Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Bahasa Inggris Kelas 10 Bab 9 The Battle of Surabaya


Apa kabar teman-teman? Semoga sehat semua ya. Jika materi bahasa Inggris bab sebelumnya kita sudah membahas personal recount, yang mana menceritakan pengalamannya bertemu dengan Afgan. Maka di materi bahasa inggris kelas 10 bab 9 ini, kita juga akan membahas teks recount dengan jenis historical recount pada teks perang Surabaya. 





Perhatian!
Untuk mengakses rangkuman materi semua bab, silahkan klik menu di bawah ini!









Chapter 9: The Battle of Surabaya










materi bahasa inggris kelas 10 bab 9
Sumber: surabayajuang.com




Historical Recount





Teks ini menceritakan kisah sejarah dengan tujuan memberikan pengetahuan sekaligus memberikan pemahaman kepada pembaca kaitannya dengan sejarah tertentu. Jenis teks ini juga memiliki struktur umum, seperti teks recount pada umumnya yakni, Orientation, Events, dan Rerorentation





The Battle of SurabayaJudul
On 10 November, Indonesia celebrates Hari Pahlawan or Heroes Day in remembrance of the Battle of Surabaya which started on that very date in the year 1945. The bloody battle took place because Indonesians refused to surrender their weaponry to British army. British Army at that time was part of the Allied Forces. The defiant Bung Tomo is the well-known revolutionary leader who played a very important role in this battle.

Pada 10 November, Indonesia merayakan Hari Pahlawan dalam rangka memperingati Pertempuran Surabaya yang dimulai pada tanggal itu di tahun 1945. Pertempuran berdarah itu berlangsung karena bangsa Indonesia menolak untuk menyerahkan persenjataan mereka kepada tentara Inggris. Tentara Inggris pada waktu itu merupakan bagian dari Angkatan Sekutu. Bung Tomo yang pemberani ialah revolusioner yang terkenal pemimpin yang memainkan peran yang sangat penting dalam pertempuran ini.
Orientation

Paragraph ini menjelaskan latar belakang cerita, menceritakan awal mula terjadinya pertempuran Surabaya yang mana dipimpin oleh Bung Tomo. 

It all started because of a misunderstanding between British troops in Jakarta and those in Surabaya, under the command of Brigadier A.W.WS. Mallaby. Brigadier Mallaby already had an agreement with Governor of East Java Mr. Surya. The agreement stated that British would not ask Indonesian troops and militia to surrender their weapons.

Semuanya bermula karena kesalahpahaman antara pasukan Inggris di Jakarta dan orang-orang di Surabaya, di bawah komando Brigadir A.W.WS. Mallaby. Brigadir Mallaby sudah memiliki kesepakatan dengan Gubernur Jawa Timur Bapak Surya. Persetujuan menyatakan bahwa Inggris tidak akan meminta pasukan dan milisi Indonesia untuk menyerah.

However, a British plane from Jakarta dropped leaflets all over Surabaya.  The leaflet told Indonesians to do otherwise on 27 October 1945. This action angered the Indonesian troops and militia leaders because they felt betrayed. 

Namun, pesawat Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di semua wilayah Surabaya. Selebaran itu menginfokan kepada orang Indonesia untuk melakukan sebaliknya pada 27 Oktober 1945. Tindakan ini membuat marah tentara Indonesia dan pemimpin milisi karena mereka merasa dikhianati. 

On 30 October 1945, Brigadier Mallaby was killed as he was approaching the British troops’ post near Jembatan Merah or Red Bridge, Surabaya. There were many reports about the death, but it was widely believed that the Brigadier was murdered by Indonesian militia. Looking at this situation, Lieutenant General Sir Philip Christison brought in reinforcements to siegethe city.

Pada tanggal 30 Oktober 1945, Brigadir Mallaby terbunuh karena dia mendekati pos pasukan Inggris di dekat Jembatan Merah, Surabaya. Ada banyak laporan tentang kematiannya, tetapi banyak diyakini bahwa Brigadir dibunuh oleh milisi Indonesia. Melihat situasi ini, Letnan Jenderal Sir Philip Christison membawa bala bantuan untuk mengepung kota.

