Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak bisa mengajar tanpa berpegang pada strategi pembelajaran yang sesuai. Idealnya, sebelum guru dan murid terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus sudah menyusun rencana pembelajaran dan biasanya dikenal dengan istilah RPP. Guru bisa menerapkan macam-macam strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan dan sifat materi yang akan diberikan.A. Pengertian Strategi PembelajaranStrategi pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang harus dikerjakan bersama antara siswa dan guru agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Dalam pengertian strategi pembelajaran tersebut terkandung makna perencanaan. Karena memang kata strategi sendiri adalah sebuah rencana yang disusun sebelum melakukan tindakan demi mencapai tujuan tertentu.Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat pula diartikan sebagai sebuah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang khusus didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.B. Komponen Strategi PembelajaranPembelajaran adalah sebuah kegiatan yang di dalamnya terdapat seperangkat komponen instruksional yang saling bergantung satu sama lainnya. Sebagai sebuah sistem, pembelajaran tidak akan berjalan efektif jika salah satu komponen tersebut tidak ada. Agar tujuan pembelajaran tercapai, semua komponen dalam kegiatan pembelajaran harus diorganisasikan dengan efektif dan efisien,sehingga antar semua komponen bisa tercipta kerjasama yang positif.Dalam sebuah strategi pembelajaran, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan oleh seorang guru, diantaranya adalah :1. GuruGuru sebagai pelaku dalam kegiatan pembelajaran adalah faktor yang paling penting. Di tangan gurulah kegiatan pembelajaran bisa berjalan sukses ataupun sebaliknya. Komponen guru tidak bisa direkayasa atau dimanipulasi oleh komponen lain. Sedangkan komponen lain justru bisa direkayasa dan dimanipulasi oleh guru.2. Peserta didik/siswa/muridPeserta didik adalah komponen yang melakukan kegiatan pembelajaran. Peserta didik adalah obyek yang akan diubah oleh guru menuju ke arah tujuan pembelajaran tertentu.3. Kegiatan PembelajaranAgar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan bisa diserap oleh peserta didik, maka harus ada sebuah kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran ini juga harus dibuat terlebih dulu sebuah strategi pembelajaran agar tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan efektif.4. Bahan PelajaranBahan pelajaran adalah media atau perantara untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Guru harus pandai menentukan bahan pelajaran yang cocok digunakan sebagai media mencapai tujuan tersebut sesuai dengan perkembangan kognitif siswa dan juga perkembangan ilmu pengetahuan.5. MetodeMetode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan unuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran ini ditentukan berdasarkan strategi yang telah diterapkan sebelumnya.6. AlatAlat yang digunakan dalam pembelajaran adalah segala sesuatu yang bisa digunakan dalam membantu mencapai tujuan pembelajaran.C. Macam-Macam Strategi PembelajaranDalam dunia pendidikan ada macam-macam strategi pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru sesuai kondisi, situasi, dan jenis tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru yang kompeten akan mampu menentukan strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut ini adalah macam-macam strategi pembelajaran:1. Strategi Pembelajaran InkuiriStrategi pembelajaran inkuiri ini berorientasi pada siswa. Dimana dalam pembelajaran menekankan proses berfikir kritis untuk menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan. Siswa akan dibiarkan untuk bereksplorasi atau melakukan investigasi sendiri untuk menemukan jawaban dari pertanyaan akademik yang diperolehnya dalam proses pembelajaran.2. Strategi Pembelajaran AfektifStrategi ini menekankan penilaian pada sikap. Strategi pembelajaran afektif ini bukan hanya mengukur kemampuan kognitif siswa, tapi lebih mengutamakan kemampuan afektifnya.3. Strategi Pembelajaran EkspositoriStrategi ini mengedepankan penyampaian materi dari guru kepada siswa secara verbal. Strategi ini termasuk dalam teacher center oriented, dimana guru menyampaikan materi pelajaran searah kepada siswa agar materi tersebut lebih dapat dikuasai secara optimal.4. Strategi Pembelajaran Berbasis MasalahStrategi pembelajaran berbasis masalah atau SPBM adalah sebuah strategi yang mengutamakan cara belajar berdasarka masalah yang sungguh terjadi di sekitar peserta didik. Siswa akan diarahkan untuk bisa menganalisis hingga mencoba merumuskan solusi/pemecahan dari masalah aktual tersebut berdasarkan cara-cara ilmiah.5. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)SPPKB adalah sebuah strategi pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berfikir siswa melalui kegiatan telaah, fakta-fakta atau pengalaman, serta pemecahan masalah dari pengalaman yang teah diperoleh sebelumnya.Artikel terkait: Contoh Strategi Pembelajaran
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang harus dikerjakan bersama antara siswa dan guru agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Dalam pengertian strategi pembelajaran tersebut terkandung makna perencanaan. Karena memang kata “strategi” sendiri adalah sebuah rencana yang disusun sebelum melakukan tindakan demi mencapai tujuan tertentu.
Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat pula diartikan sebagai sebuah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang khusus didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
B. Komponen Strategi Pembelajaran
Pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang di dalamnya terdapat seperangkat komponen instruksional yang saling bergantung satu sama lainnya. Sebagai sebuah sistem, pembelajaran tidak akan berjalan efektif jika salah satu komponen tersebut tidak ada. Agar tujuan pembelajaran tercapai, semua komponen dalam kegiatan pembelajaran harus diorganisasikan dengan efektif dan efisien,sehingga antar semua komponen bisa tercipta kerjasama yang positif.
Dalam sebuah strategi pembelajaran, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan oleh seorang guru, diantaranya adalah :
1. Guru
Guru sebagai pelaku dalam kegiatan pembelajaran adalah faktor yang paling penting. Di tangan gurulah kegiatan pembelajaran bisa berjalan sukses ataupun sebaliknya. Komponen guru tidak bisa direkayasa atau dimanipulasi oleh komponen lain. Sedangkan komponen lain justru bisa direkayasa dan dimanipulasi oleh guru.
2. Peserta didik/siswa/murid
Peserta didik adalah komponen yang melakukan kegiatan pembelajaran. Peserta didik adalah obyek yang akan diubah oleh guru menuju ke arah tujuan pembelajaran tertentu.
3. Kegiatan Pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan bisa diserap oleh peserta didik, maka harus ada sebuah kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran ini juga harus dibuat terlebih dulu sebuah strategi pembelajaran agar tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan efektif.
4. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah media atau perantara untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Guru harus pandai menentukan bahan pelajaran yang cocok digunakan sebagai media mencapai tujuan tersebut sesuai dengan perkembangan kognitif siswa dan juga perkembangan ilmu pengetahuan.
5. Metode
Baca Juga
- Sejarah Kurikulum di Indonesia_Perubahan Nama Kurikulum Pendidikan Sekolah dari Dulu sampai Sekarang_Semakin banyaknya permasalahan yang terjadi akibat perkembangan dan perubahan zaman membutuhkan suatu sistem yang di anggap mampu menjadi solusi pemecahan masalah dan mampu mencapai tujuan yang di cita-citakan. Hal Itulah yang mendasari pemerintah untuk terus menerus melakukan pembaharuan dan inovasi, salah satunya adalah dengan menyempurnaan kurikulum. Perlu diketahui, Kurikulum di negara kita, Indonesia, sudah mengalami sepuluh kali perubahan. Yuk kita simak ulasan sejarah pergantian kurikulum di Indonesia dari dulu hingga sekarang.Perubahan Kurikulum Pendidikan dari Dulu hingga Sekarang1. Kurikulum 1947/ Rentjana Pelajaran 1947Kurikulum ini adalah kurikulum pertama negara kita yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. Sebelum adanya kurikulum ini, pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi oleh sistem pendidikan belanda. Oleh karena itu kurikulum ini lebih bersifat politis yakni perubahan orientasi pendidikan belanda kekepentingan nasional yang berasaskan pancasila.Pengajaran yang diutamakan disini adalah pendidikan watak serta kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Materi yang diajarkan akan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari2. Kurikulum 1952 / Rentjana Pelajaran Terurai 1952Kurikulum ini adalah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan sudah mengarah ke sistem pendidikan nasional. Disini setiap guru mengajar satu mata pelajaran dengan menggunakan silabus sebagai acuan pengajaran.Pada masa ini juga ada kelas masyarakat untuk SD. Kelas ini memfasilitasi siswa yang tidak mampu untuk melanjutkan ke jenjang