Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober pada setiap tahunnya. Pada tahun 2020 merupakan peringatan HSP yang ke-92. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperingati HSP yaitu upacara bendera. Pada acara amanat, Pembina Upacara di instansi maupun di sekolah dapat membacakan teks "Sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga ( MENPORA ) Republik Indonesia". Ini arsip naskah Pidato MENPORA dalam Rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 Tahun 2019 yang lalu, seperti di bawah ini.Silakan Download Naskah Teks Pidato Sambutan MENPORA pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ( HSP ) ke-91 Tahun 2019PIDATO PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-91 TAHUN 2019Assalamu'alaikum Warrahmatullahi WabarakatuhSalam sejahtera bagi kita semuaOm Swasti AstuNamo BuddhayaSalam kebajikanPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat memperingati hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia yang kita cintai ini, yaitu Hari Sumpah Pemuda ke-91 tahun 2019.Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada tokoh pemuda Tahun 1928 yang telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga menjadi pelopor Pemuda untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia sekaligus menjaga keutuhan NKRI.Hadirin Peserta upacara yang saya hormati.Hari Sumpah Pemuda ke-91 kali ini mengambil tema "Bersatu Kita Maju". Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang teiah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa.Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari parnografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dari terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila pemuda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan dan karakter positif dalam berbangsa dan bernegara.Pemuda yang memiliki karakter yang tangguh adalah pemuda yang memiliki karakter moral dan karakter kinerja, pemuda yang beriman dan bertaqwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan tuntas. Pemuda juga harus memiliki kapasitas intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni, serta pemuda harus memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam kancah internasional.Hadirin Peserta Upacara yang saya hormati dan saya banggakan.Tema Bersatu Kita Maju sesungguhnya diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi keharusan karena di tangan pemuda lah Indonesia bisa lebih maju. Pemuda untuk Indonesia maju adalah pemuda yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia.Pada saat ini di belahan dunia telah lahir generasi muda yang memiliki pola pikir yang serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung individualistik dan gramatik. Canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudahnya akses terhadap sosial media, telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama, dan interaksi mereka di sosial media berjalan real time 24 jam. Disinilah diharapkan peran pemuda dapat bersaing dalam bentuk apapun tentunya dalam hal yang posistif. Pemuda adalah masa depan bangsa dan negara, pemuda juga harapan bagi dunia, pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukan dunia, saya berharap kedepan akan banyak muncul tokoh-tokoh muda yang mendunia.Gerakan revolusi mental menemukan relevansinya, dengan pembangunan karakter kita bisa kuat, tangguh dan kokoh ikut serta dalam percaturan pemuda di dunia, kita tidak lagi harus bertahan dan menghadapi dampak negative dari modernisasi dan globalisasi, tapi kita harus mampu memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekad dan semangat dan tentunya didukung oleh Ilmu pengetahuan dan teknologi.Kemajuan tidak akan pernah tercapai dalam arti yang sesungguhnya kalau masa depan itu hanya dipandang sekedar sebagai proses lanjut dari masa kini yang akan tiba dengan sendirinya.Tapi bagaimana generasi muda merespon kemajuan itu dengan kearifan menghargai keluhuran perjuangan dari generasi sebelumnya tanpa terjebak dalam kejayaan dan romantisme masa lalu, serta kenyataan-kenyataan masa kini sehingga membuat mereka tidak lagi sanggup keluar untuk menatap masa depan.Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik."Wahai pemuda Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita-cita, pengorbanan dan perjuanganmu tidak akan pernah sia-sia dalam mengubah dunia".Hadirin peserta upacara yang kami hormati, khususnya para pemuda yang kami banggakan.Semangat para pemuda dalam menatap dan ikut membangun dunia harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda Indonesia dalam ikut serta berpartisipasi mengangkat bangsa dan tanah air tercinta di kancah dunia.Akhirnya, saya ucapkan SELAMAT HARi SUMPAH PEMUDA KE-91. Semoga melalui peringatan ini kita selalu menghormati jasa para pemuda, jasa para pendiri bangsa dan jasa para pahlawan kita. Semoga Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada kita semua.Terima kasih,Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thariqWassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhJakarta, 28 Oktober 2019MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIAArsip Naskah Teks Pidato Sambutan MENPORA pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ( HSP ) ke-89 Tahun 2017Assalamu'alaikum Wr. Wb.Salam SejahteraOm Swast AstuNamo Budhaya"PEMUDA INDONESIA BERANI BERSATU" Para Pemuda Indonesia dan hadirin sekalian yang kami hormati.... Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di Jalan Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu, Indonesia. Sungguh, sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya, 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945.Sumpah Pemuda dibacakan di arena Kongres Pemuda ke-2, dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah. Jika kita membaca dokumen sejarah Kongres Pemuda ke-2, kita akan menemukan daftar panitia dan peserta kongres yang berasal dari pulau-pulau terjauh Indonesia. Secara imaginatif sulit rasanya membayangkan mereka dapat bertemu dengan mudah.Dari belahan barat lndonesia. terdapat nama Mohammad Yamin. Seorang pemuda kelahiran Sawah Lunto Sumatera Barat yang mewakili organisasi pemuda Sumatera, Jong Sumatranen Bond. Dari belahan Timur Indonesia, kita menemukan pemuda bernama Johannes Leimena, kelahiran Kota Ambon Maluku, mewakili organisasi pemuda Jong Ambon. Ada juga Katjasungkana dari Madura, ada juga Cornelis Lefrand Senduk, mewakili organisasi pemuda Sulawesi, Jong Celebes.Para pemuda Indonesia dan hadirin sekatian yang kami banggakan... Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Mohammad Yamin dari Sawah Lunto dapat bertemu dengan Johannes Leimena dari Ambon? Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Katjasungkana dari Madura dapat bertemu dengan Lefrand Senduk dari Sulawesi? Bukan hanya bertemu, tapi mereka juga berdiskusi, bertuknr pikiran, mematangkan gagasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen ke-Indonesiaan.Padahal, jarak antara Sawah Lunto dengan Kota Ambon, lebih dari 4.000 kilometer. Hampir sama dengan jarak antara Kota Jakarta ke Kota Sanghai di China. Sarana transportasi umum saat itu, masih mengandalkan laut. Dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk bisa sampai ke kota mereka. Alat komunikasi pun masih terbatas, mengandalkan korespondensi melalui kantor pos. Hari ini surat dikirim, satu dua bulan kemudian, barulah sampai di alamat tujuan.Belum lagi kalau kita berbicara tentang perbedaan agama dan bahasa. Mohammad Yamin beragama Islam berbahasa Melayu, Johannes Leimena beragama Protestan berbahasa Ambon. Begitupun dengan Katjasungkana. Lefrand Senduk, dan 71 pemuda peserta kongres lainnya. Mereka memiliki latar belakang agama, suku, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda. Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa sekat dan batasan-batasan tersebut tidak menjadi halangan bagi para pemuda Indonesia untuk bersatu demi cita-cita besar Indonesia. Inilah yang kiza sebut dengan; "Berani Bersatu".Para pemuda Indonesia dan hadirin sekalian yang berbahagia... Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para pemuda Indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda. Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya. Bandingkan dengan era sekarang. Hari ini, sarana transportasi umum sangat mudah. Untuk menjangkau ujung timur dan barat Indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Untuk dapat berkomunikasi dengan pemuda di pelosok-pelosok negeri ini, cukup dengan menggunakan alat komunikasi, tidak perlu menunggu datangnya tukang pos hingga berbulan-bulan lamanya. Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan di manapun. Namun, anehnya justru dengan berbagai macam kemudahan yang kita miliki hari ini, kita justru lebih sering berselisih paham, mudah sekali menvonis orang, mudah sekali berpecah belah, saling mengutuk satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian. Seolah-olah kita ini dipisahkan oleh jarak yang tak terjangkau, atau berada di ruang isolasi yang tidak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa yang tinggi dan tebal hingga tidak dapat ditembus oleh siapapun. Padahal, dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang kita miliki hari ini, seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul, bersilaturahim dan berinteraksi sosial. Sebetulnya, tidak ada ruang untuk salah paham apalagi membenci, karena semua hal dapat kita konfirmasi dan kita klarifikasi hanya dalam hitungan detik. Para pemuda Indonesia dan hadirin sekalian yang kami banggakan... Dalam sebuah kesempatan, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyampaikan : "Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir," Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda lndonesia. Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan. Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan kita. Ego ini yang kadangkala mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jaub di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan. Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita seharusnya malu dengan para pemuda 1928 dan juga kepada Bung Karno, karena masih harus berkutat di soal-soal ini. Sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar, yaitu rnewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita patut berrsyukur dan berterima kasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Bpk Ir. Joko Widodo yang selama ini memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan kepemudaan Indonesia. Bulan Juli 2017 yang lalu, Bapak Presiden telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggeraan Pelayanan Kepemudaan. Melalui Perpres ini, peta jalan kebangkitan pemuda Indonesia terus kita gelorakan. Bersama pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta, kita bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan api semangat Sumpah Pemuda 1928. Saatnya kita Berani Bersatu untuk Kemajuan dan Kejayaan Indonesia. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.Salam sejahtera untuk kita semuaSalam Pemuda...!!!28 Oktober 2017IMAM NAHRAWI
Silakan Download Naskah Teks Pidato Sambutan MENPORA pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ( HSP ) ke-91 Tahun 2019
PIDATO PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-91 TAHUN 2019
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua
Om Swasti Astu
Namo Buddhaya
Salam kebajikan
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat memperingati hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia yang kita cintai ini, yaitu Hari Sumpah Pemuda ke-91 tahun 2019.
Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada tokoh pemuda Tahun 1928 yang telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga menjadi pelopor Pemuda untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia sekaligus menjaga keutuhan NKRI.
Hadirin Peserta upacara yang saya hormati.
Hari Sumpah Pemuda ke-91 kali ini mengambil tema "Bersatu Kita Maju". Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang teiah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari parnografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dari terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila pemuda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan dan karakter positif dalam berbangsa dan bernegara.
Pemuda yang memiliki karakter yang tangguh adalah pemuda yang memiliki karakter moral dan karakter kinerja, pemuda yang beriman dan bertaqwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan tuntas. Pemuda juga harus memiliki kapasitas intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni, serta pemuda harus memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam kancah internasional.
Hadirin Peserta Upacara yang saya hormati dan saya banggakan.
Tema Bersatu Kita Maju sesungguhnya diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi keharusan karena di tangan pemuda lah Indonesia bisa lebih maju. Pemuda untuk Indonesia maju adalah pemuda yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia.
Pada saat ini di belahan dunia telah lahir generasi muda yang memiliki pola pikir yang serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung individualistik dan gramatik. Canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudahnya akses terhadap sosial media, telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama, dan interaksi mereka di sosial media berjalan real time 24 jam. Disinilah diharapkan peran pemuda dapat bersaing dalam bentuk apapun tentunya dalam hal yang posistif. Pemuda adalah masa depan bangsa dan negara, pemuda juga harapan bagi dunia, pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukan dunia, saya berharap kedepan akan banyak muncul tokoh-tokoh muda yang mendunia.
Gerakan revolusi mental menemukan relevansinya, dengan pembangunan karakter kita bisa kuat, tangguh dan kokoh ikut serta dalam percaturan pemuda di dunia, kita tidak lagi harus bertahan dan menghadapi dampak negative dari modernisasi dan globalisasi, tapi kita harus mampu memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekad dan semangat dan tentunya didukung oleh Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan tidak akan pernah tercapai dalam arti yang sesungguhnya kalau masa depan itu hanya dipandang sekedar sebagai proses lanjut dari masa kini yang akan tiba dengan sendirinya.
Tapi bagaimana generasi muda merespon kemajuan itu dengan kearifan menghargai keluhuran perjuangan dari generasi sebelumnya tanpa terjebak dalam kejayaan dan romantisme masa lalu, serta kenyataan-kenyataan masa kini sehingga membuat mereka tidak lagi sanggup keluar untuk menatap masa depan.
Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.
