Bagaimana Cara Mendidik Anak agar Disiplin Sejak Dini?_Mengajarkan disiplin kepada anak akan lebih baik jika dimulai sejak dini. Hal ini bisa membantu untuk mengajarkan mereka apa yang benar dan apa yang salah. Ini juga mengajarkan mereka untuk menuruti aturan yang ditetapkan dan menjadikan mereka lebih mandiri serta tidak terlalu bergantung dengan Anda. Anda sebagai orang tua juga dimudahkan karena bisa melakukan aktivitas yang lain tanpa khawatir anak Anda mengalami masalah karena tahu bahwa ia bisa melakukan hal yang dia inginkan secara mandiri. Disini Anda perlu mengetahui kebiasaan anak sesuai dengan masa perkembangannya kemudian mengatasi tantangan yang ada pada fase itu. Nah berikut ini adalah beberapa cara untuk mendidik anak agar disiplin sejak dini.Cara Mendidik Anak agar Disiplin Sejak Dini:1. Sejak lahir hingga usia 7 bulanPada usia 12 bulan pertama biasanya orang tua menyerahkan semuanya pada anak dalam menjalani rutinitasnya (makan, tidur, dan buang air besar). Sebenarnya pada masa ini, Anda sebagai orang tua bisa mengaturnya sehingga buah hati Anda terbiasanya melakukannya sesuai jadwal tanpa banyak kesulitan.Kebiasaan disiplin juga bisa terapkan tentang kapan Anda bisa menggendong anak dan bagaimana cara dia tertidur. Di sini Anda harus bisa membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan.Misalnya: Menggendong bayi sampai tertidur mungkin diinginkan oleh bayi tetapi itu bukan yang mereka butuhkan.2. Usia 7 – 12 bulanPada masa ini bayi sudah mulai banyak bergerak. Ia mulai senang menjelajah isi rumah. Oleh karena itu, pastikanlah area di dalam rumah adalah area yang aman. Ajarkan pada dia mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.Hindari untuk mengatakan tidak atau jangan. Ketika anak mulai melakukan sesuatu yang berbahaya, jauhkan dia dan katakan mengapa ia tidak boleh melakukannya. Ajak ia ke aktivitas yang aman baginya.Pada usia ini, biasanya anak tidak mau berpisah dengan Anda, ia mulai menangis bahkan menjerit ketika merasa Anda tidak sedang bersamanya. Pada saat itu janganlah tergopoh dan datang kepadanya. Katakan bahwa Anda berada dimana dan mintalah dia untuk tetap bermain.3. Usia 12 – 18 bulanPada usia ini, anak biasanya suka berteriak dan merengek saat berada di luar. Saat itu sedang terjadi, jangan langsung bawa anak ke rumah. Hal itu tidak akan menimbulkan efek jera. Ia bisa melakukan itu saat pergi ke luar lagi suatu saat. Pada saat itu jangan pula membalas dengan teriakan, karena nanti dia akan menirunya dengan meneriaki Anda.Hal yang lebih baik untuk dilakukan adalah dengan mengingatkan dia sebelum pergi ke tempat umum bahwa nanti ia harus berbicara dengan suara yang pelan. Anda juga bisa membawa mainan dan buku untuk mengalihkan perhatiannya nanti. Ini mungkin akan susah pada awalnya, tapi teruslah ajari dia.Dengan terus mengajari dia hal tersebut akan memberi pelajaran padanya untuk mengendalikan emosi. Ia juga akan belajar bahwa semua keinginannya tidak bisa selalu dipenuhi. Pujilah dia jika dia bisa berlaku baik atau saat dua sudah bisa menahan emosinya di luar. 4. Usia 18 – 24 bulanSemakin bertambahnya usia, biasanya anak semakin ingin menunjukkan menunjukkan rasa kemandiriannya. Namun pada saat itu anak masih belum bisa mengutarakan apa yang dia inginkan secara jelas. Ia cenderung lebih mudah frustasi dan mengamuk. Pada sebagian anak di usia ini memiliki kebiasaan memukul dan menggigit. Jika Anda melihat kondisi demikian, maka segera jauhkan anak Anda dari kondisi tersebut. Katakan bahwa ia tidak bisa melakukan hal tersebut karena itu bisa membuatnya sakit.Pada usia balita, biasanya mereka juga suka memberontak terhadap aturan yang sudah ditetapkan. Jika hal ini terjadi, jangan paksa mereka melakukan apa yang Anda mau. Hal itu akan percuma dan justru membuat mereka semakin ingin dituruti. Oleh karena itu, cobalah membujuknya dengan melakukan beberapa kegiatan yang menyenangkan.Disini, jika Anda mengerti apa yang di sukai anak dan apa yang tidak disukai mereka akan lebih mudah untuk mengalihkan perhatian mereka. Dengan begitu suasana hati anak akan berubah menjadi lebih menyenangkan dan ia akan mulai menuruti aturan.Nah itu tadi adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mendisiplinkan anak sejak dini. Hadapi tantangan yang ada sesuai dengan fase perkembangan mereka dengan kreativitas dan naluriah Anda sebagai orang tua. Bedakan apa yang menjadi keinginan anak dan apa yang menjadi kebutuhannya. Semoga menjadi orang tua yang sukses dan berhasil melewati rintangan yang ada. Selamat bekerja keras demi masa depan anak Anda.