SMP. Jadi pada saat duduk di bangku SD mereka telah dibekali ketrampilan yang berguna untuk masa depan mereka seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan.3. Kurikulum 1964 / Rencana Pendidikan 1964Kurikulum disini lebih dititik beratkan untuk siswa SD. Pemerintah berharap agar rakyatnya memiliki bekal pengetahuan akdemik pada jenjang tersebut. Pelajaran yang diajarkan ditingkat ini difokuskan pada program pancawardana yang meliputi pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral. Mata pelajaran diklasifikasikan ke dalam lima kelompok bidang studi yaitu moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan/ketrampilan, dan jasmaniah.4. Kurikulum 1968Kurikulum ini merupakan pembaharuan dari kurikulum sebelumnya. Ada perubahan struktur program dari pancawardana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Perubahan ini dilakukan untuk mewujudkan pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen, disamping pencitraan politis yang menganggap bahwa kurikulum sebelumnya adalah produk orde lama. 5. Kurikulum 1975Kurikulum ini menekankan pada tujuan pendidikan yang lebih efisien dan efektif. Latar belakang munculnya kurikulum ini adalah masuknya pengaruh MBO (Management by Objective).Dengan masuknya pengaruh tersebut, maka muncullah Prosedur PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) yang pada saat itu dikenal dengan satuan pelajaran. Satuan Pelajaran ini meliputi Tujuan Instruksional Umum dan Khusus, Materi Pelajaran, Alat pelajaran, KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), dan Evaluasi.6. Kurikulum 1984 / Penyempurnaan dari Kurikulum 1975 Kurikulum ini memposisikan siswa sebagai subjek belajar sehingga merekalah yang harus aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang cukup populer pada masa ini adalah model CBSA (Cara belajar Siswa Aktif) atau dalam bahasa inggris disebut SAL (Student Active Learning). Tokoh yang turut andil munculnya kurikulum ini adalah Prof. Dr. Conny R. Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depniknas periode 1980-1986.7. Kurikulum 1994 / Suplemen Kurikulum 1999Kurikulum ini adalah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Pelaksanaannya didasarkan pada UU No. 2 tahun 1989 yang membahas tentang Sistem Pendidikan Nasional yang imbasnya diadakannya perubahan waktu pembelajaran dari semester menjadi caturwulan.Muatan pelajaran yang tercakup dalam kurikulum ini ada dua yaitu muatan pendidikan nasional dan muatan lokal. Muatan lokal yang diajarkan disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Tak dapat dipungkiri, dengan adanya muatan lokal tersebut kepentingan masyarakat turut campur di dalamnya sehingga menjadikan kurikulum ini super padat dan membebani siswa. Oleh karena itu, kurikulum ini dinilai belum berhasil.8. Kurikulum 2004 / Kurikulum Berbasis Kompetensi / KBKKurikulum ini lahir karena adanya tuntutan reformasi dari UU No. 2 tahun 1999, UU No. 25 tahun 2000, serta Tap MPR No. IV/MPR/1999. KBK disini tidak lagi mempermasalahkan proses belajar, ia lebih menekankan pada kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran.Ada permasalahan yang muncul disini yakni seputar alat ukur untuk mencapai kompetensi siswa tersebut. Pada saat UAS atau UN jenis soal yang diujikan berupa soal pilihan ganda dan jenis soal tersebut tidak mampu untuk mengukur kompetensi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya guru sendiri tidak paham kompetensi apa sebenarnya yang diinginkan oleh kurikulum tersebut.9. Kurikulum 2006 / KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)Adanya permasalahan pada kurikulum sebelumnya mengakibatkan uji coba KBK pada awal tahun 2006 dihentikan dan memunculkan kurikulum baru yang disebut sebagai