Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter_Menurut Kemendiknas (2010.c : 9) nilai-nilai dalam pendidikan karakter mencakup 18 aspek, meliputi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif/bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.Delapan Belas (18) Nilai dalam Pendidikan Karakter Versi Kemendiknas dan Penjelasannya1. Religius: sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama (kepercayaan) lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama (kepercayaan) lain.2. Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.3. Toleransi: sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama (kepercayaan), suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.4. Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh5. Kerja Keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.6. Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.7. Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.8. Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.9. Rasa Ingin Tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.10. Semangat Kebangsaan: cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompok/golongannya.11. Cinta Tanah Air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.12. Menghargai Prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.13. Bersahabat/Komuniktif: tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.14. Cinta Damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.15. Gemar Membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.16. Peduli Lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.17. Peduli Sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.18. Tanggung-jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.Itulah nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Kemendiknas. Semoga 18 nilai karakter tersebut bisa diterapkan pada dunia pendidikan di Indonesia pada kurikulum 2013.Baca juga: 5 Nilai Utama dalam Pendidikan Karakter Menurut Mendikbud
Delapan Belas (18) Nilai dalam Pendidikan Karakter Versi Kemendiknas dan Penjelasannya
1. Religius: sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama (kepercayaan) lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama (kepercayaan) lain.
2. Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi: sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama (kepercayaan), suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
5. Kerja Keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Baca Juga
- Cara Mengatasi Kecanduan Game Online dan Offline pada Anak TK/SD/SMP/SMA_Di era digital ini, gadget sudah menjadi teman bagi anak-anak. Gadget memiliki peranan yang besar dalam pola hidup mereka sehari-hari. Ada banyak aplikasi di dalamnya mulai dari aplikasi yang bersifat positif hingga yang bisa membuat mereka kecanduan. Dan salah satu hal negatif yang kerap di lakukan para pelajar di tengah kemajuan teknologi gadget adalah bermain game online/offline.Tak jarang mereka lebih memilih untuk banyak menghabiskan waktunya bersama game online dibanding berkumpul dengan teman sebaya di lingkungan sekitar mereka, atau melakukan kewajiban mereka sebagai pelajar.Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan berdampak terhadap perilaku mereka yang bisa menjadi pribadi yang individualis dan tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Nah, untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan bagikan beberapa tips cara mengatasi kecanduan kecanduan game online maupun offline pada anak pelajarCara Mengatasi Anak yang Kecanduan Game Online/Offline 1. Berikan pengetahuan dampak kebiasaan main gamepada anakSebagai orang tua, kita harus mengawasi aktifitas anak dalam bermain, salah satunya dengan cara mengontrol tentang alat permainan mereka. Hal positif apa yang bisa di ambil, serta hal negatif apa yang perlu dijauhi anak. Tunjukkanlah dampak tersebut kepada anak dari dua sisi. Biarkanlah mereka berpikir sisi positif dan negatifnya agar nantinya apa yang menjadi pilihan mereka itu benar-benar datang dari hati mereka dan mereka dengan sukarela memilih memanfaatkan hal positif atau justru menjauhinya.2. Ajaklah anak untuk merencanakan target hidup yang bertahapAjarkanlah anak untuk memiliki tujuan hidup yang memiliki target. Jika mereka belum bisa maka dampingilah mereka untuk mengetahui minatnya, sehingga Anda dapat mulai mengarahkan anak untuk bisa mewujudkan target tersebut dengan mengadakan riset beberapa program sekiranya bisa mengasah minat anak Anda. Nah, nantinya Anda bisa menawarkan program tersebut pada anak Anda.3. Biasakan mengadakan family time setiap hariLuangkan waktu Anda sebagai orang tua untuk mengikuti tumbuh kembang anak Anda setiap harinya. Biarkanlah mereka bercerita aktivitas positif yang sudah mereka kerjakan selama satu hari ini. Berilah pujian jika mereka memiliki sebuah prestasi yang membanggakan Anda. Prestasi disini tidak harus prestasi di sekolah, namun bisa juga prestasi dapat mengendalikan emosi atau mau minta maaf jika anak memiliki kesalahan.4. Kurangilah pergaulan dengan pecandu gameAnak yang kecanduan game biasanya memiliki lingkungan pertemanan yang juga merupakan komunitas penyuka game. Anda tidak bisa langsung menyuruh anak Anda untuk menjauhi teman-teman mereka secara langsung.Namun Anda bisa menarik anak Anda dengan menanamkan pondasi bahwa berteman tidak harus ikut terpengaruh kegiatannya. Menyediakan family time dengan berkumpul dengan anak bisa menjadi solusi agar waktu yang mereka gunakan untuk keluarga lebih banyak dan mereka akan berpikir ulang untuk terpengaruh dengan ajakan main game online yang ditawarkan teman mereka. Demikian tentang tips mengatasi kecanduan game pada anak pelajar TK/SD/SMP/SMA. Dalam hal ini peran orangtua, lingkungan dan teman bermainnya sangat mempengaruhi karakter seorang anak.Terlebih, Anda sebagai orangtua, merupakan sosok yang paling bertanggung jawab terhadap anak Anda. Untuk itu pastikan putra/putri Anda berada pada lingkungan yang positif, dan bermain dengan teman yang baik, agar pengaruh dari luar tidak terlalu bertentangan dengan didikan Anda.
