Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Prakarya Kelas 9 Budidaya Bab 3 Budi Daya Ikan Hias


Budi daya ikan hias tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak kecil telah diajarkan bagaimana agar kita selalu memiliki sikap kreatif dan rajin.





Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman budi daya ikan hias. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah.






Materi Prakarya Kelas 9 Budidaya Bab 3 Budi Daya Ikan Hias 










Komoditas Ikan Hias





  1. Koi (Cyprinus Carpio L)
  2. Cupang (Betta sp.)




  • Halfmoon (setengah bulan)
  • Crowntail (ekor mahkota) atau serit
  • Plakat halfmoon




  1. Arwana (Scleropages sp.)
  2. Ikan Mas Koki (Carrasius Auratus)
  3. Guppy (Poecilia Reticulate )
  4. Louhan (Kelompok Chiclid)
  5. Discus (Symphysodon Discus)




Jenis-jenis ikan hias laut yang di ekspor warna-warna yang mencolok, antara lain:





  1. Blue Tangs
  2. Yellow Tangs
  3. Clownfi sh / Badut
  4. Butterfl y Fish




Sarana dan Peralatan Budi Daya (Pembesaran) Ikan Hias





Bahan





  1. Benih
  2. Air
  3. Pakan
  4. Obat – obatan




Alat





Penggaris, Timbangan, Serokan lamit/jarring, Alat sortir





Instalasi Aerasi : Aerasi bisa diatur dengan menggunakan kran aerasi.





Wadah Budi Daya Ikan Hias





Kolam





Bak





Akuarium





Persiapan Wadah Budi daya Ikan Hias





Pembuatan Wadah Budi Daya (akuarium) Ikan Hias





Perencanaan





  1. Menentukan jenis wadah budi daya ikan hias.
  2. Membuat desain dan kontruksi wadah budi daya ikan hias.
  3. Menyusun kebutuhan alat dan bahan disesuaikan dengan ukuran akuarium yang akan dibuat
  4. Menyusun jadwal pembuatan wadah budi daya.
  5. Menetukan tugas tiap individu.




Persiapan bahan dan alat





Bahan wadah pembuatan akuarium yaitu (a) potongan kaca, (b) lem silicon, dan (c) lakban





Alat pembuatan wadah akuarium yaitu Cutter (a) Pemotong kaca (b) Tembakan lem kaca (c)





Proses pembuatan akuarium





1. Memotong kaca





a. Letakkan lembaran kaca pada meja kerja, meja kerja harus dalam keadaan datar yang bersih. Hal ini untuk menghindari terjadinya keretakan kaca yang akan dipergunakan saat proses membuat akuarium.





b. Ukuran kaca yang akan dipotong ini disesuaikan dengan bentuk akuarium yang akan dibuat. Dalam membuat potongan potongan kaca, lembaran kaca dibuat polanya terlebih dahulu dengan menggunakan spidol dan penggaris besi. Pola yang sudah dibentuk dapat langsung dipotong.





c. Untuk memotong kaca gunakan alat pemotong kaca yang banyak dijual di toko besi.





d. Setelah kaca terpotong, bagian pinggir potongan kaca harus dihaluskan dengan gerinda atau batu asahan karborondum.





2. Merakit akuarium





a. Pemberian lem pada pinggiran kaca yang akan disatukan. Pemberian lem harus merata dengan ketebalan yang sama. Tempelkan kaca yang sudah diberi lem. Menempelkan kaca – kaca sehingga membentuk akuarium.





b. Perkuat dengan lakban setelah seluruh kaca terkait keringkan selama 24 jam.





3. Uji coba akuarium





Langkah terakhir dalam pembuatan akuarium adalah melakukan uji coba, yaitu dilakukan dengan mengisi air ke dalam akuarium selama 24 jam untuk mengetahui bagian-bagian yang bocor.





Setelah itu, bersihkan lem yang masih melekat dengan cutter atau menggunakan bensin. Sebelum digunakan akuarium diisi dengan air dan dibiarkan sampai 3 hari atau sampai bau lemnya hilang disamping mengamati kemungkinan bagian-bagian yang bocor.





Persiapan Wadah Budi daya





1. Pencucian wadah





Pencucian akuarium (a) Pencucian bak (b)





2. Pengeringan wadah





Proses pengeringan dilakukan dengan penjemuran dibawah sinar matahari.





3. Pengisian air





(a) Pengisian air di bak dan (b) pengisian air akuarium





4. Instalansi aerasi





Instalasi aerasi (alat penghasil gelembung udara) diperlukan gunanya untuk menggerakkan air di dalam akuarium agar meningkatkan kadar oksigen dalam air dimana oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh ikan.





Pemeliharaan Ikan Hias





Perencanaan





  1. Menentukan jenis ikan hias yang akan dibudi dayakan
  2. Menentukan dan persiapan wadah yang akan digunakan untuk budi daya ikan hias
  3. Menentukan jadwal kegiatan budi daya
  4. Menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan
  5. Menentukan tugas individu




Menyiapkan Sarana Produksi





sarana/bahan produksi ikan hias yaitu (a) benih ikan, (b) pakan alami ikan, (c) tanaman air, dan (d) obat-obatan.





Alat :





a. Wadah budi daya (Akuarium, bak terpal/fi ber, toples atau baskom)





b. Instalansi aerasi





c. Seser/saringan





Proses Budi daya Pembesaran Ikan Hias





1. Pemberian pakan





2. Pemeliharaan





3. Pengendalian hama penyakit





  • Penyakit bintik putih
  • Penyakit Trichodiniasis
  • Penyakit Tetrahymena
  • Penyakit cacing




4. Pemanenan





Panen total adalah panen yang dilakukan dengan cara menjual keseluruhan hasil budi daya tanpa sortasi, sedangkan panen parsial/sebagian berdasarkan ukuran, umur dan kelamin.





Pada panen parsial dilakukan sortir, dengan cara dipilih sedikit demi sedikit dengan menggunakan sendok/centong sortir. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi dengan sore, karena suhu lingkungan lebih rendah dan stabil.





Kegiatan panen diakhiri dengan pengepakkan yang dilakukan secara terbuka ataupun tertutup. Pengepakan terbuka adalah pengemasan yang biasa dilakukan pada pengiriman jarak dekat.





Ikan yang akan di pasarkan dimasukkan ke wadah terbuka, misalnya pada drum plastik, sedangkan wadah tertutup adalah pengemasan yang dilakukan dengan memasukkan ikan kedalam kantong yang berisi air (sepertiga bagian) diikuti pemberian gas oksigen dan diikat ujungnya menggunakan karet gelang.





Daftar Pustaka : 





Suci Paresti, Dewi Sri Handayani Nuswantari, Sukri Faroki, Yenti Rokhmulyenti dan Sri Sarmini. 2018. Prakarya SMP/MTs Kelas IX Semeter II. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.