In the early morning of 10 November 1945, British troops began to advance into Surabaya with cover from both naval and air bombardment. Although the Indonesians defended the city heroically, the city was conquered within 3 days and the whole battle lasted for 3 weeks. In total, between 6,000 and 16,000 Indonesians died while casualties on the British side were about 600 to 2000.

Pada pagi hari tanggal 10 November 1945, pasukan Inggris mulai maju ke Surabaya dengan perlindungan dari angkatan laut dan pemboman udara. Meskipun pasukan Indonesia mempertahankan kota secara heroik, kota itu ditaklukkan dalam waktu 3 hari dan secara keseluruhan pertempuran berlangsung selama 3 minggu. Secara total, antara 6.000 dan 16.000 Orang Indonesia tewas sementara korban di pihak Inggris sekitar 600 hingga 2000.

Battle of Surabaya caused Indonesia to lose weaponry which hampered the country’s independence struggle. However, the battle provoked Indonesian and international mass to rally for the country’s independence which made this battle especially important for Indonesian national revolution.

Pertempuran Surabaya menyebabkan Indonesia kehilangan persenjataan yang menghambat perjuangan kemerdekaan negara. Namun, pertempuran memprovokasi massa Indonesia dan internasional untuk berkumpul untuk kemerdekaan negara yang membuat pertempuran ini khususnya penting bagi revolusi nasional Indonesia.
Event
Even bermula dari kesalahpahaman antara Tentara Inggris yang berada di Jakarta dan di Surabaya.  

Event
Pesawat tentara Inggris dari Jakarta memberikan propaganda di Surabaya

Event
Brigadir Mallaby terbunuh dan dianggap yang membunuh pasukan Indonesia. 

Event
Tentara Inggris mulai menyerang Surabaya dan pertempuran terjadi 3 minggu




 

Reorientation

Pertempuran Surabaya menjadi tonggak sejarah untuk revolusi kemerdekaan Indonesia. 




Dari teks di atas, kita bisa mengetahui lebih detail bagaimana pertempuran Surabaya itu berlangsung yang diceritakan secara beruturan dan kronologis. 





Setelah teman-teman membaca teks di atas, mungkin teman-teman akan menemukan kata-kata baru bagi teman-teman, diantaranya ialah sebagai berikut: 





  1. remembrance (noun)  : kekuatan militer
  2. surrender (verb)  : menyerahkan
  3. weaponry (noun) : persenjataaan
  4. defiant (adjective) : menantang
  5. drop (verb)   : memperlambat
  6. leaflet  (noun) : selebaran
  7. anger (verb)    : membuat marah
  8. be betrayed (verb)  : ter/dikhianati
  9. siege (verb)   : mengepung 
  10. reinforcement (noun)  : peringatan
  11. casualties (noun)  : korban
  12. hamper (verb)   : menjatuhkan
  13. militia (noun)   : kelompok pejuang
  14. advance (verb)   : bergerak maju
  15. rally (verb)    : berkumpul untuk mendukung




Kata-kata di atas merupakan kata baru yang anda temukan di teks the battle of Surabaya di atas. diantara kata-kata tersebut, bisa jadi ada yang masih kesulitan dalam pelafalannya. Simak yuk!





  1. remembrance  : / rəmem.brəns / 
  2. bloody  : / blʌd.i /
  3. surrender  : / s əren.dər /
  4. weaponry  : / wep.ən.ri /
  5. defiant  : / dɪfaɪ.ənt / 
  6. drop  : / drɒp /
  7. leaflet  : / li.flət /
  8. anger  : / æŋ.gər /
  9. militia  : / mɪlɪʃ.ə /




Teman-teman kita baru saja mempelajari materi bahasa inggris kelas 10 bab 9, masih tentang recount dan pengayaan kosa kata serta bagaimana pengucapannya. Dihafalkan ya teman-teman, supaya lebih banyak kosakatanya. Tetap semangat belajar dan see you!