Download Naskah/Teks Pidato Sambutan Menpora, Imam Nahrawi pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-88 Tahun 2016_Bagi para calon pembina upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda 2016 di sekolah-sekolah dan/atau instansi lainnya, pada acara penyampaian amanat bisa dengan cara membacakan SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-88 TAHUN 2016 seperti di bawah ini.Assalamu’alaikum Warahmatullahi WabarakaatuhSalam sejahtera bagi kita semuaOm Swasti AstuNamo BudayaPertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa. Atas perkenan rahmat dan hidayah-Nya kita semua masih diberi kesempatan dalam kondisi sehat wal’afiat untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88 Tahun 2016.Melalui peringatan hari sumpah pemuda tahun ini kami menyampaikan salam hangat bagi tokoh tokoh pemuda di seluruh penjuru negeri dan manca negara beserta keluarga untuk tetap berjuang dan berupaya sekuat tenaga demi kemajuan dan kemakmuran Bangsa Indonesia, dan terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Penghargaan dan hormat kita semua kepada Bung Karno Bapak Bangsa tokoh pemuda masa itu, yang meneriakkan kalimat yang sangat terkenalBeri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan duniaHadirin para pemuda Indonesia yang saya banggakan.Saat pertama kali mendengar pidato Bung Karno ini, kita mungkin sempat bertanya-tanya. Apakah mungkin dan bagaimana caranya, hanya dengan 10 pemuda, sebuah negara bisa mengguncangkan dunia?Jawaban atas pertanyaan ini akan kita temukan melalui fakta-fakta berikut ini. Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (BPS, 2014)Secara kuantitas angka 24,5% ini cukuplah besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.Bonus demografi menjadi windosw opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64% sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti Tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035.Lantas, pertanyaan lainnya adalah, apa relevansinya bonus demografi Indonesia dengan pidato Bung Karno tentang sepuluh pemuda mengguncang dunia?Jika kita merenung dan merefleksikan pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.Hadirin para pemuda Indonesia yang saya banggakan,Ketika beberapa waktu yang lalu, Indonesia berhasil mengantarkan seorang Pemuda Indonesia usia 23 tahun bernama Rio Haryanto ke level tertinggi balap mobil internasional F.1, kita baru menyadari pernyataan Bung Karno bukan isapan jempol semata. Seluruh mata dunia terbelalak. Dunia Balap internasional seolah tidak percaya ada anak Indonesia yang berhasil menembus balapan palingbergengsi di dunia.Begitu pun ketika kita berhasil mengembalikan tradisi emas di ajang Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil melalui cabang olahraga Bulutangkis, dunia juga berguncang. Semua orang pun tahu peraih medali emas itu adalah Owi-Butet, anak muda berusia 27 dan 30 tahun.Bukan hanya di ajang olahraga, di sektor-sektor lain seperti Industri kreatif, kita juga menemukan talenta-talenta muda Indonesia yang berhasil mengharumkan negara dan bangsa di kancah internasional. Ada Joe Taslim, aktor muda yang berhasil mengguncang panggung Hollywood melalui film fast and furious. Ada juga sutradara muda usia 27 tahun asal Blitar Jawa Timur, Livi Zheng yang berhasil mengguncang panggung perfilman Hollywood melalui karya-karya berkelasnya.Di dunia musik, kita punya Sandhy Sundoro musisi muda Indonesia yang di usianya 28 tahun telah berhasil menyabet penghargaan Internasional Contest of Young Pop Singer di Latvia pada 2009 dengan mendapatkan nilai nyaris sempurna dari seluruh juri. Data BPS menyebutkan bahwa Industri Kreatif hari ini menyumbang tidak kurang dari 7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sebuah kontribusi yang tidak bisa dianggap kecil ditengah pelambatan ekonomi dunia.Hari ini, kita juga memiliki anak-anak muda potensial dibidang start up, yang omzetnya mengundang decak kagum