Bagaimana Cara Mendidik Anak agar Disiplin Sejak Dini?_Mengajarkan disiplin kepada anak akan lebih baik jika dimulai sejak dini. Hal ini bisa membantu untuk mengajarkan mereka apa yang benar dan apa yang salah. Ini juga mengajarkan mereka untuk menuruti aturan yang ditetapkan dan menjadikan mereka lebih mandiri serta tidak terlalu bergantung dengan Anda. Anda sebagai orang tua juga dimudahkan karena bisa melakukan aktivitas yang lain tanpa khawatir anak Anda mengalami masalah karena tahu bahwa ia bisa melakukan hal yang dia inginkan secara mandiri. Disini Anda perlu mengetahui kebiasaan anak sesuai dengan masa perkembangannya kemudian mengatasi tantangan yang ada pada fase itu. Nah berikut ini adalah beberapa cara untuk mendidik anak agar disiplin sejak dini.Cara Mendidik Anak agar Disiplin Sejak Dini:1. Sejak lahir hingga usia 7 bulanPada usia 12 bulan pertama biasanya orang tua menyerahkan semuanya pada anak dalam menjalani rutinitasnya (makan, tidur, dan buang air besar). Sebenarnya pada masa ini, Anda sebagai orang tua bisa mengaturnya sehingga buah hati Anda terbiasanya melakukannya sesuai jadwal tanpa banyak kesulitan.Kebiasaan disiplin juga bisa terapkan tentang kapan Anda bisa menggendong anak dan bagaimana cara dia tertidur. Di sini Anda harus bisa membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan.Misalnya: Menggendong bayi sampai tertidur mungkin diinginkan oleh bayi tetapi itu bukan yang mereka butuhkan.2. Usia 7 – 12 bulanPada masa ini bayi sudah mulai banyak bergerak. Ia mulai senang menjelajah isi rumah. Oleh karena itu, pastikanlah area di dalam rumah adalah area yang aman. Ajarkan pada dia mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.Hindari untuk mengatakan tidak atau jangan. Ketika anak mulai melakukan sesuatu yang berbahaya, jauhkan dia dan katakan mengapa ia tidak boleh melakukannya. Ajak ia ke aktivitas yang aman baginya.Pada usia ini, biasanya anak tidak mau berpisah dengan Anda, ia mulai menangis bahkan menjerit ketika merasa Anda tidak sedang bersamanya. Pada saat itu janganlah tergopoh dan datang kepadanya. Katakan bahwa Anda berada dimana dan mintalah dia untuk tetap bermain.3. Usia 12 – 18 bulanPada usia ini, anak biasanya suka berteriak dan merengek saat berada di luar. Saat itu sedang terjadi, jangan langsung bawa anak ke rumah. Hal itu tidak akan menimbulkan efek jera. Ia bisa melakukan itu saat pergi ke luar lagi suatu saat. Pada saat itu jangan pula membalas dengan teriakan, karena nanti dia akan menirunya dengan meneriaki Anda.Hal yang lebih baik untuk dilakukan adalah dengan mengingatkan dia sebelum pergi ke tempat umum bahwa nanti ia harus berbicara dengan suara yang pelan. Anda juga bisa membawa mainan dan buku untuk mengalihkan perhatiannya nanti. Ini mungkin akan susah pada awalnya, tapi teruslah ajari dia.Dengan terus mengajari dia hal tersebut akan memberi pelajaran padanya untuk mengendalikan emosi. Ia juga akan belajar bahwa semua keinginannya tidak bisa selalu dipenuhi. Pujilah dia jika dia bisa berlaku baik atau saat dua sudah bisa menahan emosinya di luar. 4. Usia 18 – 24 bulanSemakin bertambahnya usia, biasanya anak semakin ingin menunjukkan menunjukkan rasa kemandiriannya. Namun pada saat itu anak masih belum bisa mengutarakan apa yang dia inginkan secara jelas. Ia cenderung lebih mudah frustasi dan mengamuk. Pada sebagian anak di usia ini memiliki kebiasaan memukul dan menggigit. Jika Anda melihat kondisi demikian, maka segera jauhkan anak Anda dari kondisi tersebut. Katakan bahwa ia tidak bisa melakukan hal tersebut karena itu bisa membuatnya sakit.Pada usia balita, biasanya mereka juga suka memberontak terhadap aturan yang sudah ditetapkan. Jika hal ini terjadi, jangan paksa mereka melakukan apa yang Anda mau. Hal itu akan percuma dan justru membuat mereka semakin ingin dituruti. Oleh karena itu, cobalah membujuknya dengan melakukan beberapa kegiatan yang menyenangkan.Disini, jika Anda mengerti apa yang di sukai anak dan apa yang tidak disukai mereka akan lebih mudah untuk mengalihkan perhatian mereka. Dengan begitu suasana hati anak akan berubah menjadi lebih menyenangkan dan ia akan mulai menuruti aturan.Nah itu tadi adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mendisiplinkan anak sejak dini. Hadapi tantangan yang ada sesuai dengan fase perkembangan mereka dengan kreativitas dan naluriah Anda sebagai orang tua. Bedakan apa yang menjadi keinginan anak dan apa yang menjadi kebutuhannya. Semoga menjadi orang tua yang sukses dan berhasil melewati rintangan yang ada. Selamat bekerja keras demi masa depan anak Anda.