Cara Mendidik Anak agar Disiplin Sejak Dini:
1. Sejak lahir hingga usia 7 bulan
Pada usia 12 bulan pertama biasanya orang tua menyerahkan semuanya pada anak dalam menjalani rutinitasnya (makan, tidur, dan buang air besar). Sebenarnya pada masa ini, Anda sebagai orang tua bisa mengaturnya sehingga buah hati Anda terbiasanya melakukannya sesuai jadwal tanpa banyak kesulitan.
Kebiasaan disiplin juga bisa terapkan tentang kapan Anda bisa menggendong anak dan bagaimana cara dia tertidur. Di sini Anda harus bisa membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan.
Misalnya: Menggendong bayi sampai tertidur mungkin diinginkan oleh bayi tetapi itu bukan yang mereka butuhkan.
2. Usia 7 – 12 bulan
Pada masa ini bayi sudah mulai banyak bergerak. Ia mulai senang menjelajah isi rumah. Oleh karena itu, pastikanlah area di dalam rumah adalah area yang aman. Ajarkan pada dia mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.
Hindari untuk mengatakan tidak atau jangan. Ketika anak mulai melakukan sesuatu yang berbahaya, jauhkan dia dan katakan mengapa ia tidak boleh melakukannya. Ajak ia ke aktivitas yang aman baginya.
Pada usia ini, biasanya anak tidak mau berpisah dengan Anda, ia mulai menangis bahkan menjerit ketika merasa Anda tidak sedang bersamanya. Pada saat itu janganlah tergopoh dan datang kepadanya. Katakan bahwa Anda berada dimana dan mintalah dia untuk tetap bermain.
Baca Juga
- Cara Tradisional agar Anak Cepat bisa Bicara_Para orang tua pasti menantikan masa-masa anaknya mulai mengucapkan panggilan untuk mereka. Senyuman simpul karena anaknya mampu mengucapkan maa..ma..pa..pa pasti menjadi simbol kebahagiaan mereka. Jika pada usia tertentu di saat teman-teman lain seumuran anak mereka sudah mampu berbicara, sedangkan anaknya belum mengucapkan satu kata pasti menjadi kekhawatiran sendiri, khususnya bagi para ibu. Ketika pada usia 1 tahun anak-anak lainnya sudah mulai cerewet, namun anaknya masih hanya menggunakan bahasa isyarat untuk mengungkapkan keinginannya. Itu pasti menjadi kekhawatiran para bunda bukan?Dulu, ada beberapa obrolan bahwasanya kemampuan bicara si kecil ini dikaitkan dengan sejumlah hal. Ada beberapa cara yang diyakini para tetua zaman dulu untuk membuat si kecil cepat bisa bicara.Apa itu? Anda penasaran bukan?Ini dia beberapa hal yang diyakini mampu membuat anak bisa cepat bicara, terlepas dari entah itu benar-benar fakta atau hanya mitos belaka.Cara Tradisional agar Anak Cepat bisa Bicara1. Anak yang bisa berjalan lebih memiliki kemungkinan lambat bicaraKonon ada kepercayaan kalau si kecil yang memiliki kemampuan bisa berjalan lebih dulu, maka ia akan bisa bicara belakangan.Ada dua pendapat ahli dalam menyikapi kepercayaan ini.a. dr. Meta Hanindita, Sp.A , seorang dokter di RSUD Dr. Soetomo Surabaya mengatakan bahwa dua hal tersebut tidak ada berhubungan sama sekali. Anak beliau yang bernama naya memiliki dua kemampuan tersebut (berjalan dan berbicara) dalam kurun waktu bersamaan.b. Rita Rahmawati Amd, TW, S.Pd, seorang terapis wicara dari RS. Harapan Kita menuturkan bahwasanya ada kemungkinan anak lebih dulu bisa berjalan dari pada berbicara. Itu terjadi jika anak tersebut hanya dapat fokus pada salah satu sisi kemampuan saja. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan jika dua kemampuan tersebut muncul bersamaan.2. Mengerik batu cincin atau akik di lidah anakDi tengah-tengah masyarakat, ada juga yang menggunakan batu cincin atau akik untuk mengerik lidah anak ketika anak memiliki keterlambatan dalam kemampuan berbicara.Rita Rahmawati mengatakan jika hal tersebut hanyalah mitos. Memang mengerok lidak anak dengan cincin bisa merangsang sensorik dan motorik lidah seperti teknik oral motor excercise, namun penggunaan cincin tersebut beresiko melukai permukaan lidah, jadi sebaiknya tidak dilakukan.3. Memukul anak dengan daun salamJika anak tak kunjung bisa berbicara, salah satu cara yang bisa digunakan untuk mempercepat kemampuan bicaranya menurut masyarakat adalah dengan memukulnya menggunakan daun salamMenanggapi informasi tersebut, Rita berkata bahwa itu cuma sebuah mitos. Menurutnya kelancaran anak berbicara bukan terletak dari daunnya, tapi dari sikap orang tua yang dilakukan dengan cara menekan atau memaksa bicara. Jadi kalau pun itu terjadi itu hanyalah kebetulan saja, tidak ada dasar ilmiahnya sama sekali.4. Makan buah manggisSelain beberapa cara tersebut, ada juga yang mengatakan bahwa dengan sering memeberi anak buah manggis bisa membuat anak cepat bisa bicara.Rita berkata bahwa itu cuma mitos belaka. Tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa buah manggis mampu meingkatkan kemampuan bicara anak.5. Makan tempe yang dibungkus daunMemberi anak makanan dengan tempe yang dibungkus daun disebut-sebut juga bisa membuat anak cepat bisa bicara.Lagi-lagi dr Meta dan Rita menanggapi bahwa itu semua cuma mitos yang tidak ada dasar ilmiahnya. Rita menambahkan bahwa hal tersebut justru bisa membuat anak diare, bukan malah membuat ia bisa bicara.Nah itu tadi adalah beberapa cara tradisional yang banyak diyakini oleh masyarakat bisa membuat anak cepat bisa bicara. Ternyata setelah diselidiki lebih lanjut dengan adanya konfirmasi dari ahli kesehatan yang menekuni bidang tersebut , itu semua hanyalah mitos belaka. Tidak ada dasar ilmiah yang menjadi landasan hubungan beberapa tindakan tersebut dengan meningkatnya kemampuan bicara anak.Jadi jika ada di antara para ayah dan bunda yang menerapkan cara tersebut dan berhasil, mungkin itu hanya kebetulan belaka yang didukung sugesti kuat dari anda.Semua itu kami kembalikan kepada ayah dan bunda . Ayah dan bunda masih tetap mau menerapkan cara-cara tersebut? Atau Anda mau berpaling ke cara-cara yang memang sudah direkomendasikan oleh ahli kesehatan yang sudah ada landasan ilmiahnya?Tentunya semuanya demi kemajuan sang buah hati. Apa pun itu tetap semangat dan semoga berhasil.