KTSP. Kurikulum ini disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 22, 23, 24 tahun 2006.KTSP disusun oleh satuan Pendidikan. Acuan penyusuannya didasarkan pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sudah dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Jadi di sini penyusunan KTSP itu menjadi tanggung jawab sekolah dengan dipantau oleh dinas pendidikan daerah dan wilayah setempat. Pada akhir tahun 2012, KTSP ini dianggap kurang berhasil karena pihak guru dan sekolah belum benar-benar mengetahui seutuhnya tentang KTSP, sehingga kurikulum ini di hentikan dan diganti dengan kurikulum baru.10. Kurikulum 2013 (Kurtilas-K13)Kurikulum ini muncul sebagai penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan saat ini masih diuji cobakan di beberapa sekolah yang dianggap sudah mampu untuk menerapkan kurikulum ini.Kurikulum ini masih membutuhkan peninjauan lebih lanjut supaya bisa diterapkan secara nasional.Nah itu tadi adalah ulasan sejarah pergantian kurikulum di Indonesia dari dulu hingga sekarang. Ternyata di balik perubahan kurikulum tersebut ada sebab yang mendasari urgennya perubahan dilakukan jadi kita berharap semoga kurikulum yang baru ini mampu melengkapi dan menyempurnakan apa yang menjadi kekurangan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Semoga bermanfaat.
- Pengertian dan Contoh Metode Belajar Sambil Bermain_Belajar sembari bermain menjadi salah satu metode belajar yang efektif dan cukup menarik terutama di kalangan anak-anak. Melalui metode pembelajaran yang satu ini, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif. Belajar sembari bermain juga merupakan metode yang tidak membosankan, karena menyediakan media pembelajaran serta cara mengajar yang cukup menyenangkan. Metode belajar sambil menjadi salah satu metode yang sebaiknya diperhitungkan oleh para guru dalam mendidik anak didik mereka. Berikut adalah beberapa alasan kenapa metode ini sebaiknya diperhitungkan dan layak di jalankan.1. Siswa bisa belajar sekaligus bermain dalam waktu yang bersamaanAda kalanya siswa merasa bosan dengan cara mengajar yang monoton. Hal ini membuat mereka tidak lagi tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Akibatnya, siswa mudah merasa jenuh dan kosentrasi yang tidak lagi terfokus pada pelajaran.Melalui metode belajar sambil bermain, peserta didik mampu belajar seiring dengan kegiatan bermain. Melalui permainan, siswa bisa memahami ide serta konsep baru dalam proses belajar mereka. Alhasil, siswa akan mampu memahami materi yang diberikan oleh guru melalui sudut pandang yang belum mereka kenal sebelumnya.Metode belajar sambil bermain, juga membuat siswa mampu melakukan kemungkinan dan percobaan-percobaan tertentu dengan variabel yang baru.2. Guru dapat mengajak siswa belajar melalui permainan yang mereka buatKeuntungan yang kedua, adalah guru bisa membuat siswa belajar melalui kegiatan bermain yang telah mereka atur sedemikian rupa. Melalui permainan yang menyenangkan, siswa dengan sendirinya akan mengikuti proses belajar sambil bermain yang dilakukan oleh guru.3. Siswa bisa belajar beberapa jenis keterampilan penting Belajar sambil bermain, bukan hanya menambah pengetahuan siswa melainkan juga menambah ketampilan siswa dalam beberapa hal. Melalui metode belajar sambil bermain, siswa bisa menambah ketrampilan mereka dalam berpikir secara kritis, sportivitas, kerjasama dengan kelompok, dan menambah kreativitas.Contoh belajar sambil bermainTepuk namaTujuan dilakukannya kegiatan belajar sambil bemain yang satu ini adalah untuk menciptakan suasana yang akrab antar siswa serta membangun konsentrasi. Cara melakukan permainan ini adalah yang berikut ini.Siswa membantu sebuah lingkaran yang besarPenddidik mengajak siswa untuk berkonsentrasi lalu menjelaskan aturan permainan setahap demi setahapAjak semua siswa untuk melakukan gerakan melakukan tepukan secara teratur dan berirama. 