Cara Mendidik Anak agar Disiplin Sejak Dini:
1. Sejak lahir hingga usia 7 bulan
Pada usia 12 bulan pertama biasanya orang tua menyerahkan semuanya pada anak dalam menjalani rutinitasnya (makan, tidur, dan buang air besar). Sebenarnya pada masa ini, Anda sebagai orang tua bisa mengaturnya sehingga buah hati Anda terbiasanya melakukannya sesuai jadwal tanpa banyak kesulitan.
Kebiasaan disiplin juga bisa terapkan tentang kapan Anda bisa menggendong anak dan bagaimana cara dia tertidur. Di sini Anda harus bisa membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan.
Misalnya: Menggendong bayi sampai tertidur mungkin diinginkan oleh bayi tetapi itu bukan yang mereka butuhkan.
2. Usia 7 – 12 bulan
Pada masa ini bayi sudah mulai banyak bergerak. Ia mulai senang menjelajah isi rumah. Oleh karena itu, pastikanlah area di dalam rumah adalah area yang aman. Ajarkan pada dia mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.
Hindari untuk mengatakan tidak atau jangan. Ketika anak mulai melakukan sesuatu yang berbahaya, jauhkan dia dan katakan mengapa ia tidak boleh melakukannya. Ajak ia ke aktivitas yang aman baginya.
Pada usia ini, biasanya anak tidak mau berpisah dengan Anda, ia mulai menangis bahkan menjerit ketika merasa Anda tidak sedang bersamanya. Pada saat itu janganlah tergopoh dan datang kepadanya. Katakan bahwa Anda berada dimana dan mintalah dia untuk tetap bermain.
Baca Juga
- Cara Menasehati/Membujuk Anak agar Mau Sekolah PAUD_Pengenalan lingkungan sekolah untuk anak di bawah 5 tahun bertujuan untuk mengenalkan mereka pada dunia luar sehingga membantu mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial. Hal ini juga untuk persiapan mereka sebelum masuk ke sekolah formal di tahapan usia selanjutnya. Ini merupakan hal baru bagi mereka sehingga beberapa dari mereka memiliki ketakutan bahkan meluapkan emosinya dengan tangisan. Nah berikut kami akan membagikan tips kepada para bunda untuk membujuk buah hati Anda agar mau masuk sekolah PAUD.Cara Menasehati Anak agar Mau Sekolah PAUD1. Berikanlah pengertian bahwa nanti ia akan menemukan banyak teman di sekolahSekolah adalah lingkungan baru bagi anak. Jika biasanya mereka tak pernah lepas dari orang tuanya, maka di sini nanti ia akan jauh dari orang tua. Tentunya sang anak akan merasa ketakutan akan perubahan situasi ini. Oleh karena itu pada awal sebelum memasukkan anak ke PAUD, berilah mereka pengertian bahwa di sekolah ada banyak anak seusia mereka. Nanti ia bisa bermain dan menemukan teman baru di sana. Di sekolah juga ada ibu guru yang nanti bisa mengajak mereka bermain.2. Bu guru akan bantu untuk mencarikan temanJika Anda sebagai orang tua mengetahui bahwa karakter anak Anda adalah pemalu, maka beri penjelasan kepada sang anak bahwa nanti ibu guru akan mencarikan teman untuk kamu jadi jangan khawatir kalau nanti tidak memiliki teman.Nah disini, Anda sebagai orang tua juga harus memastikan bahwa guru di sekolah tempat mengajar anak Anda adalah seorang guru yang bisa Anda percayai untuk mendampingi anak Anda. Jika mendapati kondisi seperti di atas, Anda tidak perlu lagu untuk membicarakan kepada guru yang sudah Anda percayai tersebut untuk membantu anak Anda mencari teman di sekolah.3. Merespon