pebisnis online dunia. Ada Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek, ada Achmad Zaky, CEO Bukalapak dan ratusan CEO-CEO muda Indonesia di bidang Teknologi Informasi yang dipercaya oleh perusahaan multinasional Tahun 2015, dilaporkan terdapat 62 start up Indonesia yang kebanjiran dana investasi hingga puluhan triliun rupiah. Omzet belanja online (e-commerce) Indonesia sendiri pada Tahun 2015 dilaporkan telah mencapai Rp. 200 triliun lebih (Kemendag, 2015). Jika tren ini bisa dikelola dengan baik, maka perekonomian Indonesia akan maju pesat. Tentu, dengan catatan bahwa dari lalu lintas dan mata rantai bisnis online tersebut, para pemuda Indonesia harus berada pada posisi sebagai produsen bukan sekedar sebagai konsumen.Selain pencapaian di bidang teknologi informasi, kita juga punya anak-anak muda hebat sekelas Gamal Ali Bin Said, 27 tahun asal Malang Jawa Timur yang berhasil mencuri perhatian Pangeran Charles Inggris atas inovasi Asuransi Bank Sampahnya. Termasuk, beberapa waktu lalu kita juga dibuat bangga oleh diplomat Muda Indonesia, Nara Masista Rakhmatia yang mampu mengguncang persidangan PBB karena diplomasinya yang keras, cerdas dan tegas melindungi Papua dari rongrongan negara-negara asing.Hadirin para pemuda Indonesia yang saya banggakan,Hari ini adalah hari kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia.Rasanya tidak cukup jika harus menuliskan semua nama pemuda Indonesia yang hari ini mengharukan nama Indonesia di kancah internasional. Tokohtokoh pemuda yang disebutkan tadi hanyalah contoh untuk mengingat kembali pesan Bung Karno bahwa dengan pemuda yang hebat, kita benar-benar bisa menaklukkan dunia. Jumlah yang besar saja tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik. Tugas kita semua untuk menjadikan Bonus Demografi ini memiliki makna bagi percepatan pembangunan di Indonesia.Mari kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negaranegara besar lainnya. Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia.Terima Kasih.Silakan Download Naskah/Teks Pidato Sambutan Menpora, Imam Nahrawi pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-88 Tahun 2016 (file PDF). Semoga bermanfaat.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Salam sejahtera bagi kita semua
Om Swasti Astu
Namo Budaya
Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa. Atas perkenan rahmat dan hidayah-Nya kita semua masih diberi kesempatan dalam kondisi sehat wal’afiat untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88 Tahun 2016.
Melalui peringatan hari sumpah pemuda tahun ini kami menyampaikan salam hangat bagi tokoh tokoh pemuda di seluruh penjuru negeri dan manca negara beserta keluarga untuk tetap berjuang dan berupaya sekuat tenaga demi kemajuan dan kemakmuran Bangsa Indonesia, dan terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penghargaan dan hormat kita semua kepada Bung Karno Bapak Bangsa tokoh pemuda masa itu, yang meneriakkan kalimat yang sangat terkenal
“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”Hadirin para pemuda Indonesia yang saya banggakan.
Saat pertama kali mendengar pidato Bung Karno ini, kita mungkin sempat bertanya-tanya. Apakah mungkin dan bagaimana caranya, hanya dengan 10 pemuda, sebuah negara bisa mengguncangkan dunia?
Jawaban atas pertanyaan ini akan kita temukan melalui fakta-fakta berikut ini. Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (BPS, 2014)
Secara kuantitas angka 24,5% ini cukuplah besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.
Bonus demografi menjadi windosw opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64% sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti Tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035.
Lantas, pertanyaan lainnya adalah, apa relevansinya bonus demografi Indonesia dengan pidato Bung Karno tentang sepuluh pemuda mengguncang dunia?
Jika kita merenung dan merefleksikan pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.