"Wahai pemuda Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita-cita, pengorbanan dan perjuanganmu tidak akan pernah sia-sia dalam mengubah dunia".
Hadirin peserta upacara yang kami hormati, khususnya para pemuda yang kami banggakan.
Semangat para pemuda dalam menatap dan ikut membangun dunia harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda Indonesia dalam ikut serta berpartisipasi mengangkat bangsa dan tanah air tercinta di kancah dunia.
Akhirnya, saya ucapkan SELAMAT HARi SUMPAH PEMUDA KE-91. Semoga melalui peringatan ini kita selalu menghormati jasa para pemuda, jasa para pendiri bangsa dan jasa para pahlawan kita. Semoga Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada kita semua.
Terima kasih,
Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thariq
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Baca Juga
- Download Naskah Pidato Sambutan Menkominfo pada Upacara Bendera Memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas 20 Mei 2016)_Banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dalam rangka memperingati Harkitnas ke-108 Tahun 2016, salah satunya adalah upacara bendera peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2016 di instansi-instansi dinas tertentu misalnya di sekolah-sekolah. Bagi Bapak/Ibu yang pada pelaksanaan upacara bendera Harkitnas 2016 mendapatkan tugas sebagai pembina upacara, Bapak/Ibu bisa membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika yang filenya juga bisa Anda unduh di link download pada halaman ini . Adapun teks pidato sambutan Menteri Kominfo pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2016 adalah seperti di bawah ini.Silakan Download Naskah Pidato Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI pada Upacara Bendera Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108 Tahun 2016Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Selamat pagi dan salam sejahtera,Om Swastiastu,Namo Budhaya,Saudari-saudara peserta upacara yang saya hormati,Saudari-saudara sebangsa dan se-Tanah Air di manapun berada,Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya, maka pada pagi hari ini, Jumat, 20 Mei 2016, kita dapat mengikuti upacara bendera memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108, dalam keadaan sehat wal'afiat. Teriring doa kepada segenap warga bangsa di manapun berada, yang sedang mengikuti upacara ini, semoga senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.Salah satu inspirasi yang bisa kita serap dari berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik , memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangkitan nasional dimulai. Perjuangan Boedi Oetomo yang dipimpin oleh Dokter Wahidin Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo tersebut kemudian dilanjutkan oleh kaum muda pada tahun 1928 yang kemudian melahirkan Soempah Pemoeda. Dan melalui perjuangan yang tak kenal lelah akhirnya kita dapat memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,Sejak diproklamirkannya kemerdekaan, kita bangsa Indonesia telah berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun.NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat. Wilayah NKRI terbentang luas dari Sabang hingga Merauke, terdiri dari 17.508 pulau, dihuni oleh penduduk sebesar 254,9 juta jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang 99.093 kmpersegi. Menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun, baik dari dalam maupun dari luar dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalime dalam kehidupan sehari-hari.Komitmen terhadap NKRI ini penting saya tegaskan kembali pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 ini mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya.Selain itu, kita juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. Munculnya kekerasan dan pornografi, misalnya, terutama yang terjadi pada generasi yang masih sangat belia, adalah satu dari beberapa permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan. Lagi-lagi, medium baru teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi, baik posisif maupun negatif, secara cepat dan massif.Ketika berbicara tentang lanskap dunia dalam konteks teknologi digital tersebut, kita juga menghadapi problem kaburnya batas-batas fisik antara domestik dan internasional. Potensi pergaulan dan kerja sama saling menguntungkan akibat relasi dengan dunia internasional tumbuh makin intens, tetapi juga sekaligus makin rentan terhadap penyusupan ancaman terhadap keutuhan NKRI dari luar wilayah negeri ini.Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, ‘Tantangan-tantangan baru yang muncul di depan kita tersebut memiliki dua dimensi terpenting, yaitu kecepatan dan cakupan. Tentu kita tidak ingin kedodoran dalam menjaga NKRI akibat terlambat mengantisipasi kecepatan dan meluasnya anasir-anasir ancaman karena tak tahu bagaimana mengambil bersikap dalam konteks dunia yang sedang berubah ini.Oleh sebab itu saya memandang penting tema Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter yang diangkat untuk peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2016 ini. Dengan tema ini kita ingin menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.Saya berpendapat bahwa ada penekanan pada dimensi internasional dalam tema tersebut. Kerja nyata kita, kemandirian kita, dan karakter kita semua terpusat pada pemahaman bahwa saat ini kita dihadapkan dalam kompetisi global. Persaingan bukan lagi muncul dari tetangga-tetangga di sekitar lingkungan kita saja, sebaliknya justru inilah saat paling tepat bagi kita untuk bahu membahu bersama sesama anak bangsa untuk memenangkan persaingan-persaingan pada aras global, karena lawan tanding kita semakin hari semakin muncul dari seantero penjuru dunia. Sebagai satu kesatuan, mau tak mau kita harus bangkit untuk menjadi bangsa yang kompetitif dalam persaingan pada tingkat global tersebut.Pada aspek-aspek kerja nyata, kemandirian, dan karakter kitalah terletak kunci untuk memenangkannya. Kini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekadar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini. Hanya karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan yang benar dan bukan sekadar membenarkan yang biasa.Untuk saudara-saudaraku yang diberi amanat Allah untuk mengemudikan jalannya bahtera pemerintahan, saya mengajak untuk menyelenggarakan proses-proses secara lebih efisien. Mari pangkas segala proses yang pelayanan yang berbelit-belit dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas. Mari bangun proses-proses yang lebih transparan. Mari berikan layanan tepat waktu sesuai jangka waktu yang telah dijanjikan.Proklamator dan presiden pertama RI, Ir Soekarno, pernah menekankan tentang pentingnya membangun karakter bangsa. Menurut Beliau membangun suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan, adalah pertama-tama dan pada tahap utamanya, membangun jiwa bangsa. Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar, tidak akan dapat mungkin mencapai tujuannya".Demikian juga tentang pentingnya kerja nyata kita, Bung Karno berpesan bahwa "Amal semua buat kepentingan semua. Keringat semua buat kebahagiaan semua. Holopis kuntul baris buat kepentingan semua."Semoga peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini juga memperbarui semangat Trisakti: berclaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Jika kita konsisten, saya yakin jalan kemandirian ini lnsya Allah akan membawa bangsa ini mengalami kebangkitan yang selanjutnya, yaitu menjadi bangsa yang lebih jaya dan kompetitif dalam kancah internasional.Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Semoga dalam memperingati hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016 ini, kinerja kita semakin baik dan semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Teriring salam, doa penuh harapan kiranya kita semua senantiasa diberikan kemampuan untuk mempertahankan NKRI ini sampai kapan pun, demi kejayaan bangsa Indonesia. Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke-108. Indonesia tetap jaya! Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, 20 Mei 2016, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,RUDIANTARADemikian tentang Naskah Pidato Sambutan Menteri Kominfo pada Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional ke-108 (Harkitnas 2016). Semoga semangat juang para Pahlawan bisa menumbuhkan dan/atau meningkatkan rasa semangat para generasi muda saat ini.