emosi yang di keluarkan anak dengan tidakan yang tepatBuat Anda para orang tua baru, atau maksudnya orang tua yang baru mempunyai anak pertama, pasti merasa bingung saat melihat anak Anda tiba-tiba tidak mau masuk sekolah dengan alasan yang tidak jelas. Yang ada mereka hanya menangis penuh emosi saat kita memaksanya untuk sekolah.Nah disini, sebagai orang tua Anda perlu mengenali jenis emosi atau masalah apa yang di hadapi sang anak, dalam hal ini kenapa dia sampai tidak mau masuk ke sekolah. Setelah Anda mengetahui masalah yang di hadapi anak Anda tersebut, baru kemudian Anda melakukan tindakan yang tepat untuk menghadapinya atau untuk mencari solusinya.Nah berikut ini adalah berbagai conoh jenis emosi yang biasanya di keluarkan sang anak beserta maknanya .a. Marah – Ketika sang anak merasakan adanya ketidakadilanb. Rasa bersalah – Sang anak merasa tidak adil terhadap orang lainc. Frustrasi – Anak telah melakukan sesuatu berulangkali sedangkan hasilnya tak sesuai harapan sehingga ia harus mencari cara yang laind. Takut – Ada sesuatu yang tidak diinginkan anak yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.e. Kecewa – Apa yang diinginkan oleh anak tidak bisa terwujudf. Rasa tidak mampu – Kebutuhan untuk belajar sesuatu karena ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan anak dengan baikg. Rasa bosan – Kebutuhan untuk tumbuh dan mendapatkan tantangan baruh. Sedih – Sang anak kehilangan sesuatu yang berhargai. Kesepian – Kebutuhan akan adanya hubungan yang bermakna bukan hanya sekedar bertemanj. Stress – Sang anak mengalami sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dia hentikank. Depresi – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikanSetelah Anda mengetahui jenis emosi yang ditunjukkan buah hati Anda, Anda bisa menunjukkan empati Anda, dan biarkan cerita mereka mengalir hingga tuntas, baru setelah itu Anda bisa menawarkan sebuah tindakan namun tetap menyerahkan solusinya kepada sang anak karena terkadang solusi yang diberikan kepada anak secara langsung justru membuat anak enggan untuk bercerita.Misalnya: Sang anak bercerita: Tadi di sekolah Nisa tidak mau bermain denganku ma..Anda bisa mempelajari emosi anak . Perkataan di atas menunjukkan bahwa anak kesepian.Anda bisa menimpali:Hmm.. Nak kamu sangat ingin main dengan nisa’ ya? Kamu kesepian ya dan ingin main ya?Tunggu responnya dan mereka akan bercerita panjang lebar.Setelah mereka selesai bercerita, tawarkan ide pada anak.Lalu apa yang bisa mama bantu? Kamu mau main sama mama atau papa atau mungkin dede penginnya apa?Ini dilakukan supaya mereka berpikir dan mempertimbangkan baik buruknya serta yang nyaman bagi mereka. Hal ini akan membuat mereka lebih terbuka dan menumbuhkan rasa percaya diri bagi anak sehingga mereka tidak mudah mogok tidak mau masuk sekolah ketika mendapat permasalahan.Nah itu tadi adalah beberapa hal yang bisa Anda praktekkan jika anak Anda tidak mau masuk sekolah, baik itu terjadi di awal masuk sekolah atau di tengah-tengah mereka sudah masuk sekolah. Memberi pengertian dengan cara yang tepat dapat menyenangkan hati anak sehingga mereka bisa masuk sekolah dengan bahagia tanpa adanya paksaan. Selamat berusaha dan semoga bermanfaat.