Hadirin para pemuda Indonesia yang saya banggakan,
Baca Juga
- Download Naskah Pidato Sambutan Menkominfo pada Upacara Bendera Memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas 20 Mei 2016)_Banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dalam rangka memperingati Harkitnas ke-108 Tahun 2016, salah satunya adalah upacara bendera peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2016 di instansi-instansi dinas tertentu misalnya di sekolah-sekolah. Bagi Bapak/Ibu yang pada pelaksanaan upacara bendera Harkitnas 2016 mendapatkan tugas sebagai pembina upacara, Bapak/Ibu bisa membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika yang filenya juga bisa Anda unduh di link download pada halaman ini . Adapun teks pidato sambutan Menteri Kominfo pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2016 adalah seperti di bawah ini.Silakan Download Naskah Pidato Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI pada Upacara Bendera Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108 Tahun 2016Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Selamat pagi dan salam sejahtera,Om Swastiastu,Namo Budhaya,Saudari-saudara peserta upacara yang saya hormati,Saudari-saudara sebangsa dan se-Tanah Air di manapun berada,Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya, maka pada pagi hari ini, Jumat, 20 Mei 2016, kita dapat mengikuti upacara bendera memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108, dalam keadaan sehat wal'afiat. Teriring doa kepada segenap warga bangsa di manapun berada, yang sedang mengikuti upacara ini, semoga senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.Salah satu inspirasi yang bisa kita serap dari berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik , memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangkitan nasional dimulai. Perjuangan Boedi Oetomo yang dipimpin oleh Dokter Wahidin Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo tersebut kemudian dilanjutkan oleh kaum muda pada tahun 1928 yang kemudian melahirkan Soempah Pemoeda. Dan melalui perjuangan yang tak kenal lelah akhirnya kita dapat memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,Sejak diproklamirkannya kemerdekaan, kita bangsa Indonesia telah berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun.NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat. Wilayah NKRI terbentang luas dari Sabang hingga Merauke, terdiri dari 17.508 pulau, dihuni oleh penduduk sebesar 254,9 juta jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang 99.093 kmpersegi. Menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun, baik dari dalam maupun dari luar dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalime dalam kehidupan sehari-hari.Komitmen terhadap NKRI ini penting saya tegaskan kembali pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 ini mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya.Selain itu, kita juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. Munculnya kekerasan dan pornografi, misalnya, terutama yang terjadi pada generasi yang masih sangat belia, adalah satu dari beberapa permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan. Lagi-lagi, medium baru teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi, baik posisif maupun negatif, secara cepat dan massif.Ketika berbicara tentang lanskap dunia dalam konteks teknologi digital tersebut, kita juga menghadapi problem kaburnya batas-batas fisik antara domestik dan internasional. Potensi pergaulan dan kerja sama saling menguntungkan akibat relasi dengan dunia internasional tumbuh makin intens, tetapi juga sekaligus makin rentan terhadap penyusupan ancaman terhadap keutuhan NKRI dari luar wilayah negeri ini.Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, ‘Tantangan-tantangan baru yang muncul di depan kita tersebut memiliki dua dimensi terpenting, yaitu kecepatan dan cakupan. Tentu kita tidak ingin kedodoran dalam menjaga NKRI akibat terlambat mengantisipasi kecepatan dan meluasnya anasir-anasir ancaman karena tak tahu bagaimana mengambil bersikap dalam konteks dunia yang sedang berubah ini.Oleh sebab itu saya memandang penting tema Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter yang diangkat untuk peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2016 ini. Dengan tema ini kita ingin menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.Saya berpendapat bahwa ada penekanan pada dimensi internasional dalam tema tersebut. Kerja nyata kita, kemandirian kita, dan karakter kita semua terpusat pada pemahaman bahwa saat ini kita dihadapkan dalam kompetisi global. Persaingan bukan lagi muncul dari tetangga-tetangga di sekitar lingkungan kita saja, sebaliknya justru inilah saat paling tepat bagi kita untuk bahu membahu bersama sesama anak bangsa untuk memenangkan persaingan-persaingan pada aras global, karena lawan tanding kita semakin hari semakin muncul dari seantero penjuru dunia. Sebagai satu kesatuan, mau tak mau kita harus bangkit untuk menjadi bangsa yang kompetitif dalam persaingan pada tingkat global tersebut.Pada aspek-aspek kerja nyata, kemandirian, dan karakter kitalah terletak kunci untuk memenangkannya. Kini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekadar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini. Hanya karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan yang benar dan bukan sekadar membenarkan yang biasa.Untuk saudara-saudaraku yang diberi amanat Allah untuk mengemudikan jalannya bahtera pemerintahan, saya mengajak untuk menyelenggarakan proses-proses secara lebih efisien. Mari pangkas segala proses yang pelayanan yang berbelit-belit dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas. Mari bangun proses-proses yang lebih transparan. Mari berikan layanan tepat waktu sesuai jangka waktu yang telah dijanjikan.Proklamator dan presiden pertama RI, Ir Soekarno, pernah menekankan tentang pentingnya membangun karakter bangsa. Menurut Beliau membangun suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan, adalah pertama-tama dan pada tahap utamanya, membangun jiwa bangsa. Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar, tidak akan dapat mungkin mencapai tujuannya".Demikian juga tentang pentingnya kerja nyata kita, Bung Karno berpesan bahwa "Amal semua buat kepentingan semua. Keringat semua buat kebahagiaan semua. Holopis kuntul baris buat kepentingan semua."Semoga peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini juga memperbarui semangat Trisakti: berclaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Jika kita konsisten, saya yakin jalan kemandirian ini lnsya Allah akan membawa bangsa ini mengalami kebangkitan yang selanjutnya, yaitu menjadi bangsa yang lebih jaya dan kompetitif dalam kancah internasional.Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Semoga dalam memperingati hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016 ini, kinerja kita semakin baik dan semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Teriring salam, doa penuh harapan kiranya kita semua senantiasa diberikan kemampuan untuk mempertahankan NKRI ini sampai kapan pun, demi kejayaan bangsa Indonesia. Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke-108. Indonesia tetap jaya! Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, 20 Mei 2016, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,RUDIANTARADemikian tentang Naskah Pidato Sambutan Menteri Kominfo pada Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional ke-108 (Harkitnas 2016). Semoga semangat juang para Pahlawan bisa menumbuhkan dan/atau meningkatkan rasa semangat para generasi muda saat ini.