2 kali tepukan di paha dan dua tepukan di depan dadaLakukan tepukan tersebut selama beberapa menit dengan irama yang teraturSeluruh siswa yang berkumpul, menyuarakan irama yang disesuakan dengan tepukan ma-ri ki-ta ma-in te-puk na-ma kon-sen-tra-si mu-laiMulai dengan menepuk paha 2 kali lalu tepukan tangan di depan dada juga 2 kaliBeri jeda pada saat menyampaikan aturanSelanjutnya, siswa pertama menyebutkan nama hanya dengan 2 suku kata. Lanjutkan dengan jeda lalu saat tepukan di depan dada dimulai, siswa yang selanjutnya menyebutkan namanyaLakukan kegiatan ini secara bergilir hingga kembali ke peserta yang pertama Nama yang diucapkan tiap siswa harus berbeda dan jika ada yang sama, maka siswa akan dihukum sesuai dengan kesepakatanPermainan di atas, merupakan jenis permainan yang sebaiknya dilakukan pada kelompok baru yang masih asing satu dengan yang lain. Sehingga, permainan ini juga membuat siswa bisa mengenal satu dengan yang lainnya.Belajar sambil bermain merupakan metode balajar yang cukup menyenangkan untuk dilakukan. Dalam hal ini guru bisa membuat keadaan kelas menjadi lebih hidup dengan metode pembelajaran tersebut. Selamat mencoba.
- Contoh Artikel Tentang Pentingnya Pendidikan untuk Generasi Muda_Pendidikan menjadi hal yang utama bagi setiap insan, terutama untuk menambah wawasan. Pendidikan sendiri memiliki jenjang atau tingkatan tertentu bagi mereka yang ingin menempuhnya. Pendidikan juga menyediakan jurusan-jurusan ilmu yang disesuaikan dengan minat para peserta didik. Melalui pendidikan, wawasan seseorang akan semakin maju. Hal ini tentu memberi begitu banyak manfaat bukan hanya secara individu, melainkan juga bagi negara pada umumnya.Pendidikan menjadi hal penting yang tidak boleh ditinggalkan. Sebab dengan adanya pendidikan, banyak hal bisa di lakukan. Berikut ini adalah ulasan lengkapnya.1. Pengetahuan menjadi bertambahSeseorang yang menempuh pendidikan, dengan sendirinya akan memiliki pengetahuan yang lebih luas. Hal ini dikarenakan, pendidikan memberi mereka banyak hal terkait dengan ilmu pengetahuan yang semakin hari akan terus mengalami perkembangan.2. Mengajarkan cara berinteraksi dalam masyarakatBukan hanya sekedar ilmu pengetahuan saja yang diajarkan melainkan bagaimana cara berinteraksi dalam masyarakat juga diajarkan. Dalam hal ini, pendidikan mengajarkan seseorang dalam memahami fungsi-fungsi sosial yang ada, agar mampu menjadi seseorang yang berguna.3. Meningkatkan produktivitas seseorangPendidikan memberi banyak wawasan serta ilmu pengetahuan yang berguna bagi seorang peserta didik. Melalui ilmu dan wawasan yang diperoleh seseorang akan mampu menjadi individu yang produktif dengan menghasilkan banyak hal yang berguna. Bukan hanya dalam bentuk uang melainkan juga berbagai hal yang dibutuhkan.4. Meningkatkan potensi seseorangSetiap individu yang terlahir di dunia, memiliki potensi atau bakat mereka masing-masing yang akan semakin hebat jika diasah. Melalui pendidikan, banyak orang yang menemukan potensi diri dan mampu mengasahnya untuk menjadi seorang profesional. Pengoptimalan talenta diri tersebut tentu berguna bagi diri serta bagi banyak orang.5. Membantu menciptakan generasi bangsa yang mumpuniSalah satu manfaat pentingnya pendidikan adalah untuk membentuk generasi yang berwawasan luas dan yang pasti berguna bagi negara. Ilmu yang diperoleh dalam pendidikan, mampu membantu seseorang untuk menjadi seorang ahli dalam berbagai bidang yang ingin mereka tekuni.Dalam hal ini pendidikan menyediakan fasilitas serta ilmu yang mereka perlukan untuk membentuk pribadi