- Download Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-71 Tahun 2016_Menteri Sekretaris Negara, Pratikno selaku Ketua Panitia Negara Perayaan Hari-hari Nasional dan Penerimaan Kepala Negara/Pemerintah Asing/Pimpinan Organisasi Internasional, telah membuat surat edaran tertanggal 11 Agustus 2016. Surat bernomor B-707/M.Sesneg/TU.00.04/08/2016 tentang Pedoman Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016 ditujukan kepada Yth. Pimpinan Lembaga Negara, Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Bank Indonesia, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pimpinan Lembaga Pemerintah non Kementerian, Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri, Gubernur Provinsi di seluruh Indonesia, dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia. Adapun isi surat edaran yang sifatnya sangat segera ini adalah seperti di bawah ini. Lihat juga Teks Pidato Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016Pedoman Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016Dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2016 tanggai 17 Agustus 2016, bersama ini kami sampaikan sebagar berikut:1 Tema dan Logo:Tema Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesra Tahun 2016 adalah Indonesia Kerja Nyata.Tema dan togo dapat diunduh di websile Kementerian Sekretariat Negara (www.setneg.go.id). Cek Link Download Tema dan Logo HUT RI ke-71 Tahun 20162 Pedoman pokok di tingkat pusat adalah:a. Hari Senin, tanggal 15 Agustus 2016Pukul 12.00 WIB, Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia di Istana NegaraPukul 14.00 WIB, Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, dilanjutkan dengan peninjauan Ruang Bendera Pusaka di Istana Merdekab. Hari Selasa, tanggal 16 Agustus 2016: Pukul 09.00 s.d 10.25 WIB: Pidato Presiden RI Dalam Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2016 di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, DPD RIPukul 10.40 s.d 12.20 WIB: (silakan baca naskah) Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2016 di Depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, DPD RI Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB: Pidato Presiden RI dalam rangka Penyampaian Pongantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2017 beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 2016-2017 di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, dan DPD RI.Pukul 24.00 WIB: Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Nasional Utarna Kalibata. c. Hari Rabu, tanggal 17 Agustus 2016:Pukul 08.00 WIB. Pertunjukan Marching band, tarian kolosal, kesenian dan prosesi membawa Duplikat Bendera Pusaka dari Monumen Nasional ke Istana MerdekaPukul 10.00 WIB. Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Halaman Istana MerdekaPukul 12.00 WIB. Santap Siang Hari Kemerdekaan di Istana Negara Pukul 15.00 WIB. Pertunjukan Marching band, tarian kolosal, dan kesenianPukul 17.00 WIB. Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih di Halaman Istana MerdekaPukul 17.30 WIB. Prosesi membawa Duplikat Bendera Pusaka dari Istana ke Monumen NasionalPukul 20.00 WIB. Resepsi Kenegaraan di Istana Negara d. Hari Kamis, tanggal 18 Agustus 2016: Pukul 09.00 WIB.,Silaturahim dengan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Pasukan Kehormatan Taruna Akademi TNI dan Akademi Polisi, Orkestra Gita Bahana Nusantara serta Para Teladan Nasional. 3. Penyelenggaraan acara hendaknya memperhatikan: a. Pada tanggal 16 Agustus 2016 agar masyarakat mengikuti siaran langsung Pidato Kenegaraan Presiden baik melalui radio maupun televisi. b. Pada tanggal 17 Agustus 2016 agar diselenggarakan Upacara Bendera secara terpusat di Ibukota Provinsi, dan Ibukota Kabupaten/Kota, di samping Upacara Bendera di setiap instansi/kesatuan masing-masing.c. Penyelenggaraan acara memperingati Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2016 dilaksanakan dengan berlandaskan pada tema dan logo yang sudah ditentukan, dirayakan secara meriah dan khidmat, serta dengan memperhatikan situasi dan kondisi setempat.4. Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri agar menyesuaikan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, dengan Inspektur Upacara Duta Besar atau Kepala Perwakilan RI.Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami sampaikan terima kasih.Silakan Download Pedoman Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 Tahun 2016 file PDF. Cek juga Naskah Doa Upacara HUT RI ke-71 Tahun 2016Demikian tentang Pedoman Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016. Semoga bermanfaat.
- Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71; 17 Agustus 2016_Bagi para Pembina Upacara pada peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-71 tahun 2016 di jenjang sekolah SD/SMP/SMA dan di instansi-instansi dinas pendidikan dan kebudayaan bisa membacakan teks "Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pada Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Tahun 2016" pada upacara peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus 2016. Adapun naskah pidato Mendikbud selengkapnya, seperti di bawah ini. Baca juga Teks Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi pada Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Selamat Pagi, dan Salam sejahtera bagi kita semua.Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena pada hari ini kita diberi karunia sehat wal’afiat dan dapat merayakan 71 tahun kemerdekaan Negara kita tercinta, Republik Indonesia, di mana pun kita berada.Tepat 71 tahun yang lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di langit biru Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Republik Indonesia. Negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis budaya, bahasa, flora dan fauna yang tersebar di 17 ribu pulau, yang dipersatukan oleh kesadaran mewujudkan cita-cita bersama.Satu dari empat cita-cita mulia yang ingin diwujudkan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.Para peserta upacara yang saya hormati,Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa telah kita lakukan secara gotong royong tanpa mengenal lelah dan tidak akan pernah berhenti. Pada saat memproklamasikan kemerdekaan 95% penduduknya buta huruf, saat ini bangsa Indonesia telah berhasil membalik keadaan menjadi 96% melek huruf. Tidak banyak negara yang bisa mengatasi buta huruf secepat Indonesia.Saat ini tugas mendesak dunia pendidikan memastikan setiap anak Indonesia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menang di abad 21. Untuk itu, ada tiga hal yang mendesak yang harus dilakukan sesuai amanat Nawacita.Pertama, membekali anak-anak Indonesia dengan pendidikan karakter agar bisa beradaptasi pada lingkungan global yang dinamis dan beragam. Pendidikan karakter bukan hanya tugas sekolah, namun juga masyarakat dan keluarga. Mari kita jadikan sekolah sebagai rumah kedua dan sebagai taman belajar yang menyenangkan. Mari kita tumbuhkan kebiasaan baik pada setiap anak Indonesia. Mari kita tumbuhkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara sekolah, masyarakat dan keluarga.Pendidikan berawal dari keluarga dan orangtua adalah guru sekaligus sebagai panutan bagi anak karena sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga. Di lingkungan keluarga nilai-nilai kasih sayang harus ditumbuhsuburkan, sementara di sekolah perlu dibangun dan dikembangkan karakter sosial anak. Karena itu sinergi yang harmonis antara orang tua dengan sekolah adalah kunci suksesnya pendidikan anak.Kedua, memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa ada diskriminasi, mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Kesenjangan layanan pendidikan harus diperkecil. Untuk itu kami mengajak sekolah, pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua anak dan siswa dari keluarga kurang mampu mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar dapat melanjutkan pendidikannya paling sedikit 12 tahun.Negara juga sedang memperluas ketersediaan layanan pendidikan di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dengan membangun sekolah garis depan. Saat ini negara melakukan rehabilitasi sekolah yang rusak berat, serta memenuhi sarana/prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.Ketiga, memastikan bahwa lulusan sekolah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja serta bisa memenangkan persaingan regional dan global. Karena itu, Nawacita mengamanatkan pentingnya pengembangan pendidikan vokasi yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang merevitalisasi pendidikan vokasi dengan melibatkan peran serta pemerintah daerah dan industri.Para siswa yang saya cintai,Tahun 2045 kita akan memperingati 100 tahun kemerdekaan. Kami percaya bahwa di pundak kalian lah bisa kami titipkan tugas membawa Indonesia ke puncak kejayaannya. Teruslah belajar, teruslah mengejar cita-cita. Kalianlah Generasi Emas 2045 itu.Dirgahayu Republik IndonesiaJayalah dunia pendidikan dan kebudayaanJayalah negeriku, jayalah IndonesiaSilakan Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016 File PDFBaca juga Teks Doa pada Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 Tahun 2016Demikian tentang Naskah Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Reublik Indonesia Tahun 2016. Sekali merdeka tetap merdeka.
Jakarta, 28 Oktober 2019
MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
Arsip Naskah Teks Pidato Sambutan MENPORA pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ( HSP ) ke-89 Tahun 2017
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera
Om Swast Astu
Namo Budhaya
"PEMUDA INDONESIA BERANI BERSATU"
Para Pemuda Indonesia dan hadirin sekalian yang kami hormati....
Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di Jalan Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu, Indonesia. Sungguh, sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya, 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945.
Sumpah Pemuda dibacakan di arena Kongres Pemuda ke-2, dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah. Jika kita membaca dokumen sejarah Kongres Pemuda ke-2, kita akan menemukan daftar panitia dan peserta kongres yang berasal dari pulau-pulau terjauh Indonesia. Secara imaginatif sulit rasanya membayangkan mereka dapat bertemu dengan mudah.