- Download Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-71 Tahun 2016_Menteri Sekretaris Negara, Pratikno selaku Ketua Panitia Negara Perayaan Hari-hari Nasional dan Penerimaan Kepala Negara/Pemerintah Asing/Pimpinan Organisasi Internasional, telah membuat surat edaran tertanggal 11 Agustus 2016. Surat bernomor B-707/M.Sesneg/TU.00.04/08/2016 tentang Pedoman Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016 ditujukan kepada Yth. Pimpinan Lembaga Negara, Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Bank Indonesia, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pimpinan Lembaga Pemerintah non Kementerian, Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri, Gubernur Provinsi di seluruh Indonesia, dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia. Adapun isi surat edaran yang sifatnya sangat segera ini adalah seperti di bawah ini. Lihat juga Teks Pidato Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016Pedoman Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016Dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2016 tanggai 17 Agustus 2016, bersama ini kami sampaikan sebagar berikut:1 Tema dan Logo:Tema Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesra Tahun 2016 adalah Indonesia Kerja Nyata.Tema dan togo dapat diunduh di websile Kementerian Sekretariat Negara (www.setneg.go.id). Cek Link Download Tema dan Logo HUT RI ke-71 Tahun 20162 Pedoman pokok di tingkat pusat adalah:a. Hari Senin, tanggal 15 Agustus 2016Pukul 12.00 WIB, Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia di Istana NegaraPukul 14.00 WIB, Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, dilanjutkan dengan peninjauan Ruang Bendera Pusaka di Istana Merdekab. Hari Selasa, tanggal 16 Agustus 2016: Pukul 09.00 s.d 10.25 WIB: Pidato Presiden RI Dalam Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2016 di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, DPD RIPukul 10.40 s.d 12.20 WIB: (silakan baca naskah) Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2016 di Depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, DPD RI Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB: Pidato Presiden RI dalam rangka Penyampaian Pongantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2017 beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 2016-2017 di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, dan DPD RI.Pukul 24.00 WIB: Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Nasional Utarna Kalibata. c. Hari Rabu, tanggal 17 Agustus 2016:Pukul 08.00 WIB. Pertunjukan Marching band, tarian kolosal, kesenian dan prosesi membawa Duplikat Bendera Pusaka dari Monumen Nasional ke Istana MerdekaPukul 10.00 WIB. Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Halaman Istana MerdekaPukul 12.00 WIB. Santap Siang Hari Kemerdekaan di Istana Negara Pukul 15.00 WIB. Pertunjukan Marching band, tarian kolosal, dan kesenianPukul 17.00 WIB. Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih di Halaman Istana MerdekaPukul 17.30 WIB. Prosesi membawa Duplikat Bendera Pusaka dari Istana ke Monumen NasionalPukul 20.00 WIB. Resepsi Kenegaraan di Istana Negara d. Hari Kamis, tanggal 18 Agustus 2016: Pukul 09.00 WIB.,Silaturahim dengan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Pasukan Kehormatan Taruna Akademi TNI dan Akademi Polisi, Orkestra Gita Bahana Nusantara serta Para Teladan Nasional. 3. Penyelenggaraan acara hendaknya memperhatikan: a. Pada tanggal 16 Agustus 2016 agar masyarakat mengikuti siaran langsung Pidato Kenegaraan Presiden baik melalui radio maupun televisi. b. Pada tanggal 17 Agustus 2016 agar diselenggarakan Upacara Bendera secara terpusat di Ibukota Provinsi, dan Ibukota Kabupaten/Kota, di samping Upacara Bendera di setiap instansi/kesatuan masing-masing.c. Penyelenggaraan acara memperingati Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2016 dilaksanakan dengan berlandaskan pada tema dan logo yang sudah ditentukan, dirayakan secara meriah dan khidmat, serta dengan memperhatikan situasi dan kondisi setempat.4. Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri agar menyesuaikan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, dengan Inspektur Upacara Duta Besar atau Kepala Perwakilan RI.Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami sampaikan terima kasih.Silakan Download Pedoman Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 Tahun 2016 file PDF. Cek juga Naskah Doa Upacara HUT RI ke-71 Tahun 2016Demikian tentang Pedoman Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016. Semoga bermanfaat.
- Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71; 17 Agustus 2016_Bagi para Pembina Upacara pada peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-71 tahun 2016 di jenjang sekolah SD/SMP/SMA dan di instansi-instansi dinas pendidikan dan kebudayaan bisa membacakan teks "Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pada Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Tahun 2016" pada upacara peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus 2016. Adapun naskah pidato Mendikbud selengkapnya, seperti di bawah ini. Baca juga Teks Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi pada Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Selamat Pagi, dan Salam sejahtera bagi kita semua.Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena pada hari ini kita diberi karunia sehat wal’afiat dan dapat merayakan 71 tahun kemerdekaan Negara kita tercinta, Republik Indonesia, di mana pun kita berada.Tepat 71 tahun yang lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di langit biru Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Republik Indonesia. Negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis budaya, bahasa, flora dan fauna yang tersebar di 17 ribu pulau, yang dipersatukan oleh kesadaran mewujudkan cita-cita bersama.Satu dari empat cita-cita mulia yang ingin diwujudkan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.Para peserta upacara yang saya hormati,Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa telah kita lakukan secara gotong royong tanpa mengenal lelah dan tidak akan pernah berhenti. Pada saat memproklamasikan kemerdekaan 95% penduduknya buta huruf, saat ini bangsa Indonesia telah berhasil membalik keadaan menjadi 96% melek huruf. Tidak banyak negara yang bisa mengatasi buta huruf secepat Indonesia.Saat ini tugas mendesak dunia pendidikan memastikan setiap anak Indonesia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menang di abad 21. Untuk itu, ada tiga hal yang mendesak yang harus dilakukan sesuai amanat Nawacita.Pertama, membekali anak-anak Indonesia dengan pendidikan karakter agar bisa beradaptasi pada lingkungan global yang dinamis dan beragam. Pendidikan karakter bukan hanya tugas sekolah, namun juga masyarakat dan keluarga. Mari kita jadikan sekolah sebagai rumah kedua dan sebagai taman belajar yang menyenangkan. Mari kita tumbuhkan kebiasaan baik pada setiap anak Indonesia. Mari kita tumbuhkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara sekolah, masyarakat dan keluarga.Pendidikan berawal dari keluarga dan orangtua adalah guru sekaligus sebagai panutan bagi anak karena sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga. Di lingkungan keluarga nilai-nilai kasih sayang harus ditumbuhsuburkan, sementara di sekolah perlu dibangun dan dikembangkan karakter sosial anak. Karena itu sinergi yang harmonis antara orang tua dengan sekolah adalah kunci suksesnya pendidikan anak.Kedua, memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa ada diskriminasi, mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Kesenjangan layanan pendidikan harus diperkecil. Untuk itu kami mengajak sekolah, pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua anak dan siswa dari keluarga kurang mampu mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar dapat melanjutkan pendidikannya paling sedikit 12 tahun.Negara juga sedang memperluas ketersediaan layanan pendidikan di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dengan membangun sekolah garis depan. Saat ini negara melakukan rehabilitasi sekolah yang rusak berat, serta memenuhi sarana/prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.Ketiga, memastikan bahwa lulusan sekolah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja serta bisa memenangkan persaingan regional dan global. Karena itu, Nawacita mengamanatkan pentingnya pengembangan pendidikan vokasi yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang merevitalisasi pendidikan vokasi dengan melibatkan peran serta pemerintah daerah dan industri.Para siswa yang saya cintai,Tahun 2045 kita akan memperingati 100 tahun kemerdekaan. Kami percaya bahwa di pundak kalian lah bisa kami titipkan tugas membawa Indonesia ke puncak kejayaannya. Teruslah belajar, teruslah mengejar cita-cita. Kalianlah Generasi Emas 2045 itu.Dirgahayu Republik IndonesiaJayalah dunia pendidikan dan kebudayaanJayalah negeriku, jayalah IndonesiaSilakan Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016 File PDFBaca juga Teks Doa pada Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 Tahun 2016Demikian tentang Naskah Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Reublik Indonesia Tahun 2016. Sekali merdeka tetap merdeka.