- Cara Mengatasi Anak yang Malas Belajar dan Sekolah_Salah satu permasalahan yang sering dialami oleh orangtua adalah memiliki anak yang malas belajar hingga malas pergi ke sekolah. Banyak faktor yang menjadi penyebab kondisi pada anak-anak tersebut, seperti suka nonton TV, bermain game, otak-atik HP, internetan,asyik dengan WA, kecanduan medsos Fb, Twitter, dan lain-lain. Anak-anak juga menganggap bahwa belajar dan sekolah bukanlah kegiatan yang menyenangkan. Oleh sebab itu, Anda harus dapat mengambil sikap untuk mengatasi permasalahan tersebut. Lalu, tindakan apa saja yang dapat dilakukan?Cara Mengatasi Anak Malas Belajar dan SekolahA. Cara Mengatasi Anak Malas Belajar di Rumah1. Lakukan PendampinganKetika anak-anak malas belajar, sebaiknya Anda berikan pendampingan. Karena hal tersebut dapat membuat mereka merasa diperhatikan serta membangkitkan semangatnya kembali. Ajari anak-anak dengan tekun dan sabar serta ciptakan suasana yang menyenangkan agar mereka tidak mudah bosan. 2. Memilih Buku yang MenarikTerkadang anak-anak malas belajar karena suasana yang dirasakan terlalu membosankan. Salah satu siasat yang dapat Anda lakukan adalah melalui buku-buku pembelajaran. Anda dapat memilih buku dengan gambar dan warna-warna menarik yang dapat membuat mereka lebih bersemangat.3. Jangan EmosionalMemarahi anak ketika mengalami kesulitan belajar atau bertanya pada Anda hanya akan membuat mereka trauma serta enggan belajar lagi. Oleh sebab itu, Anda harus senantiasa bersikap sabar ketika menemani anak-anak belajar dan berikan bantuan semaksimal mungkin.4. Belajar Sebelum TidurTindakan ini tidak harus dilakukan dengan duduk sambil membaca buku. Anda dapat mengajak anak-anak latihan berhitung atau membaca sebelum tidur karena memorinya yang mudah merekam dan akan diingat ketika esok harinya.5. Jam Belajar yang Tidak BerlebihanOrangtua seringkali menyuruh anak-anak belajar dengan durasi waktu berjam-jam agar mendapatkan nilai yang baik. Namun, hal tersebut bukanlah tindakan yang tepat.Menganjurkan anak belajar dengan durasi waktu yang lama justru membuat memori otak cepat lelah dan tidak mampu menerima materi lagi serta dapat membuat mereka merasa stres.6. Menjelaskan Manfaat BelajarJika Anda mengalami kesulitan saat mengatasi anak-anak yang malas belajar, maka Anda dapat menjelaskan mengenai manfaat belajar. Dengan mengetahui hal tersebut, mereka dapat lebih bersemangat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.B. Cara Mengatasi Anak Malas Berangkat ke Sekolah1. Bantu Anak Mendapat TemanSebagian besar alasan anak-anak malas ke sekolah karena kurang nyamannya suasana yang dirasakan serta kesulitan ketika mencari teman. Oleh sebab itu, Anda dapat membantu mereka mencari teman, misalnya dengan membuat pesta kecil di rumah dengan mengundang teman sekelasnya.2. Berikan PenghargaanJika anak mulai rajin pergi ke sekolah, Anda dapat memberikannya penghargaan, seperti hadiah kecil-kecilan atau mengajaknya pergi ke suatu tempat yang diinginkannya. Hal ini akan membuat anak merasa lebih semangat untuk pergi ke sekolah.3. Mengatur Pola IstirahatUntuk menghindari anak-anak malas untuk pergi ke sekolah, sebaiknya Anda mengatur pola istirahatnya secara teratur agar tidak tidur terlalu larut malam. Sehingga esok harinya dia tidak akan terlambat untuk bangun. Selain itu, usahakan mereka selalu istirahat malam dengan durasi 8 hingga 9 jam per hari.4. Mengatasi Kekerasan di SekolahJika anak malas pergi ke sekolah karena adanya perselisihan antar teman sebayanya, sebaiknya Anda segera menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menemui guru atau