Dari belahan barat lndonesia. terdapat nama Mohammad Yamin. Seorang pemuda kelahiran Sawah Lunto Sumatera Barat yang mewakili organisasi pemuda Sumatera, Jong Sumatranen Bond. Dari belahan Timur Indonesia, kita menemukan pemuda bernama Johannes Leimena, kelahiran Kota Ambon Maluku, mewakili organisasi pemuda Jong Ambon. Ada juga Katjasungkana dari Madura, ada juga Cornelis Lefrand Senduk, mewakili organisasi pemuda Sulawesi, Jong Celebes.
Para pemuda Indonesia dan hadirin sekatian yang kami banggakan...
Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Mohammad Yamin dari Sawah Lunto dapat bertemu dengan Johannes Leimena dari Ambon? Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Katjasungkana dari Madura dapat bertemu dengan Lefrand Senduk dari Sulawesi? Bukan hanya bertemu, tapi mereka juga berdiskusi, bertuknr pikiran, mematangkan gagasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen ke-Indonesiaan.
Padahal, jarak antara Sawah Lunto dengan Kota Ambon, lebih dari 4.000 kilometer. Hampir sama dengan jarak antara Kota Jakarta ke Kota Sanghai di China. Sarana transportasi umum saat itu, masih mengandalkan laut. Dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk bisa sampai ke kota mereka. Alat komunikasi pun masih terbatas, mengandalkan korespondensi melalui kantor pos. Hari ini surat dikirim, satu dua bulan kemudian, barulah sampai di alamat tujuan.
Belum lagi kalau kita berbicara tentang perbedaan agama dan bahasa. Mohammad Yamin beragama Islam berbahasa Melayu, Johannes Leimena beragama Protestan berbahasa Ambon. Begitupun dengan Katjasungkana. Lefrand Senduk, dan 71 pemuda peserta kongres lainnya. Mereka memiliki latar belakang agama, suku, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda. Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa sekat dan batasan-batasan tersebut tidak menjadi halangan bagi para pemuda Indonesia untuk bersatu demi cita-cita besar Indonesia. Inilah yang kiza sebut dengan; "Berani Bersatu".
Para pemuda Indonesia dan hadirin sekalian yang berbahagia...
Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para pemuda Indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda. Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya. Bandingkan dengan era sekarang. Hari ini, sarana transportasi umum sangat mudah. Untuk menjangkau ujung timur dan barat Indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Untuk dapat berkomunikasi dengan pemuda di pelosok-pelosok negeri ini, cukup dengan menggunakan alat komunikasi, tidak perlu menunggu datangnya tukang pos hingga berbulan-bulan lamanya. Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan di manapun.
Namun, anehnya justru dengan berbagai macam kemudahan yang kita miliki hari ini, kita justru lebih sering berselisih paham, mudah sekali menvonis orang, mudah sekali berpecah belah, saling mengutuk satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian. Seolah-olah kita ini dipisahkan oleh jarak yang tak terjangkau, atau berada di ruang isolasi yang tidak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa yang tinggi dan tebal hingga tidak dapat ditembus oleh siapapun. Padahal, dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang kita miliki hari ini, seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul, bersilaturahim dan berinteraksi sosial. Sebetulnya, tidak ada ruang untuk salah paham apalagi membenci, karena semua hal dapat kita konfirmasi dan kita klarifikasi hanya dalam hitungan detik.
Para pemuda Indonesia dan hadirin sekalian yang kami banggakan...
Dalam sebuah kesempatan, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyampaikan : "Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,"
Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda lndonesia. Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan. Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan kita. Ego ini yang kadangkala mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jaub di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan.
Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita seharusnya malu dengan para pemuda 1928 dan juga kepada Bung Karno, karena masih harus berkutat di soal-soal ini. Sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar, yaitu rnewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kita patut berrsyukur dan berterima kasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Bpk Ir. Joko Widodo yang selama ini memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan kepemudaan Indonesia. Bulan Juli 2017 yang lalu, Bapak Presiden telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggeraan Pelayanan Kepemudaan. Melalui Perpres ini, peta jalan kebangkitan pemuda Indonesia terus kita gelorakan. Bersama pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta, kita bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan api semangat Sumpah Pemuda 1928.
Saatnya kita Berani Bersatu untuk Kemajuan dan Kejayaan Indonesia.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua
Salam Pemuda...!!!
28 Oktober 2017
IMAM NAHRAWI