Ketika beberapa waktu yang lalu, Indonesia berhasil mengantarkan seorang Pemuda Indonesia usia 23 tahun bernama Rio Haryanto ke level tertinggi balap mobil internasional F.1, kita baru menyadari pernyataan Bung Karno bukan isapan jempol semata. Seluruh mata dunia terbelalak. Dunia Balap internasional seolah tidak percaya ada anak Indonesia yang berhasil menembus balapan paling
bergengsi di dunia.
Begitu pun ketika kita berhasil mengembalikan tradisi emas di ajang Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil melalui cabang olahraga Bulutangkis, dunia juga berguncang. Semua orang pun tahu peraih medali emas itu adalah Owi-Butet, anak muda berusia 27 dan 30 tahun.
Bukan hanya di ajang olahraga, di sektor-sektor lain seperti Industri kreatif, kita juga menemukan talenta-talenta muda Indonesia yang berhasil mengharumkan negara dan bangsa di kancah internasional. Ada Joe Taslim, aktor muda yang berhasil mengguncang panggung Hollywood melalui film fast and furious. Ada juga sutradara muda usia 27 tahun asal Blitar Jawa Timur, Livi Zheng yang berhasil mengguncang panggung perfilman Hollywood melalui karya-karya berkelasnya.
Di dunia musik, kita punya Sandhy Sundoro musisi muda Indonesia yang di usianya 28 tahun telah berhasil menyabet penghargaan Internasional Contest of Young Pop Singer di Latvia pada 2009 dengan mendapatkan nilai nyaris sempurna dari seluruh juri. Data BPS menyebutkan bahwa Industri Kreatif hari ini menyumbang tidak kurang dari 7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sebuah kontribusi yang tidak bisa dianggap kecil ditengah pelambatan ekonomi dunia.
Hari ini, kita juga memiliki anak-anak muda potensial dibidang start up, yang omzetnya mengundang decak kagum pebisnis online dunia. Ada Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek, ada Achmad Zaky, CEO Bukalapak dan ratusan CEO-CEO muda Indonesia di bidang Teknologi Informasi yang dipercaya oleh perusahaan multinasional Tahun 2015, dilaporkan terdapat 62 start up Indonesia yang kebanjiran dana investasi hingga puluhan triliun rupiah. Omzet belanja online (e-commerce) Indonesia sendiri pada Tahun 2015 dilaporkan telah mencapai Rp. 200 triliun lebih (Kemendag, 2015). Jika tren ini bisa dikelola dengan baik, maka perekonomian Indonesia akan maju pesat. Tentu, dengan catatan bahwa dari lalu lintas dan mata rantai bisnis online tersebut, para pemuda Indonesia harus berada pada posisi sebagai produsen bukan sekedar sebagai konsumen.
Selain pencapaian di bidang teknologi informasi, kita juga punya anak-anak muda hebat sekelas Gamal Ali Bin Said, 27 tahun asal Malang Jawa Timur yang berhasil mencuri perhatian Pangeran Charles Inggris atas inovasi Asuransi Bank Sampahnya. Termasuk, beberapa waktu lalu kita juga dibuat bangga oleh diplomat Muda Indonesia, Nara Masista Rakhmatia yang mampu mengguncang persidangan PBB karena diplomasinya yang keras, cerdas dan tegas melindungi Papua dari rongrongan negara-negara asing.
Hadirin para pemuda Indonesia yang saya banggakan,
Hari ini adalah hari kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia.
Rasanya tidak cukup jika harus menuliskan semua nama pemuda Indonesia yang hari ini mengharukan nama Indonesia di kancah internasional. Tokohtokoh pemuda yang disebutkan tadi hanyalah contoh untuk mengingat kembali pesan Bung Karno bahwa dengan pemuda yang hebat, kita benar-benar bisa menaklukkan dunia. Jumlah yang besar saja tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik. Tugas kita semua untuk menjadikan Bonus Demografi ini memiliki makna bagi percepatan pembangunan di Indonesia.
Mari kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negaranegara besar lainnya. Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia.
Terima Kasih.
Silakan Download Naskah/Teks Pidato Sambutan Menpora, Imam Nahrawi pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-88 Tahun 2016 (file PDF). Semoga bermanfaat.