Kepala Sekolah. Jadi Anda tidak perlu menemui anak yang bermusuhan dengan putra/putri Anda dan/atau wali muridnya. Hal ini malah bisa memperkeruh keadaan. Cukup temui Kepsek atau wali kelasnya, biar pihak sekolah yang mengatasinya.5. Buat Media Pembelajaran yang MudahDalam hal ini, Anda dapat melakukan diskusi bersama guru untuk menemukan solusi yang paling tepat. Anda dapat mencoba menggunakan media Internet sebagai solusinya karena tampilan yang menarik dapat membuat anak lebih nyaman menggunakannya.Baca juga:Cara Mengatasi Anak Penakut dan Pemalu Cara Mengatasi Anak yang Sulit DiaturCara Mengatasi Anak yang Keras KepalaDemikian tentang Cara Mengatasi Anak Malas Belajar dan Sekolah.Semoga bermanfaat
- Jangan Biarkan Anak Anda Menangis, Ingat Dampak Negatif/Buruk Membiarkan Anak Menangis Terlalu Lama!_Jika Anda sering membiarkan begitu saja putra/putri Anda yang sedang menangis karena Anda kesal dan lelah dengan tingkahnya. Misalnya saja ia menangis tanpa sebab dan Anda tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkannya. Saat Anda mencoba membujuknya untuk berhenti menangis, anak Anda kadang malah berontak sekuat tenaga hingga membuat Anda semakin kesal. Akhirnya Anda kemudian memilih membiarkannya menangis dan berharap ia segera berhenti menangis dengan sendirinya. Pertanyaannya, tepatkah cara demikian dalam menyikapi anak yang menangis?, adakah dampak buruk atau bahayanya saat Anda membiarkan anak Anda menangis terlalu lama?.Saat anak Anda menangis, sebenarnya ada pesan yang ingin ia sampaikan, yaitu menginginkan sesuatu dan menolak sesuatu. Jika anak Anda telah pandai bicara, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk bisa tahu apa yang diinginkan atau ditolaknya.Namun jika anak Anda belum bisa bicara, maka akan lebih sulit bagi Anda untuk mengetahui apa yang diinginkan atau ditolaknya. Disinilah kemampuan dan kesabaran Anda diuji untuk menghadapi sikap dan tangisan anak Anda.Sebagai orangtua, sudah tugas Anda untuk melindungi dan memahami anak Anda. Jika anak Anda belum bisa bicara, maka Anda bisa mencoba memahaminya dengan menawarkan segala sesuatu.Misalnya saja anak Anda tiba-tiba menangis kencang tanpa sebab, maka Anda Anda bisa memulai dengan memeriksa tubuhnya jika ada semut atau hewan kecil yang menggigitnya, Anda juga bisa memberinya air minum karena siapa tahu ia menangis karena haus, jika saat Anda beri air ia menolak, maka Anda coba beri ia makanan, jika anak Anda masih menolak lagi, cobalah cek popoknya apakah air pipisnya sudah terlalu banyak hingga membuat ia merasa tak nyaman lalu menangis dan sebagainya.Lalu bagaimana jika Anda membiarkan saja anak Anda menangis?Anak yang tengah menangis dan dibiarkan begitu saja akan merasa tertekan secara psikologis. Ia akan merasa bahwa usahanya menyampaikan pesan kepada Anda telah gagal dan sia-sia. Boleh jadi ia akan berhenti menangis karena kelelahan dan kehausan. Namun di saat itu juga sebenarnya anak Anda telah belajar tentang pengabaian terhadap sesuatu.Dari dua hal, perasaan gagal menyampaikan pesan dan pelajaran tentang mengabaikan, sang anak kemudian akan tumbuh menjadi pribadi yang pesimis dan mudah mengabaikan sesuatu. Segala hal yang dilaluinya bersama orangtuanya akan membekas dan membentuk karakter sang anak.Di sisi lain, jika pada saat Anda membiarkan anak Anda menangis dan kemudian anak Anda menjadi semakin keras tangisannya sampai ia berguling di lantai dan barulah Anda membujuknya, maka sang anak juga mulai belajar sesuatu, yaitu jika ingin menyampaikan pesan, maka keraslah pada dirimu agar orangtuamu memperhatikanmu. Di kesempatan selanjutnya, sang