- Cara Mengajari Anak agar Cepat bisa Berjalan_Setiap perkembangan dari buah hati selalu menjadi sesuatu yang istimewa yang ditunggu-tunggu oleh orang tuanya. Proses perkembangan anak berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat, termasuk aktivitas bayi mulai berjalan. Meskipun demikian tentu ada patokan khusus yang dapat Anda jadikan dasar untuk mulai melatih bayi Anda berjalan. Nah disini, kami akan memberikan beberapa tips untuk mengajari anak Anda agar cepat bisa berjalan.Cara Mengajari Anak agar Cepat bisa Berjalan1. Jangan sering pakai popokPenggunaan popok yang terlalu sering tidak baik untuk bayi. Ia dapat menghambat aktivitas bayi sehingga gerakan kaki yang dia gunakan untuk belajar berjalan pun juga melambat.Hal ini juga sejalan dengan sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog di amerika, bahwasanya popok dapat memperlambat kemampuan bayi untuk berjalan. Whitney cole mengatakan bahwa popok membuat adanya gumpalan di sela kaki bayi yang berpotensi untuk memperburuk posisi dan kesembangan bayi.Jadi jika Anda ingin mengajari anak Anda berjalan, jangan sering memakaikan bayi popok. Anda bisa memakaikan popok pada situasi tertentu yang memang urgen, misalnya ketika keluar rumah untuk acara tertentu.2. Jangan sering menggendong bayiMenggendong bayi terlalu sering pada usia yang seharusnya ia sudah harus dilatih untuk berjalan membuatnya merasa manja dan malas untuk berjalan. Jadi Anda sebagai orang tua harus mulai mengurangi frekuensi menggendong bayi ini dan mulai melatih anak Anda untuk berjalan.3. Latihan berdiri tegakUntuk dapat berjalan, bayi harus sudah mampu untuk berdiri dan tidak terhuyun. Oleh karena itu sebagai langkah awal Anda bisa mulai mengajarinya untuk berdiri tegak. Berdirikan anak Anda, kemudian lepaskan pegangannya, biarkan ia selama 30 detik. Jika bayi terjatuh, motivasilah dia dengan kata-kata penyemangat supaya ia bisa bangkit dan berdiri sendiri. Latihlah hingga ia mampu untuk berdiri tegak tanpa terhuyung.4. Sediakan sarana untuk bayi merambatAnda bisa menyediakan suatu benda kokoh yang dapat menjadi pegangan bagi anak untuk melatih keseimbangannya. Benda kokoh tersebut bisa berupa box atau tongkat berporos yang bisa digunakan sebagai sarana untuk merambat agar anak cepat berjalan.5. Berilah stimulus dengan baby walkerBaby walker adalah alat berupa kereta dorong atau semacamnya yang berfungsi menstimulus keberanian dan langkah bayi untuk bisa berjalan sendiri. Anda bisa membelikan anak Anda alat tersebut atau membuat alat sendiri di rumah dengan konsep mirip baby walker.Sebagai catatan dalam penggunaan baby walker ini, hendaknya orang tua turut mendampingi dan mengawasi anak bukan menyerahkan sepenuhnya kepada baby walker tanpa Andanya pengawasan.6. Kecoh dengan mainanAnda juga bisa memberi rangsangan berupa mainan favorit bayi Anda. Ulurkan tangan Anda seperti hendak memberi mainan tersebut, dan anak akan mencoba berdiri dan meraih mainannya kemudian Anda bisa mundur satu demi satu langkah. Kegiatan tersebut juga dapat digunakan untuk menstimulus bayi agar mau berjalan.7. Mengajak anak jalan pagi atau jalan sore di luar rumahPerubahan suasana juga dapat dilakukan untuk memotivasi anak agar bisa berjalan. Ajaklah anak Anda jalan pagi atau jalan sore di luar rumah dengan cara memapahnya pelan-pelan sesuai dengan langkah si kecil.8. Ajak anak untuk bermain yang melibatkan kemampuan motorik anak.Kemampuan motorik yang bagus dapat membuat anak cepat berjalan. Jadi Anda sebagai orang tuanya bisa memperkenalkan anak Anda dengan permainan motorik untuk menstimulasi motoriknya, seperti: mengambil bola.9.Pijat kaki bayiPijatlah kaki bayi Anda agar aliran darahnya lancar dan ototnya tidak kaku. Anda bisa melakukan pemijatan ringan pada area paha, lutut ke bawah sampai telapak kaki dengan menggunakan minyak zaitun, atau minyak lain yang biasa digunakan untuk pijat.Nah itu tadi adalah beberapa tips untuk mengajari anak Anda agar cepat bisa berjalan. Anda bisa mulai mempraktekkannya dengan usaha yang gigih. Lakukan dengan tulus dan istiqomah untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jangan cepat menyerah untuk membantu si kecil berjalan.Jika pada batas tertentu usaha Anda tidak mengalami hasil, maka Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk pengambilan tindakan tertentu. Selamat mencoba dan semoga berhasil.