- Cara Mudah Menghilangkan Kebiasaan Buruk pada Diri Sendiri dan Anak_ Kebiasaan buruk tentunya merupakan gaya hidup yang bukan hanya merugikan diri sendiri, akan tetapi tak jarang juga bisa berpotensi merugikan orang lain. Untuk menghilangkan sebuah kebiasaan buruk, apalagi jika kebiasaan tersebut telah mengakar kuat, maka hal tersebut bukan perkara mudah. Tetapi walau memang terasa sulit pada awalnya, jika Anda sudah memiliki tekat bulat untuk berubah, maka tidak menutup kemungkinan Anda bisa menghilangkan segala kebiasaan buruk tersebut. Nah bagaimana caranya? Silakan simak ulasan yang kami bagikan berikut ini.Cara menghilangkan kebiasaan buruk 1. Rajin BeribadahHal yang paling penting untuk menghilangkan kebiasaan buruk adalah beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semua yang Anda lakukan dan Anda capai tidak ada yang tidak mengalami campur tangan-Nya. Oleh karena itu selalu bersyukurlah dengan rajin beribadah kepada-Nya.2. Ikrarkan Janji pada diri sendiriMerubah kebiasaan buruk harus datang dari niat Anda sendiri, sehingga motivasi perubahan tersebut benar-benar kuat dan tidak tergoyahkan. Oleh karena itu berjanjilah pada diri Anda untuk merubah kebiasaan buruk yang selama ini Anda jalani.3. Miliki Tujuan dan Motivasi HidupSebuah kebiasaan yang sudah lama menjadi rutinitas tentunya sangat sulit dirubah jika tidak diganti dengan aktivitas lain yang menggantikan kebiasaan tersebut. Jadi Anda bisa mulai merancang target tujuan Anda dan lakukan rencana tersebut secara bertahap. Mengaplikasikan rencana dengan didampingi motivasi yang kuat dari dalam diri Anda tentunya dapat memacu semangat Anda untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.4. Asah Bakat dan Keterampilan yang DimilikiBerpikirlah positif dengan mengerjakan hal yang positif. Temukan bakat atau ketrampilan yang menarik minat Anda untuk terjun di dalamnya. Anda tentunya lebih enjoy jika apa yang Anda kerjakan adalah apa yang Anda sukai. Oleh arena itu, Asah bakat dan ketrampilan tersebut sehingga nantinya Anda dapat benar-benar terampil di bidang tersebut dan berguna untuk masa depan Anda.5. Berkumpul dengan Teman yang Memiliki Bakat yang SamaBerkumpul dengan teman yang memiliki bakat yang sama dapat memicu semangat Anda untuk saling belajar dan saling mengisi informasi yang di dapatkan terhadap bakat atau ketrampilan yang sedang Anda tekuni. Jadi Anda bisa mencari teman yang sehobi untuk memuaskan haus ilmu Anda.6. Belajar dari Orang-orang yang SuksesPengalaman adalah guru yang terbaik. Nah, salah satu pengalaman tersebut bisa datang dari orang-orang yang sebelumnya sudah berusaha dengan keras menekuni bakat mereka dan mereka sudah banyak memakan asam garam kehidupan sehingga sekarang waktunya bagi mereka untuk memetik buah yang mereka tanam dulu. Anda bisa meminta nasehat dari mereka ketika Anda mengalami kesulitan atau meminta beberapa tips agar jalan menuju bakat Anda menjadi lebih terarah.7. Meningkatkan Pengetahuan dengan Membaca Buku Offline maupun OnlineBuku adalah jendela Ilmu. Banyak orang dikenang dengan mewariskan tulisan mereka melalui sebuah buku. Oleh karena itu resaplah banyak informasi yang Anda butuhkan dengan membaca buku seputar itu. Jika Anda tidak dapat menemui orang sukses secara langsung, Anda dapat belajar pengetahuan dari mereka melalui warisan mereka, yaitu sebuah buku atau pun catatan online di internet.8. Belajar