yang berkualitas.6. Untuk mengejar gelar pendidikan tertentuSeseorang yang menempuh pendidikan, bukan hanya semata-mata karena menginginkan wawasan dan ilmu pengetahuan semata melainkan juga mengejar gelar.Gelar tertentu seperti halnya sarjana, hanya bisa didapatkan jika seseorang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dalam hal ini, seseorang yang menginginkan karir tertentu, harus melewati jenjang pendidikan khusus guna memperoleh gelar yang mereka inginkan.7. Membentuk pola pikir yang lebih ilmiahSeseorang yang menempuh pendidikan, umumnya memiliki pola pikir yang lebih ilmiah dibandingkan mereka yang tidak menempuh pendidikan. Dunia pendidikan membantu mereka, untuk memiliki pola pilih yang lebih baik dengan menyusun fakta- fakta ilmiah yang berhasil dikumpulkan.8. Menghindari kebodohanPendidikan merupakan langkah terbaik untuk mengentaskan seseorang dari yang namanya kebodohan. Melalui pendidikan seseorang mampu memahami sesuatu lebih baik dan rasional.Dalam, hal ini, seseorang akan terhindar dari banyak tindakan bodoh atau mungkin dibodohi oleh orang lain. Melalui pendidikan yang baik, maka generasi bangsa yang cerdas dan berguna akan terbentuk.Pendidikan merupakan investasi yang baik untuk generasi yang akan datang. Mereka dengan kualitas SDM yang mumpuni, akan mampu membangun negara untuk menjadi lebih baik dan mampu bersaing dengan negara lain kedepannya.Pendidikan merupakan hal yang baik bagi semua generasi. Inilah kenapa pembangunan sekolah secara merata di pelosok daerah sebaiknya segera dilakukan agar mereka yang belum tersentuh pendidikan segera bisa merasakannya.
6. Alat
Alat yang digunakan dalam pembelajaran adalah segala sesuatu yang bisa digunakan dalam membantu mencapai tujuan pembelajaran.
C. Macam-Macam Strategi Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan ada macam-macam strategi pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru sesuai kondisi, situasi, dan jenis tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru yang kompeten akan mampu menentukan strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut ini adalah macam-macam strategi pembelajaran:
1. Strategi Pembelajaran Inkuiri Strategi pembelajaran inkuiri ini berorientasi pada siswa. Dimana dalam pembelajaran menekankan proses berfikir kritis untuk menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan. Siswa akan dibiarkan untuk bereksplorasi atau melakukan investigasi sendiri untuk menemukan jawaban dari pertanyaan akademik yang diperolehnya dalam proses pembelajaran.
2. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi ini menekankan penilaian pada sikap. Strategi pembelajaran afektif ini bukan hanya mengukur kemampuan kognitif siswa, tapi lebih mengutamakan kemampuan afektifnya.
3. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi ini mengedepankan penyampaian materi dari guru kepada siswa secara verbal. Strategi ini termasuk dalam teacher center oriented, dimana guru menyampaikan materi pelajaran searah kepada siswa agar materi tersebut lebih dapat dikuasai secara optimal.
4. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah atau SPBM adalah sebuah strategi yang mengutamakan cara belajar berdasarka masalah yang sungguh terjadi di sekitar peserta didik. Siswa akan diarahkan untuk bisa menganalisis hingga mencoba merumuskan solusi/pemecahan dari masalah aktual tersebut berdasarkan cara-cara ilmiah.
5. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)
SPPKB adalah sebuah strategi pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berfikir siswa melalui kegiatan telaah, fakta-fakta atau pengalaman, serta pemecahan masalah dari pengalaman yang teah diperoleh sebelumnya.
Artikel terkait: Contoh Strategi Pembelajaran