Kemudian bagaimana cara mengajaknya?, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengajak generasi muda agar aktif berbagi ilmu lewat internet yaitu dengan menulis artikel di blog ( bagi yang sudah memiliki web/blog).Cara lain sebenarnya banyak banget seperti berbagi tulisan yang sifatnya mengajak di media sosial seperti facebook, twitter, instagram, berbagi ilmu via WA dan lain-lain.Cara mengajak secara offline juga bisa kita lakukan. Misalnya dengan memberi sosialisasi kepada generasi muda di organisasi Karang Taruna, mengajak kepada siswa/mahasisa ( bagi Guru/Dosen ), dan cara lainnya.Baca juga Web Sebagai Media Pembelajaran yang MenyenangkanDemikian sekilas tentang Manfaat Internet di Dunia Pendidikan. Semoga artikel ini bermanfaat
- Enam Syarat Mencari Ilmu-Menurut Ali Bin Abi Thalib ada 6 syarat mencari ilmu yakni cerdas, giat/rajin ( semangat ), sabar, bekal ( biaya ), petunjuk dari guru, dan waktu yang lama. Enam sayarat tersebut disampaikan oleh Ali Bin Abi Thalib via syairnya yang terjemahannya " Tidak akan berhasil seseorang dalam mencari ilmu kecuali dengan enam syarat, maka akan saya sampaikan kepadamu keseluruhan syarat-syarat tersebut dengan jelas. Cerdas, giat, sabar, mempunyai biaya, adanya petunjuk dari seorang guru, dan dalam waktu yang lama".Syarat-syarat tersebut berlaku untuk syarat mencari ilmu agama maupun ilmu umum. Untuk lebih jelasnya simak sedikit penjelasan di bawah ini :1. Cerdas-Menurut Hasan Sadily, dkk, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud, Jakarta, 1997, halaman 186,cerdas dapat diartikan sebagai sempurna dalam perkembangan akal dan budi (untuk berpikir, mengerti ). Anak/Orang yang cerdas juga dapat diartikan sebagai manusia yang tajam pikirannya, sehingga dapat mengingat, menghafal, dan memahami apa yang dipelajarinya dengan cepat. Selain definisi di atas, Muhammad Said Mursi,pada Op.Cit, halaman 207 menjelasakan bahwa kecerdasan ( intellegensi ) adalah kemampuan untuk memahami keterkaitan antara berbagai hal, kemampuan untuk mencipta, memperbaharui, mengajar, berpikir, memahami, mengingat, merasakan, berimajinasi, memecahkan permasalahan, dan kemampuan untuk mengerjakan berbagai pekerjaan dalam berbagai tingkat kesulitan. Dari definisi tersebut sangatlah tepat apa yang dikemukakan oleh Ali Bin Abi Thalib, di mana cerdas ditempatkan pada syarat yang pertama dalam menuntut ilmu. Jika anak/orang memiliki kecerdasan yang tinggi maka akan cepat menyerap ilmu yang sengaja dipelajari maupun yang tidak sengaja dipelajari, sebaliknya jika seseorang memiliki kecerdasan yang rendah maka akan lebih membutuhkan waktu lama dalam menyerap suatu ilmu.2. Giat ( Rajin; Semangat )- Giat dalam hal ini diartikan sebagai kegigihan dan keuletan/ketekunan dalam menghadapi problem-problem yang ada dalam proses belajar.3. Sabar-Ada beberapa definisi/pengertian sabar sebagai berikut:Sabar adalah tahan dalam menghadapi cobaan, tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, dan tidak patah hati. ( Ibid halaman 158-160 )Sabar ialah tetap dan teguhnya dorongan keagamaan dalam menghadapi dorongan hawa nafsu. ( Imam Muhyidin An-Nawawi, Al Adzkar, Darul Ihya; Indonesia, hal 4 ).Definisi sabar menurut bahasa adalah bahwa sabar berasal dari bahasa Arab yakni " Shobaro " yang sudah menjadi bentuk infinitif ( masdar ) " Shobron ". Dari segi bahasa sabar berarti menahan atau mencegah. Kata sabar sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia.Menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.