- Cara Tradisional agar Anak Cepat bisa Bicara_Para orang tua pasti menantikan masa-masa anaknya mulai mengucapkan panggilan untuk mereka. Senyuman simpul karena anaknya mampu mengucapkan maa..ma..pa..pa pasti menjadi simbol kebahagiaan mereka. Jika pada usia tertentu di saat teman-teman lain seumuran anak mereka sudah mampu berbicara, sedangkan anaknya belum mengucapkan satu kata pasti menjadi kekhawatiran sendiri, khususnya bagi para ibu. Ketika pada usia 1 tahun anak-anak lainnya sudah mulai cerewet, namun anaknya masih hanya menggunakan bahasa isyarat untuk mengungkapkan keinginannya. Itu pasti menjadi kekhawatiran para bunda bukan?Dulu, ada beberapa obrolan bahwasanya kemampuan bicara si kecil ini dikaitkan dengan sejumlah hal. Ada beberapa cara yang diyakini para tetua zaman dulu untuk membuat si kecil cepat bisa bicara.Apa itu? Anda penasaran bukan?Ini dia beberapa hal yang diyakini mampu membuat anak bisa cepat bicara, terlepas dari entah itu benar-benar fakta atau hanya mitos belaka.Cara Tradisional agar Anak Cepat bisa Bicara1. Anak yang bisa berjalan lebih memiliki kemungkinan lambat bicaraKonon ada kepercayaan kalau si kecil yang memiliki kemampuan bisa berjalan lebih dulu, maka ia akan bisa bicara belakangan.Ada dua pendapat ahli dalam menyikapi kepercayaan ini.a. dr. Meta Hanindita, Sp.A , seorang dokter di RSUD Dr. Soetomo Surabaya mengatakan bahwa dua hal tersebut tidak ada berhubungan sama sekali. Anak beliau yang bernama naya memiliki dua kemampuan tersebut (berjalan dan berbicara) dalam kurun waktu bersamaan.b. Rita Rahmawati Amd, TW, S.Pd, seorang terapis wicara dari RS. Harapan Kita menuturkan bahwasanya ada kemungkinan anak lebih dulu bisa berjalan dari pada berbicara. Itu terjadi jika anak tersebut hanya dapat fokus pada salah satu sisi kemampuan saja. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan jika dua kemampuan tersebut muncul bersamaan.2. Mengerik batu cincin atau akik di lidah anakDi tengah-tengah masyarakat, ada juga yang menggunakan batu cincin atau akik untuk mengerik lidah anak ketika anak memiliki keterlambatan dalam kemampuan berbicara.Rita Rahmawati mengatakan jika hal tersebut hanyalah mitos. Memang mengerok lidak anak dengan cincin bisa merangsang sensorik dan motorik lidah seperti teknik oral motor excercise, namun penggunaan cincin tersebut beresiko melukai permukaan lidah, jadi sebaiknya tidak dilakukan.3. Memukul anak dengan daun salamJika anak tak kunjung bisa berbicara, salah satu cara yang bisa digunakan untuk mempercepat kemampuan bicaranya menurut masyarakat adalah dengan memukulnya menggunakan daun salamMenanggapi informasi tersebut, Rita berkata bahwa itu cuma sebuah mitos. Menurutnya kelancaran anak berbicara bukan terletak dari daunnya, tapi dari sikap orang tua yang dilakukan dengan cara menekan atau memaksa bicara. Jadi kalau pun itu terjadi itu hanyalah kebetulan saja, tidak ada dasar ilmiahnya sama sekali.4. Makan buah manggisSelain beberapa cara tersebut, ada juga yang mengatakan bahwa dengan sering memeberi anak buah manggis bisa membuat anak cepat bisa bicara.Rita berkata bahwa itu cuma mitos belaka. Tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa buah manggis mampu meingkatkan kemampuan bicara anak.5. Makan tempe yang dibungkus daunMemberi anak makanan dengan tempe yang dibungkus daun disebut-sebut juga bisa membuat anak cepat bisa bicara.Lagi-lagi dr Meta dan Rita menanggapi bahwa itu semua cuma