anak akan menerapkan cara ini untuk mendapatkan atau menolak sesuatu hingga menjadi kebiasaannya hingga ia tumbuh besar.Jika Anda membiarkan anak Anda menangis dan tangisannya kemudian bertambah keras, lalu Anda membentak bahkan menjewer telinganya, maka anak Anda juga telah belajar sesuatu, yaitu tentang kekerasan.Dr Penelope Leach - penulis buku Your Baby And Child: From Birth To Age Five - berpendapat, anak yang stres dan dibiarkan menangis berisiko mengalami masalah psikologis di kemudian hari. Penelope juga menegaskan bahwa pendapatnya didukung dengan sebuah riset terbaru yang membuktikan bahwa seorang anak yang dibiarkan menangis lama berisiko mengalami gangguan perkembangan otak dan dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kesulitan belajar di kemudian hari.Jadi, jika Anda sungguh peduli terhadap tumbuh kembang fisik dan mental anak Anda, maka jangan biarkan anak Anda menangis terlalu lama. Usahakan segala sesuatu yang baik untuk meredakan tangisan anak Anda. Ingat bahwa anak Anda adalah amanah dari Tuhan untuk Anda yang selayaknya Anda jaga dan lindungi dengan baik.Demikian artikel tentang dampak buruk membiarkan anak menangis terlalu lama. Semoga bermanfaat.
Pada usia ini, anak biasanya suka berteriak dan merengek saat berada di luar. Saat itu sedang terjadi, jangan langsung bawa anak ke rumah. Hal itu tidak akan menimbulkan efek jera. Ia bisa melakukan itu saat pergi ke luar lagi suatu saat. Pada saat itu jangan pula membalas dengan teriakan, karena nanti dia akan menirunya dengan meneriaki Anda.
Hal yang lebih baik untuk dilakukan adalah dengan mengingatkan dia sebelum pergi ke tempat umum bahwa nanti ia harus berbicara dengan suara yang pelan. Anda juga bisa membawa mainan dan buku untuk mengalihkan perhatiannya nanti. Ini mungkin akan susah pada awalnya, tapi teruslah ajari dia.
Dengan terus mengajari dia hal tersebut akan memberi pelajaran padanya untuk mengendalikan emosi. Ia juga akan belajar bahwa semua keinginannya tidak bisa selalu dipenuhi. Pujilah dia jika dia bisa berlaku baik atau saat dua sudah bisa menahan emosinya di luar.
4. Usia 18 – 24 bulan
Semakin bertambahnya usia, biasanya anak semakin ingin menunjukkan menunjukkan rasa kemandiriannya. Namun pada saat itu anak masih belum bisa mengutarakan apa yang dia inginkan secara jelas. Ia cenderung lebih mudah frustasi dan mengamuk. Pada sebagian anak di usia ini memiliki kebiasaan memukul dan menggigit. Jika Anda melihat kondisi demikian, maka segera jauhkan anak Anda dari kondisi tersebut. Katakan bahwa ia tidak bisa melakukan hal tersebut karena itu bisa membuatnya sakit.
Pada usia balita, biasanya mereka juga suka memberontak terhadap aturan yang sudah ditetapkan. Jika hal ini terjadi, jangan paksa mereka melakukan apa yang Anda mau. Hal itu akan percuma dan justru membuat mereka semakin ingin dituruti. Oleh karena itu, cobalah membujuknya dengan melakukan beberapa kegiatan yang menyenangkan.
Disini, jika Anda mengerti apa yang di sukai anak dan apa yang tidak disukai mereka akan lebih mudah untuk mengalihkan perhatian mereka. Dengan begitu suasana hati anak akan berubah menjadi lebih menyenangkan dan ia akan mulai menuruti aturan.
Nah itu tadi adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mendisiplinkan anak sejak dini. Hadapi tantangan yang ada sesuai dengan fase perkembangan mereka dengan kreativitas dan naluriah Anda sebagai orang tua. Bedakan apa yang menjadi keinginan anak dan apa yang menjadi kebutuhannya. Semoga menjadi orang tua yang sukses dan berhasil melewati rintangan yang ada. Selamat bekerja keras demi masa depan anak Anda.