( http://islamiyyah.mywibes.com/ )4. Mempunyai biaya- Mempunyai biaya di sini diartikan sebagai ongkos yang mencukupi untuk biaya hidup, sekiranya orang yang mencari/menuntut ilmu tidak lagi membutuhkan pertolongan dari orang lain dalam masalah rejeki. Jika pencari ilmu, dalam hal ini para siswa yang masih duduk di bangku SD, SLTP, dan SLTA mungkin masalah biaya sudah ditanggung oleh orang tuanya atau walinya, dengan demikian maka seorang pelajar dapat fokus dalam setiap harinya untuk belajar. Apalagi saat sekarang banyak siswa yang menerima BSM.Seseorang yang sedang mencari ilmu disyaratkan untuk mempunyai biaya (ongkos). Dimaksudkan supaya orang tersebut bisa berkonsentrasi secara penuh dalam mencari ilmu (belajar) sehingga tidak terganggu dengan pemikiran-pemikiran yang lain yang bisa mengganggu dalam proses belajarnya, seseorang tidak mungkin bisa menuntut ilmu dengan baik apabila dia tidak mempunyai biaya untuk membeli alat-alat kebutuhan belajar, seperti buku pelajaran misalnya, atau seseorang tidak akan bisa belajar dengan tenang apabila dia kekurangan uang untuk kebutuhan sehari-hari, seperti halnya kebutuhan untuk makan. Jadi, kalau secara logika tidak mungkin seseorang bisa belajar dengan baik apabila konsentrasinya masih terpecah dalam masalah biaya kehidupannya, kalaupun orang tersebut bisa menutupi kekurangannya dalam hal biaya (ongkos) ini dengan bekerja sambilan, tetap saja akan mempengaruhi konsentrasinya dalam belajar, sebab orang tersebut konsentrasinya terpecah antara bagaimana cara mencari biaya hidup dengan bagaimana agar pelajaran yang dia dapat bisa dikuasai dengan baik.Orang Jawa mengatakan jer basuki mowo beo, kesuksesan atau kejayaan tidak akan pernah bisa tercapai kecuali dengan adanya biaya. Kiranya hal ini tepat adanya bila dicocokkan dengan persyaratan bulghoh/bekal,sebagaimana ongkos (biaya) mempunyai andil yang sangat besar dalam mencapai kesuksesan atau kejayaan.5. Adanya petunjuk dari guru-Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap upaya perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar mencapai tingkat kedewasaan, sehingga ia mampu menunaikan tugas-tugas kemanusiaannya (baik sebagai khalifah maupun ‘abd). Guru bertanggung jawab tidak sebatas dinding sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Hal ini mau tidak mau menuntut guru agar selalu memperhatikan sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didiknya tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi juga di luar sekolah. Dengan kata lain, tugas guru adalah melahirkan atau membentuk manusia yang pandai dan berbudi mulia serta taat kepada Tuhan,sehingga mereka (anak didik) menjadi manusia yang berguna, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain, serta yang tidak kalah pentingnya ialah manfaat untuk agamanya sehingga mereka mampu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.Guru mempunyai peranan sangat penting dalam proses belajarnya para siswa/pelajar, memang benar ada sesorang yang dapat belajar tanpa guru ( otodidak ), akan tetapi model belajar tanpa guru sangatlah rentan dengan kekeliruan. Menurut saya, jika Anda ingin belajar otodidak tentang kajian ilmu positif apapun dengan sumber buku, internet, dan lain-lain sebaiknya apa yang telah Anda pelajari dan pahami, tanyakanlah tentang kebenarannya kepada seseorang/guru yang ahli di bidangnya.6. Waktu yang lama- Yang dimaksud dengan waktu yang lama adalah bahwasanya di dalam mencari ilmu apabila seseorang menginginkan agar benar-benar menguasai suatu ilmu maka haruslah mempelajari ilmu tersebut dalam waktu yang relatif lama, sebab hal-hal yang berhubungan dengan ilmu tersebut sangat banyak sehingga tidak bisa ditempuh dalam waktu yang singkat. Coba Anda hitung berapa banyak disiplin ilmu yang ada dari jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi baik di jenjang pendidikan formal maupun non formal. Mungkin semakin banyak kita belajar maka kita akan semakin merasa bodoh karena begitu banyaknya ilmu yang sebelumnya kita belum pernah mengetahuinya.Demikian 6 syarat mencari ilmu, semoga kita bisa meniru Ilmu Padi, yang mana semakin berisi maka semakin menunduk. Semoga bermanfaatSumber bacaan : http://library.walisongo.ac.id/
Sahabat, blog gratisan juga bisa dimanfaatkan sebagai blog untuk ramai-ramai, dalam artian 1 blog bisa dengan beberapa Admin blog. Dengan cara ini, dalam 1 gugus bisa menggunakan hanya 1 blog sebagai media komunikasi antar peserta KKG, malahan di UPTD Dikpora Unit Kecamatan kami, rencananya akan menggunakan 1 blog untuk banyak gugus, dan blog tersebut baru dibuat untuk keperluan Informasi dan berbagi Ilmu Pengetahuan. Silakan kunjungi UPTD Dikpora Unit Kecamatan Buayan