mitos yang tidak ada dasar ilmiahnya. Rita menambahkan bahwa hal tersebut justru bisa membuat anak diare, bukan malah membuat ia bisa bicara.Nah itu tadi adalah beberapa cara tradisional yang banyak diyakini oleh masyarakat bisa membuat anak cepat bisa bicara. Ternyata setelah diselidiki lebih lanjut dengan adanya konfirmasi dari ahli kesehatan yang menekuni bidang tersebut , itu semua hanyalah mitos belaka. Tidak ada dasar ilmiah yang menjadi landasan hubungan beberapa tindakan tersebut dengan meningkatnya kemampuan bicara anak.Jadi jika ada di antara para ayah dan bunda yang menerapkan cara tersebut dan berhasil, mungkin itu hanya kebetulan belaka yang didukung sugesti kuat dari anda.Semua itu kami kembalikan kepada ayah dan bunda . Ayah dan bunda masih tetap mau menerapkan cara-cara tersebut? Atau Anda mau berpaling ke cara-cara yang memang sudah direkomendasikan oleh ahli kesehatan yang sudah ada landasan ilmiahnya?Tentunya semuanya demi kemajuan sang buah hati. Apa pun itu tetap semangat dan semoga berhasil.
Pada usia ini, anak biasanya suka berteriak dan merengek saat berada di luar. Saat itu sedang terjadi, jangan langsung bawa anak ke rumah. Hal itu tidak akan menimbulkan efek jera. Ia bisa melakukan itu saat pergi ke luar lagi suatu saat. Pada saat itu jangan pula membalas dengan teriakan, karena nanti dia akan menirunya dengan meneriaki Anda.
Hal yang lebih baik untuk dilakukan adalah dengan mengingatkan dia sebelum pergi ke tempat umum bahwa nanti ia harus berbicara dengan suara yang pelan. Anda juga bisa membawa mainan dan buku untuk mengalihkan perhatiannya nanti. Ini mungkin akan susah pada awalnya, tapi teruslah ajari dia.
Dengan terus mengajari dia hal tersebut akan memberi pelajaran padanya untuk mengendalikan emosi. Ia juga akan belajar bahwa semua keinginannya tidak bisa selalu dipenuhi. Pujilah dia jika dia bisa berlaku baik atau saat dua sudah bisa menahan emosinya di luar.
4. Usia 18 – 24 bulan
Semakin bertambahnya usia, biasanya anak semakin ingin menunjukkan menunjukkan rasa kemandiriannya. Namun pada saat itu anak masih belum bisa mengutarakan apa yang dia inginkan secara jelas. Ia cenderung lebih mudah frustasi dan mengamuk. Pada sebagian anak di usia ini memiliki kebiasaan memukul dan menggigit. Jika Anda melihat kondisi demikian, maka segera jauhkan anak Anda dari kondisi tersebut. Katakan bahwa ia tidak bisa melakukan hal tersebut karena itu bisa membuatnya sakit.
Pada usia balita, biasanya mereka juga suka memberontak terhadap aturan yang sudah ditetapkan. Jika hal ini terjadi, jangan paksa mereka melakukan apa yang Anda mau. Hal itu akan percuma dan justru membuat mereka semakin ingin dituruti. Oleh karena itu, cobalah membujuknya dengan melakukan beberapa kegiatan yang menyenangkan.
Disini, jika Anda mengerti apa yang di sukai anak dan apa yang tidak disukai mereka akan lebih mudah untuk mengalihkan perhatian mereka. Dengan begitu suasana hati anak akan berubah menjadi lebih menyenangkan dan ia akan mulai menuruti aturan.
Nah itu tadi adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mendisiplinkan anak sejak dini. Hadapi tantangan yang ada sesuai dengan fase perkembangan mereka dengan kreativitas dan naluriah Anda sebagai orang tua. Bedakan apa yang menjadi keinginan anak dan apa yang menjadi kebutuhannya. Semoga menjadi orang tua yang sukses dan berhasil melewati rintangan yang ada. Selamat bekerja keras demi masa depan anak Anda.