dari KesalahanJangan sampai Anda terpuruk karena sebuah kesalahan yang Anda perbuat. Jadikan itu sebagai pemicu untuk belajar lebih banyak lagi dan menyiapkan beberapa strategi kemungkinan agar kesalahan tersebut tidak terulang untuk kedua kalinya.9. Percaya pada Diri SendiriTanamkan kepercayaan pada diri sendiri. Setiap orang itu memiliki keistimewaan dan tidak ada orang hebat yang muncul kecuali dari hasil usaha kerasnya dulu. Oleh karena itu jika Anda memiliki keyakinan untuk bisa, maka jangan hiraukan ucapan orang yang meremehkan Anda, jangan mudah putus asa dari kegagalan, tapi teruslah bereksperimen, percayalah pada diri Anda bahwa tidak ada hasil yang mengkhianati sebuah usaha.Demikian tentang tips mudah untuk menghilangkan kebiasaan buruk pada diri sendiri. Pahami kuncinya, tanamkan kepercayaan pada diri Anda, dan pasrahkan semuanya kepada Yang Maha Esa. Jika Anda ingin menghilangkan kebiasaan buruk pada anak maupun peserta didik Anda, silakan sampaikan beberapa cara di atas kepada putra/putri ataupun siswa Anda. Semoga bermanfaat.
- Apa itu definisi pendidikan karakter?. Menurut Kemendiknas (2010) pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.Pengertian pendidikanPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara ( Kemendiknas 2003)Pengertian karakterKarakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak (KBBI)Pengertian pendidikan karakter menurut para ahliDi wikipedia, pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.Apa pengertian pendidikan karakter menurut para ahli?1. Pengertian pendidikan karakter menurut T. Ramli (2003)Menurut T. Ramli, pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak.2. Pengertian pendidikan karakter menurut Elkind (2004)Menurut Elkind, pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik.3. Pengertian pendidikan karakter menurut Suyanto (2009)Menurut Suyanto, pendidikan karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.4. Pengertian pendidikan karakter menurut John W. SantrockMenurut John W. Santtrock, pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan moral dengan memberi pelajaran kepada peserta didik tentang pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka melakukan perilaku tidak bermoral atau membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain.5. Pengertian pendidikan karakter menurut Thomas LickonaThomas Lickona mengemukakan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan dan melakukan nilai-nilai etika yang pokok6. Pengertian pendidikan karakter menurut Aunillah (2011)Menurut Aunillah, pendidikan karakter merupakan sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan,kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilainilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan maupun bangsa sehingga terwujud insan kamil.7. Pengertian pendidikan karakter menurut Samani dan Heriyanto (dalam Hendri, 2013:2)Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya.Baca juga: 18 Nilai dalam Pendidikan Karakter Menurut Kemendiknas
11. Cinta Tanah Air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komuniktif: tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Itulah nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Kemendiknas. Semoga 18 nilai karakter tersebut bisa diterapkan pada dunia pendidikan di Indonesia pada kurikulum 2013.
Baca juga: 5 Nilai Utama dalam Pendidikan Karakter Menurut Mendikbud